PBB Setop Bantuan dari Dermaga AS di Gaza Imbas Serangan Israel

Dua gudang WFP terdampak serangan roket Israel

Jakarta, IDN Times - Program Pangan Dunia PBB (WFP), pada Minggu (9/6/2024), terpaksa menghentikan sementara distribusi bantuan kemanusiaan dari dermaga buatan Amerika Serikat (AS) di Gaza.

Melansir dari Middle East Eye, Penghentian sementara ini disebabkan kekhawatiran atas keamanan staf WFP setelah Israel melancarkan serangan besar pada Sabtu (8/6/2024). Insiden tersebut menewaskan setidaknya 274 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya.

Dermaga bantuan AS yang baru beroperasi beberapa pekan ini ditujukan untuk meningkatkan pasokan bantuan pangan ke Gaza. Wilayah ini menghadapi ancaman kelaparan akut akibat pembatasan perlintasan darat Israel dan konflik berkepanjangan.

1. Serangan Israel merusak gudang bantuan dan lukai staf WFP

Menurut Direktur WFP, Cindy McCain, kompleks gudang WFP di Gaza juga ikut menjadi sasaran dalam serangan udara Israel.

"Dua kompleks gudang kami terkena roket kemarin. Seorang staf juga terluka dalam insiden itu," kata dia, dilansir dari Associated Press

Badan Pembangunan Internasional AS (USAID) menyatakan, penghentian sementara ini dilakukan untuk meninjau keamanan secara menyeluruh. Upaya ini merupakan kolaborasi bersama komunitas kemanusiaan di Gaza.

"Kami telah mundur untuk sementara waktu. Ini untuk memastikan kondisi sudah aman sebelum kami memulai kembali operasi," jelas McCain.

USAID juga menegaskan tidak ada pekerja kemanusiaan yang terlibat dalam operasi militer Israel tersebut.

Baca Juga: RI Kutuk Serangan Israel di Nuseirat yang Tewaskan 200 Nyawa Lebih

2. Dermaga AS berulang kali ditutup

Dermaga bantuan yang dibangun AS di Gaza baru beroperasi sekitar seminggu sebelum rusak dihantam badai. Setelah menjalani perbaikan selama dua pekan, dermaga tersebut akhirnya beroperasi kembali pada Sabtu (8/6/2024).

Sebelum dihentikan sementara, dermaga ini sempat mengirimkan 1,1 juta pon (sekitar 492 metrik ton) bantuan makanan dan kebutuhan lain untuk warga Gaza. Pembangunan dermaga ini dimulai atas perintah Presiden AS Joe Biden pada Maret lalu.

Langkah ini diambil karena Israel membatasi perlintasan darat ke Gaza. Konflik yang terus berlangsung juga membuat lebih dari 1 juta dari total 2,3 juta penduduk Gaza kini terancam kelaparan serius.

Namun, bersamaan dengan dimulainya kembali operasi dermaga, Israel melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza. Tujuannya adalah membebaskan 4 warga Israel yang disandera kelompok Hamas. Komando Pusat AS menegaskan, dermaga bantuan maupun personel dan aset AS lainnya sama sekali tidak dilibatkan dalam operasi militer Israel.

3. PBB desak gencatan senjata agar bantuan mengalir kembali

PBB juga kembali menyerukan perlunya gencatan senjata segera di Gaza.

"Kita sangat membutuhkan gencatan senjata. Konflik ini harus segera dihentikan," kata McCain.

McCain menekankan penghentian konflik adalah kunci agar bantuan kemanusiaan dari WFP dan organisasi lainnya bisa kembali mengalir ke Gaza tanpa hambatan. Dengan terhentinya operasi dermaga, distribusi bantuan pangan untuk warga Gaza yang sangat membutuhkan menjadi terganggu.

Menurut laporan PBB, total korban tewas di pihak Palestina kini telah melampaui 37 ribu jiwa, dengan ribuan lainnya mengalami luka-luka.Jumlah korban ini semakin bertambah setelah operasi militer Israel terbaru di Nuseirat pekan lalu.

Baca Juga: Masuk Daftar Hitam PBB, Israel: Tentara Kami Paling Bermoral di Dunia

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya