RUU Kontroversial Presiden Milei Akhirnya Disetujui Senat Argentina 

Poin pengampunan pajak dan insentif asing tuai kritik

Jakarta, IDN Times - Senat Argentina pada akhirnya menyetujui Rancangan Undang-Undang (RUU) reformasi yang diajukan Presiden Javier Milei pada Rabu (12/6/2024). Keputusan ini diambil ditengah aksi protes yang pecah di luar gedung Kongres sebagai bentuk penentangan terhadap RUU tersebut.

Melansir dari Associated Press, RUU ini akan memberikan kewenangan luas kepada presiden di berbagai bidang strategis seperti energi, dana pensiun, dan keamanan. RUU ini juga dikritik karena mengandung beberapa poin yang kontroversial.

Bagi Presiden Milei, pengesahan RUU reformasi ini menjadi prioritas utama pemerintahannya. Ia menjadikan RUU ini sebagai kunci untuk mewujudkan janji kampanyenya guna melakukan perubahan radikal guna memperbaiki kondisi ekonomi Argentina.

Saat ini, negara Amerika Selatan itu tengah dilanda krisis ekonomi terburuk dalam dua dekade terakhir.

1. Upaya keras Presiden Milei meloloskan RUU reformasi

Sejak pertama kali diajukan ke Kongres Argentina, RUU reformasi yang digagas Presiden Javier Milei langsung menuai kontroversi. Partai Kebebasan bentukan Milei sendiri hanya menguasai sebagian kecil kursi di DPR dan Senat. Hal ini membuat sang presiden kesulitan membangun dukungan dari partai oposisi.

Akibatnya, beberapa poin krusial dalam RUU reformasi ini mengalami pelemahan dan perubahan selama proses pembahasan dan negosiasi di DPR. Dilansir dari Reuters, seorang pejabat pemerintah mengakui bahwa RUU final yang disetujui DPR sudah banyak penyesuaian.

Karena menghadapi kebuntuan di Kongres, Milei sempat berupaya mengeluarkan kebijakan melalui jalur kekuasaan eksekutif, alih-alih melalui legislasi. Misalnya, ia mengeluarkan keputusan presiden untuk memangkas belanja negara dan menghapus sejumlah aturan yang menghambat ekonomi.

Meski demikian, Presiden Milei tetap bersikukuh memperjuangkan pengesahan RUU reformasi yang dianggapnya sebagai kunci untuk memulihkan ekonomi Argentina.

"Kita akan mengubah Argentina. Kita akan membuat Argentina yang liberal," seru Milei. 

Baca Juga: Perselisihan dengan Argentina Memanas, Spanyol Tarik Dubesnya

2. Poin-poin RUU reformasi Milei yang memicu kontroversi di Argentina

Salah satu poin dalam RUU reformasi yang paling dipertentangkan adalah program insentif besar untuk menarik minat investor asing.

Dalam skema ini, perusahaan asing akan mendapatkan pembebasan pajak selama 30 tahun, bebas bea masuk impor mesin, dan berbagai kemudahan lain. Banyak pihak yang mengkritik skema ini dianggap terlalu memanjakan korporasi besar dan mengabaikan kepentingan industri lokal.

Serikat buruh juga mengkritik sejumlah pasal lain dalam RUU, seperti aturan yang dianggap memudahkan PHK, rencana privatisasi BUMN, serta pengampunan bagi pelanggar pajak. Lebih lanjut, penurunan ambang batas penghasilan kena pajak dipandang akan membebani lebih banyak pekerja dengan kewajiban membayar pajak.

3. Ekonomi Argentina bergejolak

Penolakan terhadap RUU reformasi ini telah memicu gejolak ekonomi yang cukup signifikan di Argentina. Nilai tukar peso melemah dengan tajam, bahkan selisih antara kurs resmi dan kurs di pasar gelap sempat melebar hingga hampir 40 persen. Ketidakpastian politik seputar nasib RUU ini membuat pasar keuangan bergejolak.

Di tengah gejolak ini, Milei berupaya meyakinkan investor asing dan Dana Moneter Internasional (IMF) bahwa reformasi yang diusungnya akan mampu memulihkan ekonomi Argentina. Namun, IMF sejauh ini masih menahan pencairan bantuan baru sembari menunggu kepastian RUU reformasi Milei.

Pengesahan RUU reformasi Milei di Senat dengan margin tipis 37-36 pada menandai langkah maju di tengah gejolak yang ada. Namun, RUU ini masih harus melalui beberapa tahap lagi sebelum resmi menjadi undang-undang. 

Baca Juga: Tahanan Palestina Ungkap Penyiksaan yang Dialami di Penjara Israel

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya