Trump: Taiwan Harus Bayar AS untuk Perlindungan dari China 

Taiwan dinilai tidak beri apa-apa ke AS

Intinya Sih...

  • Donald Trump menyatakan Taiwan harus membayar AS untuk perlindungan dari China, menimbulkan kekhawatiran tentang dukungan AS terhadap Taiwan.
  • Pernyataan kontroversial Trump menimbulkan keraguan tentang konsistensi dukungannya terhadap Taiwan, meski AS telah menjual senjata bernilai miliaran dolar ke Taiwan.
  • Taiwan dinilai memiliki peran krusial dalam industri semikonduktor global, dengan TSMC sebagai produsen chip terbesar dunia yang sedang membangun pabrik baru di AS.

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump membuat pernyataan kontroversial terkait hubungan AS-Taiwan. Dalam wawancara dengan Bloomberg Businessweek pada Selasa (16/7/2024), Trump menyatakan bahwa Taiwan harus membayar AS untuk perlindungan dari China.

Pernyataan ini memunculkan kekhawatiran tentang masa depan dukungan Washington terhadap Taiwan jika Trump terpilih kembali dalam pemilihan presiden AS November mendatang. 

Trump bahkan menyamakan peran AS dengan "perusahaan asuransi" dalam konteks perlindungan Taiwan. Lebih lanjut, Trump mengklaim bahwa Taiwan tidak memberi apa-apa kepada AS. 

"Taiwan harus membayar kita untuk pertahanan. Kita tidak berbeda dari perusahaan asuransi," ujar Trump, dikutip dari The Guardian.

1. Kelanjutan dukungan AS ke Taiwan dipertanyakan

Selama ini, AS telah menjual senjata bernilai miliaran dolar ke Taiwan berdasarkan kewajiban legislatif. Penjualan senjata ini meningkat secara signifikan selama masa pemerintahan Trump. Namun, pernyataan terbaru Trump menimbulkan keraguan tentang konsistensi dukungannya terhadap Taiwan.

Kebijakan resmi AS terhadap Taiwan selama ini dikenal sebagai "ambiguitas strategis". Artinya, AS menolak menyatakan secara eksplisit apakah mereka akan membela Taiwan jika diserang China.

Meski demikian, Presiden Joe Biden telah beberapa kali menegaskan bahwa AS akan membela Taiwan. Sementara, dalam wawancara tersebut, Trump juga menyinggung meningkatnya agresi militer China terhadap Taiwan.

"Saya tidak akan merasa terlalu aman jika saya adalah Taiwan," ujar Trump, dilansir dari Associated Press.

2. Trump sebut Taiwan merebut hampir semua industri semikonduktor AS

Salah satu aspek penting dalam hubungan AS-Taiwan adalah industri semikonduktor. Trump menuduh Taiwan telah mengambil hampir 100 persen industri semikonduktor AS. Meski klaim ini dinilai tidak berdasar, faktanya Taiwan memang memegang peran krusial dalam rantai pasokan chip global.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Co Ltd (TSMC), produsen chip terbesar dunia, memproduksi lebih dari 90 persen chip paling canggih di dunia. TSMC juga merupakan pemasok utama untuk perusahaan teknologi besar seperti Apple dan Nvidia.

Untuk mengurangi ketergantungan pada Taiwan, TSMC kini sedang membangun pabrik baru di AS. Perusahaan ini berencana menginvestasikan 65 miliar dolar AS (Rp1.050 triliun) untuk membangun tiga pabrik di negara bagian Arizona.

Trump menyebut bahwa China bisa dengan mudah mengambil alih Taiwan, namun tidak melakukannya karena industri semikonduktor Taiwan.

"Itu sangat berharga di mata Presiden Xi," ujar Trump. 

3. Reaksi terhadap pernyataan Trump

Menanggapi pernyataan Trump, Perdana Menteri Taiwan Cho Jung-tai menyatakan bahwa Taiwan berterima kasih atas dukungan AS. Cho juga menekankan bahwa Taiwan terus berupaya meningkatkan kemampuan pertahanan dirinya.

"Taiwan dan AS berbagi tanggung jawab bersama untuk kawasan Indo-Pasifik di Selat Taiwan, dan kami bersedia melakukan lebih banyak untuk membela diri dan melindungi keamanan kami," kata Cho dalam konferensi pers.

Sementara itu, beberapa anggota Kongres AS mengkritik pernyataan Trump. Raja Krishnamoorthi, anggota Demokrat, menuduh mantan presiden mengkhianati Taiwan.

"Kegagalan untuk menyediakan pertahanan bagi Taiwan tidak hanya berpotensi ilegal di bawah Undang-Undang Hubungan Taiwan, tetapi juga merupakan pengkhianatan terhadap nilai-nilai Amerika dan institusi demokrasi kita," ujar Krishnamoorthi.

Baca Juga: China Ultimatum Pihak yang Ikut Campur di Isu Taiwan

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya