Swedia Kecam Tindakan Agresif China terhadap Filipina di LCS  

Tindakan China dinilai ancam stabilitas kawasan

Jakarta, IDN Times - Menteri Pertahanan Swedia, Pål Jonson, menyatakan keprihatinan mendalam atas tindakan provokatif China terhadap kapal-kapal Filipina di Laut China Selatan (LCS).

Dalam pidatonya pada resepsi diplomatik di Manila, Kamis (6/6/2024), Jonson menegaskan bahwa tindakan agresif China dapat mengancam keamanan Filipina dan kawasan. Ia menekankan perlunya investasi dalam pertahanan untuk menjaga perdamaian dan kebebasan di wilayah yang disengketakan.

1. Swedia serukan penghormatan hukum internasional di Laut China Selatan

Jonson menyerukan semua pihak, khususnya China, untuk menahan diri dan menghormati sepenuhnya hukum internasional di LCS demi mencegah konflik. Hal itu juga dinilai penting untuk melindungi keselamatan navigasi dan hak-hak warga sipil di laut.

Meskipun tidak menyebut China secara langsung, pernyataan Jonson disambut tepuk tangan meriah dari para hadirin. Pidato tersebut disaksikan oleh pejabat tinggi militer dan keamanan Filipina serta para diplomat.

Melansir dari ABC News, Jonson juga secara khusus menggunakan istilah "Laut Filipina Barat". Istilah itu merujuk pada zona ekonomi eksklusif Filipina yang disengketakan dengan China.

Baca Juga: China Tuduh Pasangan Suami-Istri Jadi Mata-mata Inggris

2. Penguatan kerja sama pertahanan Swedia-Filipina

Kunjungan Jonson ke Manila menjadi momentum penting bagi penguatan kerja sama pertahanan antara kedua negara.

Dalam pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Filipina Gilberto Teodoro, Jonson menjajaki berbagai peluang perluasan hubungan militer kedua negara. Salah satunya adalah rencana penjualan jet tempur supersonik Swedia untuk memodernisasi angkatan udara Filipina.

Jonson menekankan bahwa kedua negara memahami perlunya membangun kekuatan pertahanan yang tangguh demi menjaga stabilitas dan kebebasan.

"Kami memperoleh perdamaian melalui kekuatan," kata Jonson, seraya menggarisbawahi urgensi investasi pertahanan bagi kepentingan keamanan bersama, dilansir dari Associated Press.

3. Insiden di LCS picu ketegangan Filipina-China

Swedia Kecam Tindakan Agresif China terhadap Filipina di LCS  Ilustrasi kapal perang. (unsplash.com/Thomas Fields)

LCS telah lama menjadi arena sengketa teritorial yang memicu ketegangan antara China dan negara-negara di sekitarnya, termasuk Filipina.

Dalam insiden terbaru pada Mei lalu, Penjaga Pantai Filipina melaporkan kapal mereka diblokir dan dikepung oleh kapal penjaga pantai China. Peristiwa ini terjadi saat Filipina hendak mengevakuasi seorang pelaut yang sakit dari karang Second Thomas.

Meski misi sudah dikonfirmasi melalui radio, kapal-kapal China disebut tetap menghalangi dan bahkan sengaja menabrak kapal Filipina.

Sementara, media pemerintah China, Xinhua, merilis video yang memperlihatkan personel militer Filipina mengambil paksa jaring nelayan China. Nelayan China dalam video tersebut mengaku tidak bisa menangkap ikan karena jaringnya dirusak oleh pihak Filipina.

Menanggapi berbagai insiden ini, Filipina telah berulang kali mengajukan protes diplomatik dan berupaya mencari dukungan internasional. Filipina menyebut China telah melanggar hak-hak maritim dan kedaulatan mereka. 

Baca Juga: China Bantah Tuduhan Zelenskyy soal KTT Perdamaian Swiss

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya