Botulisme di Prancis, 5 Orang Dilarikan ke RS Usai Makan Pesto

Botulisme disebabkan neurotoksin bakteri

Jakarta, IDN Times - Lima orang dilarikan ke rumah sakit karena diduga terkena botulisme setelah memakan pesto bawang putih liar yang sudah terkontaminasi.

Dua pasangan dibawa ke rumah sakit pada Sabtu (7/09/2024) dan satu orang dibawa pada Minggu (8/09/2024). Kelima orang tersebut menerima perawatan darurat dan harus dipasangkan ventilator.

Kementerian Pertanian Prancis mengimbau agar masyarakat mewaspadai dan tidak memakan produk saus yang sama, serta berkonsultasi dengan dokter setelah muncul gejala.

"Mengingat masa inkubasi (dari beberapa jam hingga beberapa hari) dan sifat penyakit yang serius, orang yang telah mengonsumsi produk ini diimbau untuk sangat waspada dan berkonsultasi dengan dokter jika mengalami gejala," kata kementerian tersebut.

1. Produk pesto ditarik dari pasaran

Dilansir Reuters, pihak berwenang saat ini sedang berusaha melacak 600 kontainer pesto sebelum diedarkan ke pasaran untuk mencegah kasus yang sama. Pesto tersebut biasanya dijual selama perayaan atau pekan raya.

Prancis juga telah mengeluarkan perintah penarikan produk pasta saus yang diproduksi oleh produsen lokal karena diduga telah terkontaminasi neurotoksin yang menyerang saraf, kemungkinan disebabkan pengolahan makanan yang tidak tepat dan terkontaminasi bakteri.

Baca Juga: 39 Demonstran Ditangkap dalam Protes Pameran Militer di Melbourne

2. Gejala botulisme dan bahayanya bagi manusia

Botulisme merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh neurotoksin yang menyerang saraf yang dihasilkan oleh bakteri Clostridium botulinum. Bakteri tersebut dapat mencemari makanan, luka, dan usus bayi.

Secara umum, bakteri tersebut hidup di banyak tempat, tetapi jarang ditemukan kasus botulisme, bahkan ketika spora bakteri tersebut termakan. Namun, dalam beberapa kasus spora bakteri dapat tumbuh dan mengeluarkan racun neurotoksin yang berbahaya, melansir CDC.

Gejala botulisme biasanya muncul setelah 12 hingga 36 jam setelah terpapar, dengan gejala awal berupa kelelahan, lemas, vertigo, mulut kering, sulit menelan, dan penglihatan kabur. Selain itu, botulisme dapat mengakibatkan kesulitan bernapas, kelumpuhan otot, dan bahkan kematian.

Dikutip dari laman WHO, meskipun kasus botulisme jarang ditemui, tetapi jika tidak segera dilakukan pemberian antitoksin dan perawatan intensif, maka tingkat kematiannya akan tinggi.

3. Kasus wabah botulisme di Prancis pada tahun lalu

Kasus botulisme sudah beberapa kali ditemukan di Prancis sejak tahun lalu, yang kebanyakan disebabkan oleh makanan yang tercemar. Pada 2023, sepuluh kasus botulisme ditemukan di Prancis yang menyebabkan satu kematian wanita berumur 31 tahun.

Selain itu, kasus lain juga terjadi di Bordeaux dan Ile-de-France dengan total 15 kasus botulisme yang sebagian besar menimpa wisatawan. Semua kasus tersebut diduga terjadi setelah mengonsumsi produk sarden yang tidak diawetkan dengan baik yang disajikan di restoran yang sama.

Hasil penyelidikan pihak berwenang menemukan bahwa sarden yang sudah berbau dihidangkan kepada pelanggan selama enam hari oleh pengelola restoran. Kepala restoran tersebut kemudian ditahan dan dihadapkan pada beberapa dakwaan.

"Banyak kasus botulisme yang disebabkan makanan terjadi setelah orang mengonsumsi makanan kaleng, makanan yang diawetkan, atau makanan yang difermentasi yang terkontaminasi racun. Makanan tersebut mungkin terkontaminasi jika tidak dikalengkan (diproses) dengan benar," kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit.

Baca Juga: Kelompok Sayap Kiri Prancis Marah dengan Penunjukan PM Baru

Muhammad Irfan Photo Verified Writer Muhammad Irfan

Pembelajar dan penulis lepas

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya