Trump Geram Serikat Pekerja Otomotif AS Lebih Pilih Kamala Harris

Pemimpin UAW dicap "bodoh" oleh Trump

Intinya Sih...

  • Donald Trump menyebut pemimpin UAW "bodoh" dalam wawancara Fox News.
  • UAW mendukung Kamala Harris, memperkeruh hubungan dengan Trump yang mengklaim memiliki dukungan pekerja otomotif.
  • Trump berencana menerapkan tarif 100% pada mobil impor untuk mendukung industri otomotif AS, namun para ekonom memperingatkan kemungkinan dampak negatifnya.

Jakarta, IDN Times - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Shawn Fain, pemimpin United Auto Workers (UAW), sebagai "orang bodoh" dalam wawancara Fox News pada Minggu (4/8/2024).

Pernyataan ini muncul setelah UAW, salah satu serikat pekerja terbesar dan paling beragam di AS, memberikan dukungan kepada Wakil Presiden Kamala Harris untuk pemilihan presiden November mendatang.

Insiden ini semakin memperkeruh hubungan antara kubu Trump dan serikat pekerja otomotif, yang telah lama mengalami ketegangan. Sementara Trump mengklaim memiliki dukungan kuat dari pekerja otomotif, UAW tetap kritis terhadap kebijakannya dan memilih untuk mendukung kubu Demokrat.

Baca Juga: Trump-Netanyahu Bertemu, Kecam Komentar Kamala Harris soal Gaza

1. Trump janji prioritaskan industri otomotif jika terpilih kembali

Dalam wawancara tersebut, Trump menegaskan bahwa industri otomotif akan menjadi prioritas utama jika ia terpilih kembali menjadi presiden. Ia berencana menerapkan tarif 100 persen pada mobil impor, kebijakan yang menurutnya akan merevitalisasi industri otomotif AS.

"Kita akan memperoleh kekayaan besar, tapi kita akan mengenakan tarif pada pekerjaan-pekerjaan itu. Kita ingin mereka membangun pabrik mobil di Amerika Serikat," ujar Trump, dikutip dari The Hill.

Trump juga mengklaim bahwa pekerja otomotif mencintainya dan akan memilihnya terlepas dari kepemimpinan serikat pekerja.

"Lihatlah, saya kenal baik UAW, mereka memilih saya. Mereka punya orang bodoh yang memimpin mereka, tapi mereka memilih saya. Mereka akan mencintai Donald Trump lebih dari sebelumnya," tambahnya.

2. UAW dan Fain bantah klaim Trump dukung serikat pekerja

Dalam sebuah pernyataan, Fain menegaskan bahwa Trump tidak pernah mendukung kelas pekerja atau serikat pekerja. "Trump tidak pernah mendukung orang-orang kelas pekerja. Dia tidak pernah mendukung serikat pekerja," kata Fain.

UAW bahkan melangkah lebih jauh dengan menyebut Trump sebagai pengkhianat serikat pekerja dan miliarder yang tidak berpihak pada mereka. Fain juga menekankan perbedaan mencolok antara Harris dan Trump dalam hal dukungan terhadap kelas pekerja.

"Ketika Anda membandingkan Kamala Harris dan Donald Trump secara berdampingan, ada perbedaan yang sangat jelas dalam hal siapa yang berdiri bersama orang-orang kelas pekerja dan siapa yang meninggalkan mereka," ujar Fain, dilansir dari The Guardian.

Baca Juga: Serikat Pekerja Otomotif Dukung Kamala Harris dalam Pilpres AS 2024

3. Ekonom peringatkan dampak kebijakan Trump

Trump Geram Serikat Pekerja Otomotif AS Lebih Pilih Kamala HarrisDonald Trump. (truthsocial.com/@realDonaldTrump)

Sementara Trump bersikeras bahwa kebijakannya akan membawa kembali industri otomotif ke AS dan menciptakan lebih banyak pekerjaan, para ekonom memperingatkan kemungkinan dampak negatif. Menurut analisis ekonomi, proposal Trump bisa membebani rumah tangga rata-rata hingga 1.500 dolar AS (Rp24 juta) per tahun.

Para ekonom memperingatkan bahaya rencana Trump untuk memangkas pajak secara drastis dan menerapkan tarif tinggi. Rencana ini dikhawatirkan bisa meningkatkan biaya produk bagi rata-rata orang Amerika dan meningkatkan utang nasional.

Di sisi lain, Fain menyoroti masalah inflasi yang menurutnya bukan didorong oleh kebijakan, melainkan oleh keserakahan perusahaan dan penaikkan harga konsumen.

"Salah satu masalah terbesar yang dihadapi negara ini adalah inflasi. Itu bukan didorong oleh kebijakan. Itu didorong oleh keserakahan perusahaan dan penaikkan harga konsumen, dan itulah yang diperjuangkan Donald Trump. Yang kaya semakin kaya dan kelas pekerja tertinggal," tegas Fain.

Terlepas dari perselisihan ini, UAW tetap menjadi salah satu serikat pekerja paling berpengaruh di AS. Tahun lalu, di bawah kepemimpinan Fain, UAW berhasil menegosiasikan kontrak penting dengan produsen mobil besar. Hal ini menunjukkan kekuatan tawar mereka dalam industri otomotif.

Baca Juga: FBI Temukan Akun Medsos yang Diduga Terkait Penembak Trump 

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya