Elon Musk Akhirnya Tunduk, X Patuhi Tuntutan Pengadilan Brasil 

Pengadilan beri X waktu 5 hari lengkapi dokumen legal

Intinya Sih...

  • X mematuhi tuntutan Mahkamah Agung Brasil dan membayar sebagian besar denda yang dikenakan pengadilan.
  • Perusahaan juga menunjuk kembali Rachel de Oliveira Villa Nova sebagai perwakilannya di Brasil setelah sebelumnya Villa Nova diperintahkan penangkapan.
  • Pengadilan memberi X waktu 5 hari untuk menyerahkan dokumen validasi penunjukan Villa Nova sebagai perwakilannya.

Jakarta, IDN Times - Media sosial X akhirnya mengambil langkah untuk mematuhi tuntutan Mahkamah Agung Brasil dan mengakhiri kebuntuan yang telah memutuskan platform tersebut dari salah satu pasar paling aktifnya. Langkah kepatuhan ini termasuk pemblokiran akun yang dituduh oleh Hakim Alexandre de Moraes menyebarkan misinformasi.

Dilansir The Guardian pada Senin (23/9/2024), X juga telah membayar sebagian besar denda yang dikenakan oleh pengadilan. Tindakan ini dianggap sebagai bentuk kapitulasi dari CEO X, Elon Musk.

1. X tunjuk perwakilan hukum dan tutup akun bermasalah

Langkah yang diambil X juga meliputi penugasan kembali pengacara Rachel de Oliveira Villa Nova sebagai perwakilan hukum perusahaan di negara tersebut. Sebelumnya, Hakim Moraes sempat memerintahkan penangkapan Villa Nova ketika ia masih menjabat sebagai perwakilan X di Brasil.

Dilansir Washington Post, X juga telah membayar denda yang belum dilunasi dan menutup akun pengguna yang diperintahkan pengadilan untuk dihapus. Akun-akun tersebut dituduh oleh Hakim Moraes sebagai penyebar misinformasi yang mengancam demokrasi Brasil.

"X tidak mundur karena suatu alasan, tetapi karena tunduk pada tekanan," tulis dewan editorial surat kabar O Globo pada Sabtu (21/9).

Meski demikian, Mahkamah Agung Brasil menyatakan bahwa X belum mengajukan dokumentasi yang tepat untuk penunjukan Villa Nova sebagai perwakilannya. Pengadilan memberi perusahaan waktu lima hari untuk menyerahkan dokumen yang memvalidasi penunjukan tersebut.

Baca Juga: Gedung Putih Kecam Lelucon Elon Musk soal Pembunuhan Biden-Harris 

2. Akar konflik Musk vs Moraes

Konflik antara Elon Musk dan Hakim Alexandre de Moraes berakar pada perbedaan pandangan mengenai batas-batas kebebasan berbicara di media sosial. Musk, yang mengklaim dirinya sebagai pembela kebebasan berbicara, telah berulang kali menolak perintah hukum untuk menghapus unggahan dan akun tertentu di Brasil.

Perselisihan ini dimulai pada April 2024 ketika Moraes memerintahkan X untuk menutup lebih dari 100 akun media sosial yang mempertanyakan keabsahan hasil pemilihan presiden Brasil tahun 2022. Musk menolak perintah tersebut, menyebut Moraes sebagai "diktator jahat" dan mengejeknya sebagai "Lord Voldemort Brasil".

Sementara, Moraes, yang terkenal keras dalam menindak penyebaran informasi palsu, menjadikan Musk target penyelidikan kriminal. Ia menuduh Musk terkait dengan "milisi digital" yang dianggap mengancam demokrasi Brasil.

3. X punya 20 juta pengguna di Brasil

Elon Musk Akhirnya Tunduk, X Patuhi Tuntutan Pengadilan Brasil logo X. (unsplash.com/BoliviaInteligentez)

Penangguhan X di Brasil, yang berlangsung sejak 30 Agustus 2024, telah berdampak signifikan terhadap lebih dari 20 juta pengguna di negara tersebut. Platform ini telah lama digunakan oleh masyarakat Brasil untuk berdebat tentang politik, olahraga, dan budaya pop.

Keputusan untuk menangguhkan X dianggap ekstrem oleh banyak pihak. Namun, di negara yang sangat sensitif terhadap campur tangan asing tersebut, banyak yang merasa Musk telah bertindak terlalu jauh dalam menyerang Mahkamah Agung Brasil.

Kepatuhan Musk juga disambut dengan lega oleh banyak pihak di Brasil.

"Penangguhan platform, meskipun diperlukan untuk memastikan kedaulatan negara, tidak boleh berlangsung terlalu lama," tulis dewan editorial surat kabar O Globo.

Baca Juga: Brasil Denda X Rp14 M per Hari, Minta Elon Patuh

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya