Seniman Hong Kong Ditahan karena Peringati Pembantaian Tiananmen 

Hong Kong semakin ketat awasi peringatan insiden Tiananmen

Jakarta, IDN Times - Polisi Hong Kong menahan seorang seniman bernama Sanmu Chen, hanya beberapa jam sebelum peringatan 35 tahun pembantaian Tiananmen pada Senin malam (3/6/2024). Pembantaian Tiananmen merujuk pada tragedi 4 Juni 1989, ketika tentara China menindak demonstran pro-demokrasi secara brutal di Lapangan Tiananmen, Beijing. Insiden ini diperkirakan menewaskan ratusan hingga ribuan orang.

Melansir dari ABC News, Chen ditahan setelah terlihat membuat isyarat tangan membentuk angka "8964", mereferensikan tanggal bersejarah peristiwa tersebut. Ia juga mempraktikkan ritual menuang anggur di tanah, sebuah tradisi Tionghoa untuk menghormati orang yang telah meninggal

Baca Juga: Diduga Mata-mata Hong Kong, Eks Marinir Inggris Ditemukan Tewas 

1. Kronologi penahanan Sanmu Chen

Melansir dari The Guardian, Chen sedang berdiri di luar stasiun Causeway Bay dan dikelilingi wartawan saat ia melakukan aksi simbolisnya untuk mengenang korban Tiananmen. Tidak lama berselang, aparat kepolisian tiba di lokasi dan langsung membawa seniman itu ke dalam mobil polisi.

Seorang juru bicara Kepolisian Hong Kong mengonfirmasi bahwa mereka menerima laporan adanya pria yang diduga membuat kekacauan di tempat kejadian. Atas dasar laporan itulah Chen kemudian digiring ke kantor polisi untuk diinterogasi.

Namun, setelah menjalani pemeriksaan, ia akhirnya dibebaskan tanpa syarat.

2. Ketegangan di Hong Kong menjelang peringatan Tiananmen

Kantor berita AFP melaporkan suasana tegang di Hong Kong pada malam penahanan Chen. Sejumlah besar personel kepolisian terlihat berjaga di area sekitar dan memeriksa beberapa individu, termasuk seorang turis Tiongkok yang tidak sengaja menyalakan senter ponsel.

Sebuah insiden menegangkan lain melibatkan pria lanjut usia yang ditinggal sendirian setelah putrinya dibawa polisi. Istrinya yang datang menjemput mengeluhkan tindakan aparat.

"Jika memang mau menangkap provokator, silakan. Tapi jangan ganggu warga biasa seperti kami," ucapnya.

Pemerintah Hong Kong sebelumnya telah menangkap delapan orang berdasarkan UU keamanan nasional yang baru. Mereka diduga menyebarkan pesan menghasut di media sosial menjelang peringatan Tiananmen.

Baca Juga: Hong Kong Resmi Larang Penggunaan Plastik Sekali Pakai

3. Memburuknya kebebasan memperingati insiden Tiananmen di Hong Kong

Seniman Hong Kong Ditahan karena Peringati Pembantaian Tiananmen pemandangan Lapangan Tiananmen. (unsplash.com/Nick Fewings)

Meski peringatan Tiananmen telah lama dilarang di Tiongkok, isu ini belakangan juga semakin sensitif di Hong Kong. Aksi memperingati dengan penyalaan yang rutin dihelat di Victoria Park selama puluhan tahun kini lenyap sama sekali.

Regina Ip, seorang legislator pro-Beijing, menilai sudah saatnya aksi peringatan publik dihentikan.

"Beberapa pihak telah mengeksploitasi emosi masyarakat dan menjadikan momentum 4 Juni sebagai senjata untuk menyulut kebencian pada pemerintah Tiongkok," ujarnya kepada Hong Kong Free Press.

Kendati demikian, Ip mengakui peringatan personal yang tidak bertujuan menghasut mungkin masih diperbolehkan secara hukum.

Debbie Chan, mantan anggota parlemen pro-demokrasi yang kini menjalankan toko, juga mengalami intimidasi. Kepada Hong Kong Free Press, Chan menceritakan kunjungan aparat dari berbagai instansi pemerintah setelah tokonya mulai membagikan lilin peringatan. Ia bahkan ditanya apakah berencana melarikan diri pada 4 Juni.

Setelah bertahun-tahun represi, Hong Kong kini dinilai berada di bawah cengkeraman kuat pemerintah pusat Tiongkok. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran bahwa memperingati Tiananmen di Hong Kong akan menjadi sama sulitnya dengan di daratan Tiongkok.

Baca Juga: Segini Gaji TKW Hong Kong dan Biaya yang Disetorkan, Cek Estimasinya

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya