Eks Sersan yang Tewaskan Demonstran Black Lives Matters Dibebaskan

Pengampunan picu perdebatan sengit

Intinya Sih...

  • Gubernur Texas memberikan pengampunan penuh kepada mantan sersan Angkatan Darat AS, Daniel Perry, yang divonis 25 tahun penjara atas pembunuhan demonstran BLM.
  • Pengampunan diberikan setelah rekomendasi dewan pengampunan dan pembebasan bersyarat Texas secara bulat, memulihkan hak kepemilikan senjata api Perry.
  • Kasus berawal saat Perry menembak mati Garrett Foster, veteran Angkatan Udara yang membawa senapan AK-47 dalam protes BLM di Austin, Texas.

Jakarta, IDN Times - Gubernur Texas, Amerika Serikat, Greg Abbott memberikan pengampunan penuh kepada mantan sersan Angkatan Darat AS, Daniel Perry. Sebelumnya ia divonis 25 tahun penjara atas pembunuhan seorang demonstran bersenjata pada unjuk rasa Black Lives Matter (BLM) di 2020. 

Melansir dari The Guardian pada Jumat (17/5/2024), pengampunan ini diberikan setelah dewan pengampunan dan pembebasan bersyarat Texas secara bulat merekomendasikan pengampunannya. Dewan juga memulihkan hak kepemilikan senjata api Perry. Daniel Perry yang telah ditahan di penjara negara bagian sejak vonisnya pada 2023 langsung dibebaskan tak lama setelah pengampunan dikeluarkan.

Baca Juga: KJRI: 1.990 WNI di Daerah Aksi Black Lives Matter AS Dipastikan Aman

1. Kronologi penembakan

Kasus ini berawal ketika Perry menembak mati Garrett Foster. Ia merupakan seorang veteran Angkatan Udara yang secara legal membawa senapan AK-47 dalam protes Black Lives Matter di Austin, Texas.

Penembakan terjadi saat Perry sedang bekerja sebagai pengemudi kendaraan sewaan dan mobilnya mendekati lokasi demonstrasi. Dalam persidangan, jaksa berpendapat bahwa Perry sebenarnya bisa saja menghindar dari konfrontasi tanpa perlu menembak.

Namun, pengacara pembela menyatakan bahwa Foster telah mengangkat senapannya sehingga Perry tidak punya pilihan lain selain menembak untuk membela diri. Pada akhirnya, juri menolak klaim pembelaan diri tersebut dan Perry dinyatakan bersalah atas pembunuhan.

2. Perry sempat mengejek aksi protes BLM di media sosial

Penembakan ini memicu perdebatan sengit di tengah gelombang demonstrasi yang dipicu kematian George Floyd pada tahun 2020 akibat brutalitas polisi. Kejadian ini merupakan salah satu dari setidaknya 25 pembunuhan terhadap orang Amerika yang terjadi selama kerusuhan tersebut.

Kasus Perry dengan cepat menjadi titik pertemuan bagi kaum konservatif yang menyerukan agar gubernur Abbott membebaskannya. Mereka berargumen bahwa Perry hanya membela diri. Mantan bintang Fox News, Tucker Carlson, bahkan secara terbuka menekan Abbott untuk campur tangan setelah Perry dinyatakan bersalah oleh juri.

Sementara itu, kontroversi sempat memanas setelah pesan teks dan unggahan media sosial Perry sebelum penembakan terkuak. Isinya menunjukkan pandangan yang sangat bermusuhan terhadap protes BLM. Perry membandingkan gerakan tersebut dengan kebun binatang yang penuh dengan monyet yang mengamuk sambil melemparkan kotoran mereka.

Baca Juga: 5 Fakta Penting Mengenai Black Lives Matter Pada Bulan Juli!

3. Reaksi terhadap pengampunan

Pengampunan terhadap Perry langsung menuai reaksi keras dari beberapa pihak. Jaksa Wilayah Travis County, Jose Garza, mengecam keputusan dan menyebutnya sebagai ejekan terhadap sistem hukum. Ia menuduh dewan pengampunan serta Gubernur Abbott lebih mementingkan politik daripada keadilan.

"Dewan dan gubernur telah mendahulukan politik mereka di atas keadilan. Mereka seharusnya malu. Tindakan mereka bertentangan dengan hukum," ujar Garza, dilansir dari Associated Press. 

Kekasih Garrett Foster, Whitney Mitchell, yang menjadi saksi mata penembakan itu juga menyebut pengampunan ini sebagai tindakan pelanggaran hukum.

"Dengan pengampunan ini, gubernur telah menodai kehidupan seorang warga Texas yang dibunuh, seorang veteran Angkatan Udara AS, dan meragukan keputusan juri yang adil," kata Mitchell.

Di sisi lain, Gubernur Abbott justru memuji rekomendasi dewan untuk mengampuni Perry. Ia menekankan bahwa Texas memiliki salah satu hukum pertahanan diri terkuat yang tidak dapat dibatalkan oleh juri atau jaksa wilayah yang progresif.

Baca Juga: 6 Polisi AS Ngaku Menembak dan Menyiksa Pria Kulit Hitam

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya