Slovenia Vonis dan Usir Pasutri yang Dituduh Agen Rahasia Rusia

Diusir dari Slovenia dan dilarang kembali hingga 5 tahun

Intinya Sih...

  • Dua mata-mata Rusia di Slovenia mengaku bersalah atas tuduhan spionase dan dijatuhi hukuman penjara lebih dari setahun.
  • Pasangan Dultsev dan Dultseva merupakan agen illegal Rusia yang menyamar sebagai warga asing, menggunakan Slovenia sebagai basis operasi.
  • Pengadilan Ljubljana memerintahkan pengusiran pasangan tersebut dan melarang mereka kembali selama lima tahun, menarik perhatian internasional untuk pertukaran tahanan dengan Rusia.

Jakarta, IDN Times - Dua mata-mata Rusia yang ditangkap di Slovenia pada akhir 2022, telah mengaku bersalah atas tuduhan spionase dalam sidang cepat di Pengadilan Ljubljana. Pasangan tersebut dijatuhi hukuman penjara lebih dari setahun setengah, setara dengan masa tahanan yang telah mereka jalani.

Mereka menyamar sebagai warga negara Argentina bernama Ludwig Gisch dan Maria Rosa Mayer Muños. Namun, identitas asli mereka terungkap sebagai Artem Viktorovich Dultsev dan Anna Valerevna Dultseva. Kasus ini menarik perhatian internasional karena dinilai sebagai bagian dari rencana pertukaran tahanan antara Rusia dan negara-negara Barat.

Baca Juga: Akui Palestina, Menlu Retno: Slovenia di Sisi Sejarah yang Benar 

1. Profil pasangan mata-mata Rusia di Slovenia

Pasangan Dultsev dan Dultseva diduga merupakan agen illegal Rusia yang dilatih khusus untuk menyamar sebagai warga asing. Mereka telah menetap di Slovenia sejak 2017, menjalankan bisnis IT dan galeri seni online sebagai kedok.

Dilansir dari The Guardian, pasangan ini menggunakan Slovenia, yang berada di dalam zona pergerakan bebas Schengen, sebagai basis operasi. Mereka melakukan perjalanan ke negara-negara NATO dan Uni Eropa tetangga untuk menyampaikan perintah dari Moskow dan membawa uang tunai kepada agen Rusia lainnya.

"Target utama pasangan ini di Slovenia adalah Badan Uni Eropa untuk Kerja Sama Regulator Energi yang berbasis di Ljubljana. Keberadaan lembaga strategis ini tak jauh dari rumah tempat tinggal mereka," tulis kantor berita lokal, Slovenia Times.

2. Dultsev dan Dultseva diusir dari Slovenia

Pengadilan Ljubljana, seperti dilansir Associated Press, menjatuhkan vonis 19 bulan penjara kepada masing-masing terdakwa atas tuduhan spionase dan penggunaan dokumen palsu untuk mendaftarkan perusahaan mereka. Namun, mereka dibebaskan karena telah menjalani masa tahanan yang setara.

Pengadilan juga memerintahkan pengusiran pasangan tersebut dari Slovenia dan melarang mereka kembali selama lima tahun. Nasib kedua anak mereka yang bersekolah di sekolah internasional Ljubljana menjadi perhatian khusus. Setelah penangkapan orang tua mereka, anak-anak tersebut dirawat di panti asuhan.

Pasangan tersebut awalnya menolak bekerja sama dengan penyidik setelah penangkapan. Namun, pejabat Rusia segera mengakui secara pribadi bahwa mereka adalah petugas intelijen, membuka jalan bagi diskusi tentang kemungkinan pertukaran tahanan.

Baca Juga: Slovenia Bakal Akui Negara Palestina

3. Potensi pertukaran tahanan antara Rusia dan Barat

Kasus ini menarik perhatian internasional karena berpotensi menjadi bagian dari pertukaran tahanan yang lebih besar antara Rusia dan negara-negara Barat. 

Amerika Serikat dan Rusia telah terlibat dalam negosiasi tingkat rendah selama berbulan-bulan mengenai kemungkinan pertukaran tahanan. Gedung Putih ingin membebaskan tahanan AS yang ditahan di penjara Rusia. Salah satunya adalah reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich yang baru-baru ini divonis 16 tahun penjara atas tuduhan spionase.

Di sisi lain, Presiden Rusia Vladimir Putin menjadikan Vadim Krasikov sebagai target utama untuk dibebaskan. Krasikov adalah pembunuh Rusia yang menembak mati pengungsi Chechen di sebuah taman di Berlin pada 2019.

Namun, Slovenia tidak dapat melakukan pertukaran langsung karena tidak ada warga negara Slovenia yang dipenjara di Rusia.

Baca Juga: Uni Eropa Kecam PM Slovenia Atas Hinaannya kepada Jurnalis

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya