10 Orang Tewas dalam Kecelakaan Tambang Batu Bara di China

Enam orang masih hilang

Jakarta, IDN Times - Kecelakaan di tambang batu bara yang berada di China tengah menewaskan setidaknya 10 orang. Enam orang hilang setelah insiden tersebut, lapor badan manajemen darurat dan media pemerintah pada Sabtu (13/1/2024).

Dalam pernyataannya, badan tersebut mengatakan akan melanjutkan operasi penyelamatan di tambang yang berada di kota Pingdingshan. Badan tersebut juga akan melakukan pemeriksaan keamanan di seluruh kota.

Kantor berita Xinhua melaporkan, saat kecelakaan itu terjadi, sebanyak 425 orang bekerja di bawah tanah. Pihak yang bertanggung jawab atas tambang tersebut telah ditahan oleh pihak berwenang.

Baca Juga: Tegang dengan India, Maladewa Perkuat Relasi dengan China

1. Kecelakaan diduga karena ledakan

Kecelakaan tersebut terjadi pada Jumat (12/1/2024) sore pukul 14.55 waktu setempat. Insiden itu digambarkan sebagai ledakan yang kemungkinan disebabkan ledakan batu bara dan gas, kata CCTV.

Badan darurat sedang melakukan penyelidikan apa yang menjadi penyebab kecelakaan tambang tersebut. Dilansir Arab News, keamanan pertambangan di China telah mengalami peningkatan dalam beberapa dekade terakhir.

Di sisi lain, kecelakaan masih sering terjadi di indsutri yang memiliki catatan keselamatan kerja yang buruk. Kecelakaan sering juga karena peraturan perusahaan yang sering diabaikan.

2. Kecelakaan tambang batu bara pada bulan lalu menewaskan 12 orang

Bulan lalu, kecelakaan pertambangan di pinggiran kota Jixi di provinsi Heilongjiang menyebabkan 12 orang tewas dan 13 orang lainnya mengalami luka-luka. Angka resmi menjelaskan ada 245 korban jiwa dan 168 kecelakaan terjadi di pertambangan China selama 2022.

China dan India adalah dua negara konsumen batu bara terbesar dunia. Pertumbuhan ekonomi Beijing New Delhi akan terus meningkatkan permintaan baru bara. Pangsa konsumsi listrik global China 60 persen dihasilkan oleh batu bara. Angka tersebut diperkirakan akan mengalami lonjakan pada 2025. 

“Jika India dan China masih tumbuh secara ekonomi pada tingkat yang layak untuk dekade berikutnya, kita tidak akan melihat permintaan batu bara menghilang dalam waktu dekat, secara global,” kata ahli strategi komoditas di Astris Advisory Japan KK, Ian Roper, dikutip CNBC.

Baca Juga: Shanghai China Hadapi Cuaca Dingin Terburuk dalam 40 Tahun Terakhir

3. China dan India pengaruhi konsumsi batu bara global

Badan Energi Internasional mengatakan, konsumsi batu bara global pada tahun 2023 mencapai rekor tertinggi yang melampau angka 8,5 miliar ton untuk pertama kalinya. Hal itu dipengaruhi oleh permintaan di negara-negara berkembang termasuk China dan India.

Sementara, Amerika Serikat (AS), negara dengan konsumsi batu bara terbesar kedua di dunia, telah mengalami penurunan penggunaan bahan bakar.

Menurut data Institute for Energy Economics and Financial Analysis, jumlah batu bara yang dikonsumsi AS mengalami penurunan setiap hari. Penurunan tersebut mencapai 62 persen dari 2,8 juta ton menjadi 1,1 juta ton per hari.

Baca Juga: China Siap Memperluas Kerja Sama dengan Finlandia

NUR M AGUS SALIM Photo Verified Writer NUR M AGUS SALIM

seorang pencari sumber angin

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya