Kemenangan SDP di Brandenburg Beri Angin Segar bagi Olaf Scholz

Partai Scholz kalahkan sayap kanan secara tipis

Intinya Sih...

  • Kemenangan tipis SPD di Brandenburg dengan 30,9% suara mengalahkan AfD yang meraih 29,2%, memberikan kelonggaran politik bagi Olaf Scholz yang tengah menurun popularitasnya.
  • Dietmar Woidke dari SPD berjanji akan mundur jika kalah dari AfD, sementara Scholz tidak dilibatkan dalam kampanye di Brandenburg karena kekhawatiran dampak negatif.
  • Pemilihan ini juga menampilkan kejutan dari partai baru sayap kiri Sahra Wagenknecht Alliance (BSW) yang berhasil meraih 12% suara, menjadikannya kandidat kuat dalam pembentukan pemerintahan baru di Brandenburg.

Jakarta, IDN Times - Partai Sosial Demokrat (SPD) pimpinan Kanselir Jerman, Olaf Scholz, berhasil meraih kemenangan tipis dalam pemilihan di negara bagian Brandenburg, Minggu (22/9/2024). Dilansir The Guardian, hasil sementara menunjukkan SPD unggul dengan 30,9 persen suara, mengalahkan partai sayap kanan Alternative for Germany (AfD) yang meraih 29,2 persen.

Pemilihan di Brandenburg ini dianggap sebagai referendum terhadap pemerintahan federal Olaf Scholz menjelang pemilu nasional tahun depan. Brandenburg sendiri merupakan basis kuat SPD yang telah dikuasai sejak reunifikasi Jerman tahun 1990.

Beberapa pihak menyebut ini sebagai kebangkitan luar biasa dari SPD. Tingginya tingkat partisipasi pemilih yang mencapai 74 persen menunjukkan besarnya perhatian publik terhadap hasil pemilihan ini.

1. Scholz dapat angin segar di tengah anjloknya popularitas

Kemenangan SPD di Brandenburg memberikan Kanselir Olaf Scholz kelonggaran politik di tengah popularitasnya yang tengah menurun. Sebelumnya, AfD memimpin dalam jajak pendapat selama 12 bulan terakhir di negara bagian tersebut.

Dietmar Woidke dari SPD, yang telah memimpin Brandenburg selama 11 tahun, sebelumnya berjanji akan mundur jika kalah dari AfD.

"Kami mengatakan kami akan menghadapi pertempuran ini dan tujuan kami sejak awal adalah memastikan negara kami tidak mendapat cap cokelat besar," ujar Woidke, merujuk pada warna yang diasosiasikan dengan sayap kanan.

Menariknya, Scholz justru tidak dilibatkan dalam kampanye di Brandenburg karena kekhawatiran akan dampak negatif kehadirannya. Sementara, Scholz hanya berkomentar singkat dari New York, di mana ia menghadiri pertemuan PBB. Ia mengatakan bahwa suasana di markas partai SDP baik setelah kemenangan ini.

Baca Juga: Jerman Usul Rusia Ikut Konferensi Damai Ukraina

2. Partai baru BSW raih 12 persen, CDU alami hasil terburuk

Selain SPD dan AfD, pemilihan ini juga menampilkan kejutan dari partai baru sayap kiri Sahra Wagenknecht Alliance (BSW) yang berhasil meraih 12 persen suara. Hasil ini menjadikan BSW kandidat kuat dalam pembentukan pemerintahan baru di Brandenburg.

"Kami memiliki tujuan untuk mendapatkan dua digit dan itu yang telah kami capai," kata Robert Crumbach, calon utama BSW.

Sementara itu, partai CDU konservatif hanya meraih 12 persen suara, hasil terburuk dalam sejarah negara bagian tersebut. Partai Hijau dan Die Linke bahkan gagal melewati ambang batas 5 persen untuk masuk parlemen negara bagian.

Meski kalah tipis, AfD mengklaim diri sebagai pemenang sebenarnya. Hans-Christoph Berndt, calon utama AfD, menyatakan partainya berhasil mengamankan setiap suara ketiga di negara bagian tersebut meskipun ada kampanye agitasi dan fitnah terhadap AfD.

3. AfD tetap populer walau dilabeli sebagai ekstremis

Kemenangan SPD di Brandenburg menjadi penting mengingat AfD sebelumnya meraih kemenangan bersejarah di negara bagian Thuringia dan Saxony awal bulan ini. Dilansir dari Politico, AfD yang diklasifikasikan sebagai organisasi ekstremis sayap kanan oleh badan intelijen domestik di Brandenburg, terus mendapat dukungan kuat terutama dari pemilih muda.

Scholz sebelumnya menyerukan partai-partai lain untuk memblokir AfD yang ia sebut ekstremis sayap kanan dari jabatan.

"AfD merusak Jerman. Ini melemahkan ekonomi, memecah belah masyarakat, dan merusak reputasi negara kita," kata Scholz, dilansir dari BBC. 

AfD terus mengkapitalisasi kekhawatiran ekonomi, imigrasi, dan perang Ukraina yang beresonansi kuat di wilayah timur Jerman bekas komunis. Sementara itu, kemenangan SPD didorong oleh dukungan pemilih berusia di atas 60 tahun, dengan 37 persen dari mereka mendukung partai tersebut menurut jajak pendapat.

Baca Juga: Yunani Protes atas Pembatasan di Perbatasan Jerman

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya