Trudeau Terancam Mosi Tidak Percaya dari Partai Konservatif Kanada
Intinya Sih...
- Pemimpin Partai Konservatif Kanada, Pierre Poilievre, mengumumkan rencana mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Justin Trudeau.
- NDP diminta mendukung mosi tersebut setelah berakhirnya kerja sama dengan pemerintah Trudeau.
- Mosi tidak percaya yang berhasil dapat memicu pemilihan dini di tengah menurunnya popularitas Trudeau dan partainya.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pemimpin Partai Konservatif Kanada, Pierre Poilievre mengumumkan rencana untuk mengajukan mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Liberal pimpinan Perdana Menteri Justin Trudeau pada Rabu (11/9/2024). Langkah ini berpotensi memicu pemilihan umum dini di negara tersebut.
Poilievre secara terbuka menantang pemimpin Partai Demokrat Baru (NDP), Jagmeet Singh, untuk mendukung mosi tersebut.
"Ini adalah saatnya NDP memutuskan untuk bertindak atau diam saja," ujar Poilievre dalam konferensi pers di Ottawa, dilansir National Post.
Pengumuman ini muncul seminggu setelah NDP mengakhiri kerja sama dengan pemerintah Trudeau. Perjanjian yang dibuat pada 2022 itu menjamin dukungan NDP dalam pemungutan suara penting. Sebagai imbalannya, pemerintah berjanji memprioritaskan program-program yang disepakati bersama.
Baca Juga: Pemerintahan Justin Trudeau di Kanada Terancam Bubar
1. Poilievre butuh dukungan NDP dan Bloc Quebecois
Untuk menjatuhkan pemerintah minoritas Trudeau, Poilievre membutuhkan dukungan tidak hanya dari NDP, tetapi juga dari Bloc Quebecois. Saat ini, komposisi kursi di Majelis Rendah Kanada terdiri dari 154 kursi Liberal, 119 Konservatif, 32 Bloc Quebecois, dan 24 NDP.
Menanggapi tantangan Poilievre, Singh menolak untuk mengonfirmasi apakah NDP akan mendukung mosi tidak percaya tersebut.
"Kami akan melihat setiap pemungutan suara dan membuat keputusan berdasarkan kepentingan terbaik warga Kanada," kata Singh, dilansir Associated Press.
Sementara itu, Pemimpin Bloc Quebecois, Yves-François Blanchet, mengatakan partainya akan mendukung Trudeau jika ada peningkatan dukungan untuk program lansia. Ia juga menuntut pemberian lebih banyak kekuasaan imigrasi kepada Quebec.
2. Popularitas Partai Liberal menurun menjelang pemilu sela
Editor’s picks
Meskipun pemilihan federal Kanada berikutnya dijadwalkan pada Oktober 2025, mosi tidak percaya yang berhasil dapat memicu pemilihan dini. Hal ini terjadi di tengah menurunnya popularitas Trudeau dan partainya.
Sebagian besar jajak pendapat menunjukkan Konservatif unggul jauh dari Liberal, dengan NDP berada di posisi ketiga. Tren ini tercermin dalam kekalahan telak Liberal pada pemilihan sela Juni lalu. Mereka kehilangan kursi di Toronto yang telah mereka pegang selama tiga dekade.
Dua pemilihan sela penting akan diadakan pada Senin (16/9) di Montreal dan Winnipeg. Trudeau menekankan pentingnya pemilihan ini. Ia menyebutnya sebagai momen di mana pemilih dapat menunjukkan kekhawatiran sekaligus ambisi mereka untuk masa depan.
Parlemen Kanada dijadwalkan mulai bersidang kembali pada hari yang sama. Hal ini menambah tekanan pada dinamika politik yang sudah tegang.
Baca Juga: Kanada Selidiki Intervensi China di Pemilu yang Menangkan Trudeau
3. Trudeau tetap fokus pada program bantuan masyarakat
Menghadapi tekanan politik yang meningkat, Trudeau menegaskan bahwa pemerintahannya akan terus memperkenalkan program-program yang membantu warga Kanada. Beberapa diataranya seperti program perawatan gigi dan anak.
Trudeau sendiri menyatakan tidak sabar untuk kembali ke Ottawa dan berhadapan dengan Poilievre di Majelis. Sementara itu, Menteri Urusan Parlemen, Karina Gould menyebut pengumuman Poilievre sebagai aksi politik belaka.
"Saya pikir yang diinginkan warga Kanada adalah melihat semua partai politik bekerja untuk mereka dan memerintah secara efektif," kata Gould, dilansir CTV News . Ia menambahkan bahwa rakyat tidak ingin melihat permainan politik seperti yang dilakukan Poilievre.
Baca Juga: PM Kanada Justin Trudeau Resmi Bercerai, Hak Asuh Anak Bersama
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.