Kamala Harris Tak Dukung Embargo Senjata ke Israel

Harris dukung hak Israel untuk mempertahankan diri

Intinya Sih...

  • Kamala Harris menegaskan tidak mendukung embargo senjata terhadap Israel dalam konflik Israel-Gaza.
  • Sebagai calon presiden Partai Demokrat, Harris dihadapkan pada tekanan dari sayap kiri partainya untuk mengubah respons administrasi Biden terhadap perang di Gaza.
  • Harris menyatakan akan terus bekerja untuk melindungi warga sipil di Gaza dan menegakkan hukum kemanusiaan internasional, namun tetap mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri.

Jakarta, IDN Times - Kamala Harris, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) sekaligus calon presiden Partai Demokrat, menegaskan sikapnya terkait konflik Israel-Gaza. Malansir dari BBC, melalui penasihat keamanan nasionalnya, Phil Gordon, Harris menyatakan tidak mendukung embargo senjata terhadap Israel.

"@VP (Wakil Presiden) telah jelas: dia akan selalu memastikan Israel dapat mempertahankan diri dari Iran dan kelompok teroris yang didukung Iran. Dia tidak mendukung embargo senjata terhadap Israel," tulis Gordon dalam sebuah postingan di media sosial, Kamis (8/8/2024).

Pernyataan ini muncul sehari setelah pemimpin gerakan Uncommitted, sebuah kelompok pro-Palestina, mengklaim Harris terbuka untuk membahas tuntutan mereka tentang embargo senjata. Klaim tersebut muncul setelah percakapan singkat antara Harris dan aktivis sebelum rapat umum di Detroit, Michigan.

1. Harris hadapi dilema dalam menyikapi konflik Israel-Gaza

Sebagai calon presiden Partai Demokrat, Harris menghadapi tekanan dari sayap kiri partainya untuk mengubah respons administrasi Biden terhadap perang di Gaza. Sebelum menjadi calon presiden, Harris telah berhati-hati dalam menyikapi ketegangan internal partai terkait konflik ini.

Melansir dari New York Times, Harris dinilai berusaha menunjukkan simpati terhadap penderitaan warga Palestina. Namun ia belum mengambil posisi yang bertentangan dengan dukungan Biden untuk Israel.

Sejauh ini, Harris juga belum memaparkan agenda kebijakannya terkait konflik Israel-Gaza sejak memulai kampanye presidennya. Hal ini membuat banyak pihak menanti kejelasan sikapnya terhadap isu yang sensitif ini.

2. Interaksi Harris dengan aktivis pro-Palestina di Michigan

Kunjungan Harris ke Michigan menjadi sorotan mengingat negara bagian tersebut memiliki populasi Arab-Amerika dan Muslim yang besar. Michigan juga menjadi pusat perlawanan Demokrat terhadap kebijakan perang Israel di Gaza.

Sebelum rapat umum di Detroit, Harris berbicara singkat dengan pemimpin gerakan Uncommitted National Movement. Abbas Alawieh dan Layla Elabed, co-founder gerakan tersebut, mengklaim Harris terbuka untuk bertemu dan membahas keprihatinan mereka, termasuk tuntutan embargo senjata.

"Ketika kami memberitahu Wakil Presiden Harris bahwa anggota komunitas kami di Michigan kehilangan puluhan dan ratusan anggota keluarga mereka akibat serangan Israel di Gaza, dia menjawab, 'Itu mengerikan,'" ujar Alawieh dan Elabed.

Namun, seorang sumber dekat Harris membantah bahwa dia berkomitmen untuk pertemuan atau terbuka terhadap ide embargo senjata. Juru bicara kampanye Harris menegaskan bahwa wakil presiden akan terus terlibat dengan komunitas Arab, Muslim, dan Palestina seperti yang telah dilakukannya sejak serangan 7 Oktober.

3. Tuntutan aktivis pro-Palestina terhadap Kamala Harris

Aktivis pro-Palestina menuntut perubahan lebih dari sekadar perubahan nada retoris dari pemerintah AS. Mereka menginginkan akhir dari dukungan diplomatik dan militer AS untuk perang Israel di Gaza.

"Justru karena kebijakan Gedung Putih saat ini yang memungkinkan bom mengalir ke Netanyahu tanpa syarat sehingga dia berani membunuh puluhan ribu warga sipil," kata gerakan Uncommitted dalam sebuah pernyataan, menanggapi klarifikasi dari penasihat Harris.

Di sisi lain, Harris menyatakan akan terus bekerja untuk melindungi warga sipil di Gaza dan menegakkan hukum kemanusiaan internasional. Namun, posisinya tetap mendukung hak Israel untuk mempertahankan diri.

Sementara itu, AS telah mempercepat pasokan senjatanya ke Israel sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023. Ketegangan di Timur Tengah juga terus meningkat. Iran baru-baru ini mengancam akan "menghukum" Israel setelah pembunuhan pemimpin politik Hamas di Tehran.

Sikap Harris terhadap konflik Israel-Gaza diprediksi akan menjadi salah satu isu kunci dalam pemilihan presiden AS mendatang. Jajak pendapat terbaru dari Marquette University Law School menunjukkan Harris memimpin Trump 53 persen berbanding 47 persen di antara pemilih potensial.

Baca Juga: Kamala Harris Pilih Tim Walz Jadi Cawapres di Pilpres AS

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya