Italia Berhasil Pulangkan 600 Artefak dari Amerika Serikat

Total nilai barang yang dipulangkan capai Rp1 triliun

Intinya Sih...

undefined

Jakarta, IDN Times- Italia merayakan kepulangan sekitar 600 benda antik dari Amerika Serikat (AS). Nilai total benda yang dikembalikan ditaksir sekitar 60 juta euro atau setara Rp1 triliun.

Melansir dari The Guardian,Rabu (29/5/2024), benda-benda ini dicuri puluhan tahun silam, lalu dijual ke berbagai museum, galeri, serta kolektor di AS. Keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras aparat Italia dalam penyelidikan kriminal dan diplomasi budaya selama puluhan tahun. 

1. Arti penting pengembalian benda antik bagi Italia

Bagi Italia, pemulangan ratusan benda antik ini bukan sekadar kemenangan hukum, tetapi juga pengakuan atas kedaulatan budaya mereka.

"Washington DC berkomitmen untuk mengembalikan barang curian ke tempat seharusnya sebagai bentuk penghormatan terhadap sejarah dan warisan artistik Italia," ujar Duta Besar AS untuk Italia, Jack Markell.

Sementara menurut seorang pejabat Italia, Gianmarco Mazzi, artefak-artefak ini merupakan representasi tertinggi dari sejarah, budaya, dan jati diri bangsa Italia. Lebih dari nilai nominalnya, benda-benda ini dianggap memiliki makna mendalam bagi pemahaman akan peradaban kuno Italia.

"Pengembalian aset budaya ke Italia dengan jumlah yang besar dan nilai sejarah-artistik yang tinggi merupakan pencapaian penting lainnya", ujar Mazzi, dilansir CNN.  

Baca Juga: 4 Tips Merawat Barang Antik agar Tetap Kinclong dan Bernilai Tinggi

2. Apa saja benda antik yang dikembalikan dan dari mana asalnya?

Benda-benda yang dipulangkan berasal dari periode yang panjang dari abad ke-9 SM hingga abad ke-2 Masehi. Jenisnya pun sangat beragam, termasuk patung perunggu besar, koin emas kuno, lantai mosaik, dan manuskrip berharga. Total nilainya diperkirakan mencapai 60 juta euro atau sekitar Rp1 triliun. 

Sebagian artefak ini sebelumnya disimpan di museum ternama seperti Metropolitan Museum of Art di New York. Beberapa lainnya berasal dari koleksi pribadi para donatur terkemuka AS yang ternyata memperolehnya dari hasil curian.

Salah satu paling bernilai adalah koin perak dari Naxos yang berasal dari abad ke-4 SM dan menampilkan Dionysius, Dewa Anggur Yunani. Mayoritas benda antik ini dijarah dari situs penggalian ilegal atau dicuri langsung dari gereja, museum, dan rumah pribadi di berbagai wilayah Italia, seperti Lazio, Campania, Puglia, Calabria, dan Sisilia.

3. Pemerintah Italia berhasil pulangkan ratusan ribu benda antik

Keberhasilan ini merupakan hasil dari perjuangan panjang Italia dan kerja sama dengan komunitas internasional selama puluhan tahun. 

"Kami tidak membedakan apakah suatu artefak diambil dari penggalian ilegal atau dicuri melalui pencurian. Semuanya adalah tindakan penjarahan," jelas Kolonel Matthew Bogdanos dari kejaksaan New York, Amerika Serikat.

Unit khusus Carabinieri, polisi Italia, bahkan memanfaatkan kecerdasan buatan untuk melacak benda antik curian melalui program "Stolen Works Of Art Detection System" (SWOADS). Pada 2023 saja, mereka berhasil menemukan dan menyita 105.474 karya seni senilai lebih dari 264 juta euro atau sekitar Rp4,2 triliun di seluruh dunia.

Upaya Italia ini juga mendapat dukungan kuat dari komunitas internasional, seperti saat kasus patung Victorious Youth yang diperebutkan Italia dan J. Paul Getty Museum di AS. Saat itu, Mahkamah Hak Asasi Manusia Eropa dengan tegas berpihak pada Italia. Sementara, kerja sama erat antara Italia dan AS juga terbukti krusial dalam misi pemulangan ini.

"Tugas kami adalah meminimalkan penjarahan, meningkatkan risiko bagi para pelaku, menghukum mereka, dan menjatuhkan hukuman yang sesuai," tegas Bogdanos. 

Baca Juga: 5 Kafe Bernuansa Jawa Tradisional di Jogja, Vibes Antik

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Kidung Swara Mardika

Berita Terkini Lainnya