Pemimpin Dunia Merespons Mundurnya Joe Biden dari Pemilu AS 2024

Sekutu AS puji Biden, sementara Rusia mengkritik keras

Jakarta, IDN Times - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, pada Minggu (21/7/2024), mundur dari pencalonan pemilihan presiden tahun ini. Dalam pidatonya, Biden menyatakan dukungannya kepada Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.

Keputusan ini segera memicu reaksi dari berbagai pemimpin dunia. Banyak di antara mereka memuji dedikasi dan karier politik Biden yang telah berlangsung selama puluhan tahun.

Meski mengakui ini sebagai keputusan yang sulit, mereka menilai langkah Biden sebagai tindakan yang terhormat dan mencerminkan sikap kenegarawanan.

1. Pujian dari sekutu AS

Sejumlah pemimpin negara sekutu AS menyampaikan penghormatan mereka atas keputusan Biden. Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyatakan bahwa ia menghormati keputusan Biden dan memuji karier politiknya sebagai hal yang luar biasa.

"Saya menghormati keputusan Presiden Biden dan saya berharap dapat bekerja sama dengannya selama sisa masa kepresidenannya," ujar Starmer, dilansir dari The Guardian.

Sementara itu, Perdana Menteri Polandia, Donald Tusk, memuji keputusan-keputusan sulit yang telah diambil Biden selama masa jabatannya. Melalui akun X-nya, Tusk menyatakan bahwa berkat keputusan-keputusan Biden, Polandia, AS, dan dunia menjadi lebih aman, serta demokrasi menjadi lebih kuat.

Kanselir Jerman, Olaf Scholz, juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kerja sama transatlantik yang erat selama kepemimpinan Biden. Scholz menilai bahwa berkat Biden, kerja sama transatlantik menjadi erat, NATO menjadi kuat, dan AS menjadi mitra yang baik dan dapat diandalkan bagi Jerman.

Sementara itu, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau, menyebut Biden sebagai "pria hebat" dan teman sejati.

"Saya telah mengenal Presiden Biden selama bertahun-tahun. Dia adalah pria hebat, dan segala yang dia lakukan dipandu oleh cintanya pada negaranya," ujar Trudeau, dikutip dari CBS News.

Baca Juga: Apa Alasan Joe Biden Mundur dari Pilpres AS?

2. Zelenskyy berterima kasih atas dukungan AS di bawah kepemimpinan Biden

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan kuat Biden selama perang melawan Rusia.

"Ukraina berterima kasih kepada Presiden Biden atas dukungannya yang tak tergoyahkan terhadap perjuangan Ukraina demi kebebasan, yang bersama dengan dukungan bipartisan yang kuat di AS, telah dan terus menjadi sangat penting," tutur Zelenskyy, dikutip dari CBS News.

Israel, sekutu dekat AS di Timur Tengah, juga menyampaikan apresiasinya. Presiden Israel, Isaac Herzog, memuji Biden sebagai sekutu sejati rakyat Yahudi dan berterima kasih atas dukungan tegas Biden kepada rakyat Israel selama kariernya yang panjang.

Sementara itu, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menegaskan bahwa aliansi AS-Australia tidak pernah lebih kuat dari sekarang.

"Aliansi Australia-AS tidak pernah lebih kuat dengan komitmen bersama kita terhadap nilai-nilai demokratis, keamanan internasional, kemakmuran ekonomi, dan aksi iklim untuk generasi ini dan generasi mendatang," ujar Albanese.

Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, menekankan pentingnya kemitraan AS-UE dalam menghadapi tantangan bersama di Eropa, Timur Tengah, dan Indo-Pasifik.

3. Tanggapan dari pejabat Rusia

Pemimpin Dunia Merespons Mundurnya Joe Biden dari Pemilu AS 2024Presiden Rusia, Vladimir Putin. (twitter.com/KremlinRussia_E)

Rusia, yang hubungannya dengan AS memburuk selama kepresidenan Biden, menanggapi keputusan mundurnya Biden dengan kritik tajam. Melansir dari New York Times, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, menyatakan bahwa Rusia lebih fokus pada pencapaian tujuan militernya di Ukraina daripada hasil pemilihan AS.

"Bagi kami, mencapai tujuan operasi militer khusus adalah prioritas, bukan hasil pemilihan AS," ujar Peskov.

Pemimpin Duma Negara Rusia, Vyacheslav Volodin, yang merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, mengkritik keras rekam jejak Biden. Volodin menuduh Biden telah menyebabkan masalah di seluruh dunia dan di AS sendiri. Ia berpendapat bahwa Biden mundur karena menyadari bahwa dia tidak akan terpilih kembali.

Volodin bahkan menuntut pertanggungjawaban Biden atas berbagai isu internasional. Menurutnya, Biden harus dimintai pertanggungjawaban atas perang di Ukraina, penghancuran ekonomi negara-negara Eropa, dan kebijakan sanksi terhadap Rusia dan negara-negara lain.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Federasi Rusia, Konstantin Kosyachev, menyatakan bahwa masalahnya sudah bukan lagi tentang Biden. Ia berpendapat bahwa rakyat AS terpecah dalam posisi mereka yang mendukung atau menentang Trump.

"Saya yakin bahwa siapa pun yang memimpin kampanye Demokrat setelah mundurnya Biden, perpecahan ini akan tetap ada. Dan semuanya akan tergantung pada bagaimana Partai Republik sekarang akan mengorganisir dan menyelesaikan kampanye ini," ujar Kosyachev.

Baca Juga: Mundur dari Pilpres AS, Segini Uang Pensiun Joe Biden

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya