Bentrokan di Kamp Nur Shams Tepi Barat Tewaskan 2 Warga Palestina 

Tentara Israel menembak kedua korban

Jakarta, IDN Times - Kementerian kesehatan Palestina mengatakan pasukan Israel menembak mati dua warga Palestina dalam serangan menjelang fajar di Tepi Barat pada Minggu (24/9/2023). Tentara Israel mengonfirmasi mereka melakukan aktivitas kontraterorisme di wilayah pendudukan tersebut.

Kementerian Kesehatan Palestina mengidentifikasi dua orang tewas bernama Osaid Abu Ali, 22 tahun dan Abd al-Rahman Abu Daghash, 32 tahun.

Sejak awal tahun lalu, kekerasan terkait konflik Israel-Palestina telah mengalami peningkatan, khususnya di wilayah Tepi Barat. Kematian terbaru pada Minggu, menjadikan jumlah warga Palestina yang terbunuh akibat serangan Israel sejak Selasa lalu menjadi delapan orang.

“Dua warga Palestina tewas terkena peluru tajam Israel di kepala” di kota Tulkarem, kata kementerian itu, sementara tentara mengonfirmasi seorang tentara terluka ringan akibat pecahan peluru” dalam bentrokan di kamp pengungsi Nur Shams dekat kota tersebut, dilansir Dawn.

Baca Juga: Serangan Israel di Gaza dan Tepi Barat Tewaskan 4 Warga Palestina

1. Konfrontasi terjadi di kamp Nur Shams

Seorang warga dan perwakilan kolompok advokasi Klub Tahanan di kamp Nur Shams, Ibrahim al-Nimer mengatakan dua korban tewas adalah warga sipil. “Tentara memasuki kamp setelah pukul 02.00 waktu setempat … dan menghancurkan jalan-jalan serta beberapa rumah di kamp tersebut,” kata Nimer pada AFP .

Tentara Israel dalam sebuah pernyataannya menjelaskan tentara telah menggerebek pusat komando operasional di dalam sebuah bangunan kamp tersebut. Tentara juga menemukan sejumlah besar alat peledak termasuk alat peledak berbasis gas.

“Selama aktivitas tersebut, para tersangka melepaskan tembakan dan melemparkan alat peledak ke arah pasukan yang membalas dengan tembakan langsung,” kata tentara.

2. Pasukan Israel tangkap sembilan mahasiswa di Universitas Birzeit

Dilansir France24, menurut jurnalis AFP yang mengunjungi kamp Nur Shams selang beberapa jam setelah penggerebakan, atap sebuah bangunan dan dindingnya telah runtuh seluruhnya. Warga memeriksa kerusakannya.

Pada 5 September lalu, pasukan Israel juga menggerebek kamp yang sama. Setidaknya seorang warga Palestina ditembak mati oleh tentara waktu itu. Korban diidentifikasi oleh kelompok militan Jihad Islam sebagai anggota sayap bersenjatanya.

Dilansir ABC News, di Tepi Barat, di sebuah instutusi besar Palestina, Universitas Birzeit, pihak kampus mengatakan tentara Israel melakukan serangan yang jarang terjadi di kampusnya yang dekat dengan kota Ramallah.

Tentara menangkap sembilan mahasiswa, termasuk ketua OSIS. Semua mahasiswa yang ditangkap tersebut adalah kelompok pendukung militan Hamas. Pihak universitas mengecam penggerebakan tersebut, yang menyebabkan kerusakan pada properti universitas. Sementara militer Israel mengklaim para tersangka akan merencanakan serangan dengan sasaran Israel.

3. Ketegangan meningkat di Jalur Gaza

Dalam seminggu terahir, ketegangan Israel-Palestina mulai menyebar ke Jalur Gaza. Di wilayah tersebut, hampir setiap hari warga Palestina mengadakan demonstrasi di sepanjang pagar yang memisahkan wilayah tersebut dari Israel.

Israel telah menutup jalur penyeberangan Beit Hanouna sebagai jalur penghubung dengan Gaza pekan lalu, sebelum hari raya Yahudi Rosh Hashanah. Penutupan itu telah menghalangi ribuan pekerja Palestina untuk mendapatkan perkerjaan mereka di Israel dan Tepi Barat yang diduduki.

Pada Sabtu kemarin, serangan udara Israel menghantam lokasi militan untuk kedua kalinya dalam beberapa hari terkahir. Insiden tersebut terjadi setelah warga Palestina mengirimkan balon pembakar ke lahan pertanian Israel dan pengunjuk rasa Palestina melemparkan batu dan bahan peledak ke arah tentara di pagar pemisah.

Baca Juga: Polisi Palestina Tembak Warga Palestina hingga Tewas di Tepi Barat

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

peternak ulat

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya