Israel Serang Konvoi Bantuan Gaza, 5 Warga Palestina Tewas

Israel klaim konvoi dibajak penyerang bersenjata

Intinya Sih...

  • Israel melancarkan serangan udara mematikan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan di Gaza, menewaskan setidaknya lima warga Palestina.
  • Konvoi membawa pasokan medis dan bahan bakar ke rumah sakit yang dikelola Uni Emirat Arab di Rafah, Gaza selatan.
  • IDF mengklaim serangan ditujukan pada penyerang bersenjata yang mencoba membajak kendaraan terdepan konvoi.

Jakarta, IDN Times - Militer Israel melancarkan serangan udara mematikan terhadap konvoi bantuan kemanusiaan di Gaza pada Kamis (29/8/2024). Serangan tersebut menewaskan setidaknya lima warga Palestina, menurut laporan dari organisasi bantuan American Near East Refugee Aid (Anera).

Melansir dari The Guardian, konvoi yang diserang membawa pasokan medis dan bahan bakar ke rumah sakit yang dikelola Uni Emirat Arab di Rafah, Gaza selatan. Insiden ini merupakan serangan terbaru dalam serangkaian serangan terhadap pekerja bantuan di wilayah tersebut.

"Ini adalah insiden yang mengejutkan. Konvoi tersebut dikoordinasikan oleh Anera dan disetujui oleh pihak berwenang Israel," ujar Sandra Rasheed, direktur Anera di Palestina. 

1. Israel klaim konvoi dibajak penyerang bersenjata

Rute konvoi bantuan telah dikoordinasikan sebelumnya dengan Pasukan Pertahanan Israel (IDF). Koordinasi ini dimaksudkan untuk mencegah pemboman kendaraan bantuan. Namun, koordinasi ini tampaknya gagal mencegah serangan fatal tersebut.

IDF, dalam pernyataannya, mengklaim bahwa serangan tersebut ditujukan pada penyerang bersenjata yang mencoba membajak kendaraan terdepan konvoi.

"Setelah pengambilalihan dan verifikasi lebih lanjut bahwa serangan presisi terhadap kendaraan penyerang bersenjata dapat dilakukan, serangan pun dilaksanakan," ujar IDF.

Sementara itu, Anera memberikan informasi tentang korban dalam insiden tersebut.

"Tragisnya, beberapa individu, semuanya dipekerjakan oleh perusahaan transportasi yang kami ajak bekerja sama, tewas dalam serangan tersebut. Mereka berada di kendaraan pertama konvoi," ujar Rasheed.

Anera juga menegaskan bahwa mereka sedang mencari informasi lebih lanjut tentang apa yang terjadi dalam insiden tersebut.

2. Insiden serangan terhadap kendaraan WFP sehari sebelumnya

Serangan seperti yang dialami konvoi Anera bukanlah insiden pertama. Sehari sebelumnya, tentara Israel dilaporkan menembaki kendaraan Program Pangan Dunia (WFP) yang jelas-jelas ditandai dengan lambang PBB.

Kendaraan WFP ditembak setidaknya 10 kali saat mendekati pos pemeriksaan IDF di Wadi Gaza. Untungnya, kendaraan tersebut berlapis baja dengan kaca yang diperkuat sehingga tidak ada yang terluka di dalamnya. Namun, insiden ini memaksa WFP untuk menghentikan sementara pergerakan stafnya di sekitar Gaza.

Cindy McCain, kepala WFP, mengecam keras penembakan tersebut.

"Ini sama sekali tidak dapat diterima dan harus segera berubah. Kami telah berulang kali meminta sistem pengamanan yang berfungsi di Gaza, namun pengaturan saat ini telah gagal," tegas McCain, dilansir dari Financial Times. 

3. Serangan mempersulit upaya bantuan kemanusiaan

Israel Serang Konvoi Bantuan Gaza, 5 Warga Palestina TewasWorld Food Programme di Gaza. (x.com/@WFP_Media)

Serangan terhadap konvoi Anera merupakan serangan keempat terhadap pekerja bantuan dalam seminggu terakhir. Serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan lebih dari 100 karyawan Palestina UNRWA, badan PBB utama yang memberikan bantuan di Gaza.

Pada bulan April lalu, IDF membunuh tujuh pekerja bantuan World Central Kitchen dalam serangan pesawat nirawak. Menyusul insiden tersebut, IDF berjanji untuk memperbaiki sistem koordinasi pergerakan konvoi bantuan di wilayah yang berada di bawah kendalinya.

Namun, insiden-insiden baru-baru ini menunjukkan bahwa perbaikan yang dijanjikan belum efektif. Situasi ini semakin mempersulit upaya bantuan kemanusiaan di wilayah yang sudah dilanda krisis.

Baca Juga: HRW: Israel Tangkap dan Siksa Petugas Medis Palestina di Gaza

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya