Pria Arizona Ditangkap karena Ancam Bunuh Donald Trump

Ancam Trump melalui unggahan media sosial

Intinya Sih...

  • Ronald Syvrud (66) ditangkap di Cochise, AS karena ancaman pembunuhan terhadap Donald Trump melalui media sosial.
  • Syvrud ditahan atas dua tuduhan mengancam, dengan catatan kriminal yang lebih panjang termasuk kejahatan seksual dan tabrak lari.
  • Insiden ini menambah daftar panjang ancaman terhadap politisi AS dalam beberapa bulan terakhir, termasuk upaya pembunuhan terhadap Trump pada Juli lalu.

Jakarta, IDN Times - Seorang pria Arizona bernama Ronald Syvrud (66) ditangkap di Cochise, Amerika Serikat pada Kamis (22/8/2024) sore. Penangkapan ini terkait ancaman pembunuhan terhadap mantan Presiden Donald Trump melalui media sosial. Insiden ini terjadi bersamaan dengan kunjungan Trump ke perbatasan Amerika Serikat-Meksiko di Cochise, Arizona.

Kantor Sheriff Wilayah Cochise mengungkapkan bahwa ancaman tersebut dibuat melalui beberapa postingan media sosial dalam dua minggu terakhir. Pesan pertama yang mengandung ancaman terdeteksi pada hari Selasa (20/8/2024), diikuti oleh pesan kedua pada hari Rabu. Penangkapan Syvrud menjadi prioritas mengingat kunjungan Trump ke daerah tersebut.

Baca Juga: Robert Kennedy Jr. Hentikan Pencalonan, Dukung Trump untuk Pilpres AS 

1. Syvrud miliki catatan kriminal panjang

Syvrud ditahan atas dugaan dua tuduhan mengancam terkait postingan media sosialnya. Namun, terungkap bahwa pria ini memiliki catatan kriminal yang lebih panjang. Melansir CNN, Syvrud juga dicari atas tuduhan mengemudi dalam keadaan mabuk, tabrak lari, dan tidak mendaftarkan diri sebagai pelaku kejahatan seksual.

Kantor Sheriff Wilayah Cochise menyatakan bahwa Syvrud memiliki beberapa surat perintah penangkapan yang belum diselesaikan dari Wisconsin dan Arizona.

"Tersangka telah dibawa ke tahanan tanpa insiden," ujar Capas, dilansir BBC. 

Penangkapan Syvrud melibatkan sumber daya investigasi ekstra dari Kantor Sheriff. Mereka berhasil melacak lokasi tersangka di area St. David dan mengerahkan beberapa unit ke lokasi tersebut.

2. Dinas rahasia AS selidiki ancaman terhadap Trump

Tim Trump disebut telah diberi pengarahan oleh penegak hukum tentang pencarian tersangka sebelum mantan presiden tiba di perbatasan. Sementara itu, juru bicara Dinas Rahasia AS, Alexandria Worley, menegaskan bahwa mereka sedang menyelidiki kasus ini.

"Dinas Rahasia AS menyelidiki semua ancaman terhadap orang-orang yang kami lindungi. Karena ini adalah investigasi yang sedang berlangsung, kami tidak dapat berkomentar lebih lanjut saat ini," kata Worley.

Menanggapi ancaman tersebut, Trump menyatakan bahwa dia tidak terlalu terkejut.

"Saya telah mendengar bahwa situasi ini berbahaya, tetapi saya juga memiliki tugas yang harus dilaksanakan," ujar Trump saat memberikan pidato di perbatasan.

Baca Juga: Usai Upaya Pembunuhan, Trump Pakai Kaca Anti Peluru saat Kampanye 

3. Ancaman terhadap politisi AS meningkat

Insiden ini menambah daftar panjang ancaman terhadap politisi AS dalam beberapa bulan terakhir. Pada Juli lalu, Trump sendiri menjadi korban upaya pembunuhan saat berkampanye di Butler, Pennsylvania. Peristiwa tersebut mengakibatkan Trump terluka di telinga, dua orang lainnya terluka, dan satu orang tewas.

Melansir The Guardian, insiden penembakan Juli lalu mengakibatkan pengunduran diri direktur Dinas Rahasia AS. Menanggapi hal ini, Trump tetap beruapaya mengapresiasi Dinas Rahasia AS.

"Saya sangat menghormati Dinas Rahasia dan pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka telah belajar dari kesalahan yang terjadi," ujar Trump.

Ancaman serupa juga dialami oleh politisi lain. Awal Agustus 2024, seorang pria Virginia berusia 66 tahun ditangkap karena diduga mengancam akan membunuh Kamala Harris. Sebelumnya, pada Desember 2023, seorang pria New Hampshire juga ditangkap karena mengancam akan membunuh kandidat presiden Republik.

Baca Juga: Trump Bagikan Gambar AI Taylor Swift Seolah Dukung Kampanyenya

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya