Israel Setujui Perundingan Gencatan Senjata dengan Hamas

Netanyahu minta ada pembebasan sandera

Jakarta, IDN Times- Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyetujui perundingan gencatan senjata dengan Hamas pada Jumat (29/3/2024). Pengumuman tersebut dikeluarkan sehari setelah Mahkamah Internasional (ICJ) di Den Haag mendesak Israel untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke Gaza yang menghadapi kelaparan. 

Pengumuman Netanyahu menandai upaya lain Israel untuk mencapai kesepakatan dengan Hamas. Israel akan menghentikan serangan militer di Gaza dengan imbalan pembebasan sandera.

Netanyahu juga telah berbicara dengan para perunding utama Israel dan memberikan wewenang kepada delegasi untuk bergabung dalam perundingan gencatan senjata di Qatar dan Mesir.

1. Kelaparan sangat mungkin terjadi di Gaza utara

Dilansir Voa News, kepala badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pengungsi Palestina, Philippe Lazzarini, menyebut keputusan ICJ sebagai peringatan nyata bahwa situasi kemanusiaan di Jalur Gaza adalah ulah umat manusia yang semakin buruk.

Sebanyak 2,3 juta penduduk Gaza berada pada tingkat kerawanan pangan parah. Hal itu disebabkan pengiriman bantuan yang terhambat, pembatasan oleh Israel, dan permusuhan yang sedang berlangsung.

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri Ameriaka Serikat (AS) pada Jumat mengatakan, kelaparan sangat mungkin terjadi di Gaza utara. Dia menambahkan bahwa kelangkaan konvoi makanan merupakan hambatan untuk mendapatkan lebih banyak bantuan ke Jalur Gaza yang terkepung.

“Meskipun kita dapat mengatakan dengan yakin bahwa kelaparan merupakan risiko yang signifikan di wilayah selatan dan tengah, namun di wilayah utara hal ini merupakan risiko dan sangat mungkin terjadi setidaknya di beberapa wilayah,” kata pejabat tersebut.

Baca Juga: Dalam 24 Jam, 71 Orang Tewas dan 112 Lainnya Terluka di Gaza

2. Hamas tidak keberatan berunding dengan Israel

Dilansir Nhk Word, Hamas tidak keberatan berunding dengan Israel, dengan harapan dialog dapat terus dilanjutkan. Sebelumnya, pada Senin, Israel menolak tuntutan kelompok Palestina sehingga para perunding menunda perundingan.

Sementara, Israel terus melakukan serangan udara di Jalur Gaza. Pemboman intensif yang dilakukan Israel pada Jumat di Gaza utara menewaskan setidaknya 20 orang, termasuk perempuan dan anak-anak.

Otoritas kesehatan Gaza mengatakan, juga dihari Jumat, sedikitnya 71 orang telah terbunuh dalam 24 jam sebelumnya. Ini menjadikan korban tewas akibat serangan Israel menjadi 32.623 orang.

3. Perundingan gencatan senjata masih menemui jalan buntu

Dilansir NDTV, para mediator seperti Amerika Serikat (AS), Mesir dan Qatar telah mencoba mencapai gencatan senjata di Gaza. Tetapi, perundingan tersebut sepertinya masih menemui jalan buntu hingga pertengahan bulan suci Ramadan.

Ketengangan meningkat antara Israel dan AS. Washington yang memberikan bantuan militer senilai miliaran dolar kepada Israel semakin vokal mengenai dampak perang terhadap warga sipil.

Washington juga telah mengangkat isu pemerintahan Gaza pascaperang. Hal ini guna menunjukkan peran dari Otoritas Palestina di masa depan yang mempunyai kendali administratif parsial di Tepi Barat yang diduduki Israel.

Baca Juga: Mayoritas Warga AS Menentang Serangan Israel di Gaza

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya