Brasil Denda X Rp14 M per Hari, Minta Elon Patuh

X sempat bisa diakses di Brasil walau sudah diblokir

Intinya Sih...

  • Pemerintah Brasil menuduh Elon Musk dan X melanggar larangan pengadilan dengan mengubah penyedia jaringan.
  • Badan Regulasi Telekomunikasi Brasil (Anatel) menuduh X beralih ke layanan Cloudflare untuk menghindari pemblokiran.
  • Larangan terhadap X di Brasil merupakan bagian dari upaya Mahkamah Agung untuk membersihkan internet dan melindungi demokrasi negara tersebut.

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Brasil menuding Elon Musk dan platform X sengaja melanggar larangan pengadilan. Mereka mengubah penyedia jaringan untuk menghindari pemblokiran. Melansir The Guardian, Hakim Agung Brasil,  Alexandre de Moraes langsung menjatuhkan denda harian sekitar 921.000 dolar AS atau setara Rp14 miliar pada X.

Larangan terhadap X di Brasil sudah berlaku sejak 30 Agustus 2024. Namun, pada Rabu (18/9/2024), beberapa pengguna di Brasil tiba-tiba bisa mengakses X tanpa menggunakan VPN. Menanggapi hal ini, X mengklaim pemulihan layanan tersebut tidak disengaja dan hanya bersifat sementara. Hal ini terjadi setelah penutupan kantor mereka di negara tersebut.

"Tidak ada keraguan bahwa platform X, di bawah komando langsung Elon Musk, sekali lagi bermaksud untuk tidak menghormati sistem peradilan Brasil," ujar de Moraes dalam putusannya, dilansir dari Wall Street Journal, Jumat (20/9).

1. X beralih ke Cloudflare, akses sempat kembali terbuka di Brasil

Badan Regulasi Telekomunikasi Brasil (Anatel) menuduh Musk sengaja melanggar larangan. Mereka menyatakan X beralih ke layanan Cloudflare. Langkah ini membuat pemblokiran menjadi lebih sulit tanpa mempengaruhi layanan lain di negara tersebut.

"Perilaku platform X menunjukkan niat yang disengaja untuk tidak mematuhi perintah Mahkamah Agung," kata Anatel dalam pernyataannya, Kamis (19/9).

Asosiasi penyedia internet Brasil, Abrint, menjelaskan bahwa X kini menggunakan sistem IP dinamis yang berubah secara konstan. IP ini dibagi dengan perusahaan-perusahaan besar lainnya, termasuk bank-bank utama dan bagian dari pemerintahan Brasil sendiri.

"Memblokir alamat-alamat tersebut tanpa mempengaruhi layanan lain di negara ini akan sulit," ungkap Abrint.

2. Larangan X di Brasil bermula dari penyebaran disinformasi

Larangan terhadap X merupakan bagian dari upaya Mahkamah Agung Brasil untuk membersihkan internet dan melindungi demokrasi negara tersebut. Langkah ini diambil menyusul serangan kekerasan di ibu kota Brasil oleh pendukung mantan Presiden Jair Bolsonaro pada Januari 2023.

Dilansir dari Al Jazeera, X yang memiliki lebih dari 22 juta pengguna di Brasil, dilarang karena gagal memblokir akun-akun yang dituduh menyebarkan disinformasi dan ujaran kebencian. Selain itu, X juga menolak membayar denda lebih dari 3 juta dolar AS (Rp45 miliar) dan tidak menunjuk direktur hukum di negara sesuai persyaratan di bawah hukum Brasil.

Presiden Luiz Inácio Lula da Silva mendukung larangan tersebut. Ia menyatakan Brasil harus menjadi contoh bagi dunia dalam menghadapi Musk.

3. Larangan X memicu perdebatan kebebasan berekspresi di Brasil

Larangan terhadap X memicu perdebatan sengit tentang kebebasan berekspresi dan batasan media sosial, baik di dalam maupun di luar Brasil. Musk dan pendukung sayap kanan mengecam larangan tersebut sebagai upaya sensor terhadap suara-suara konservatif.

Mantan Presiden Jair Bolsonaro memanfaatkan akses sementara ke X pada Rabu. Ia menggunakannya untuk mengkritik Mahkamah Agung dengan menyebut bahwa larangan tersebut merupakan kemunduran serius bagi kebebasan berekspresi.

Sementara itu, penggunaan VPN untuk mengakses X di Brasil kini dinyatakan ilegal. De Moraes menetapkan denda harian sekitar 8.900 dolar AS (Rp135 juta). Denda ini berlaku bagi individu atau perusahaan yang menggunakan trik seperti VPN untuk mengakses situs yang diblokir. Sementara, pada Kamis sore, X dilaporkan mulai mematuhi perintah pengadilan untuk menghapus konten kebencian. 

Baca Juga: Brasil Larang Nama Ini untuk Bayi agar Tidak Dirundung

Leo Manik Photo Verified Writer Leo Manik

...

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya