Tokoh Oposisi Senegal Resmi Dilantik Menjadi Presiden Termuda

Faye dilantik sebagai Presiden Senegal ke-5 di umur 44 tahun

Jakarta, IDN Times - Bassirou Diomaye Faye resmi dilantik sebagai Presiden Senegal yang baru. Pelantikan digelar di ibu kota, Dakar pada Selasa (4/4/2024). Faye yang berusia 44 tahun tercatat menjadi presiden termuda dalam sejarah Senegal.

Faye berasal dari partai sayap kiri yang selama ini menjadi oposisi pemerintahan sebelumnya. Dalam pidato pelantikannya, Faye berjanji akan membawa perubahan besar, meningkatkan kedaulatan negara, serta membawa ketenangan di Senegal setelah sebelumnya dilanda kekacauan politik yang menyebabkan korban jiwa.

Pelantikan Faye dihadiri oleh sejumlah kepala negara Afrika, termasuk Presiden Nigeria Bola Tinubu yang saat ini juga menjabat sebagai ketua Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS).

Baca Juga: Kandidat Oposisi Senegal Diperkirakan Jadi Presiden

1. Faye mengucap sumpah sebagai Presiden Senegal ke-5

Dalam acara pelantikan yang digelar di pusat eksibisi kota baru Diamniadio dekat ibu kota Dakar, Faye mengucap sumpah di hadapan ratusan pejabat dan beberapa kepala negara Afrika.

"Di hadapan Tuhan dan bangsa Senegal, saya bersumpah untuk setia menjalankan jabatan presiden Republik Senegal," ucap Faye.

Faye berjanji untuk membela integritas wilayah, kemerdekaan nasional, dan mengerahkan segala upaya untuk mencapai persatuan Afrika. Dilansir The Guardian, Faye menjadi presiden kelima Senegal sejak merdeka dari Prancis pada tahun tahun 1960 dan presiden pertama yang mengakui pernikahan poligami. Ia berhasil memenangi pemilu hanya 10 hari setelah dibebaskan dari penjara.

"Saya sadar bahwa hasil pemungutan suara mencerminkan keinginan mendalam untuk perubahan sistemik," kata Faye dalam pidato singkat usai pengambilan sumpah.

Baca Juga: Pemimpin Oposisi dan Capres Senegal Dibebaskan Menjelang Pemilu

2. Berjanji memulihkan kedaulatan nasional dan memperkuat demokrasi Senegal

Dalam pidato pelantikannya, Presiden Faye menyampaikan beberapa janji dan visi untuk Senegal. Ia menekankan pentingnya keterbukaan Senegal dalam perdagangan internasional, namun harus tetap menghormati kedaulatan dan aspirasi rakyat Senegal.

Faye juga mengajak negara-negara Afrika lainnya untuk meningkatkan solidaritas dalam menghadapi tantangan keamanan bersama. Selain itu, dikutip dari BBC, Faye berjanji akan memimpin Senegal dengan rendah hati, transparan, dan memerangi korupsi di semua level pemerintahan.

"Di bawah kepemimpinan saya, Senegal akan menjadi negara yang penuh harapan, damai, memiliki sistem peradilan yang independen, serta demokrasi yang kuat," tegas Faye dalam janjinya.

3. Pemerintahan Faye akan menghadapi sejumlah tantangan besar

Meski berhasil memenangkan pemilu, pemerintahan Presiden Faye akan segera menghadapi beberapa tantangan besar. Tantangan pertama adalah fakta bahwa partai Faye tidak memiliki mayoritas kursi di parlemen Senegal.

Konsekuensinya, untuk meloloskan undang-undang baru, Faye perlu membangun aliansi dengan partai lain atau menggelar pemilihan legislatif ulang yang baru bisa dilakukan pada pertengahan November mendatang.

Tantangan lainnya yang tak kalah krusial adalah tingginya angka pengangguran, terutama di kalangan anak muda. Saat ini, dari total 18 juta penduduk Senegal, 75 persen di antaranya berusia di bawah 35 tahun, dan tingkat pengangguran resmi mencapai 20 persen. Situasi ini membuat banyak anak muda Senegal memilih mengadu nasib dengan bermigrasi ke Eropa meski harus mempertaruhkan nyawa.

Baca Juga: Presiden Senegal Umumkan Pengunduran Diri di Tengah Krisis Politik

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya