Warga Catalonia Unjuk Rasa Kemerdekaan di Hari Nasionalnya

Proyek bandara Barcelona picu peningkatan ketegangan

Jakarta, IDN Times - Ratusan ribu Warga Catalonia berkumpul di Barcelona pada hari Sabtu (11/9/2021) untuk menyerukan kemerdekaan wilayah itu dari Spanyol. Protes ini bertepatan dengan Hari Nasional Catalonia yang disebut "Diada", memperingati jatuhnya Barcelona pada 11 September 1714 ke tangan Spanyol, menandai kekuasaan Spanyol di wilayah tersebut.

1. Jumlah massa menurut penyelenggara mencapai 400 ribu orang

Warga Catalonia Unjuk Rasa Kemerdekaan di Hari NasionalnyaWarga Catalonia yang melakukan unjuk rasa kemerdekaan pada 11 September 2021. (Twitter.com/Jordi Borràs)

Melansir dari Reuters, kepolisian melaporkan jumlah massa diperkirakan sekitar 108 ribu orang, tapi menurut pihak penyelenggara orang yang berpartisipasi mencapai 400 ribu. Jumlah itu lebih banyak dari tahun lalu saat pembatasan COVID-19 masih ketat, tapi lebih rendah dari tahun 2019, ketika sekitar 600 ribu orang berkumpul.

Sebagian besar pengunjuk rasa yang hadir mengenakan masker. Massa melakukan unjuk rasa dengan meneriakkan, menyanyikan, dan mengibarkan bendera Esteladas, yang merupakan bendera separatis Catalan, untuk menyerukan kemerdekaan dari Spanyol.

Protes ini diselenggarakan oleh Assemblea Nacional Catalana (ANC), merupakan protes pertama sejak pemerintah Spanyol mengampuni sembilan orang separatis Catalan yang telah ditahan karena mengupayakan kemerdekaan pada 2017.

Sembilan orang yang termasuk politisi dan aktivis yang diampuni pada bulan Juni oleh pemerintah pusat menghadiri protes hari Sabtu. Hadirnya sembilan orang itu yang absen dalam protes empat tahun terakhir dianggap ketua ANC Elisenda Paluzie sebagai hal yang istimewa.

Aktivis budaya Jordi Cuixart, yang termasuk di antara mereka yang ditahan, mendesak massa untuk terus berjuang demi kemerdekaan. Dia berharap bisa membawa ratusan ribu orang untuk menyerukan kemerdekaan, menunjukkan perjuangan akan lebih hidup dari sebelumnya.

2. Tuntutan yang diminta pengunjuk rasa

Warga Catalonia Unjuk Rasa Kemerdekaan di Hari NasionalnyaWarga Catalonia yang melakukan unjuk rasa kemerdekaan pada 11 September 2021. (Twitter.com/Jordi Borràs)

Melansir dari RTE, upaya Catalonia pada 2017 untuk memisahkan diri dari Spanyol telah menimbulkan krisis politik terburuk di negara itu dalam beberapa dekade sejak berakhirnya kediktatoran Franco. Para pemimpin Catalonia terus menentang larangan pemerintah untuk menyelenggarakan referendum kemerdekaan. 

Upaya itu membuat banyak orang ditahan dan melarikan diri ke luar negeri untuk menghindari penangkapan. Dalam unjuk rasa ini selain menyerukan agar diberikan referendum kebebasan, juga menuntut agar diberikan amnesti bagi mereka yang terlibat dalam upaya kemerdekaan sebelumnya. Permintaan itu jelas ditolak oleh pihak Madrid.

Melansir dari Euro News, dalam unjuk rasa di hari Sabtu itu ditandai dengan perpecahan di dalam kubu separatis tentang manfaat negosiasi. Partai pro-kemerdekaan terkemuka menganggap negosiasi sebagai jalan terbaik, tapi dua partai utama lainnya di kubu separatis yakin hanya dengan menekan baru dapat mencapai impian mereka untuk dapat sepenuhnya berdaulat dari Spanyol.

Warga Catalonia selama beberapa tahun secara kasar terbagi rata atas pertanyaan pemisahan diri, dengan setengah ingin tetap menjadi bagian Spanyol dan setengah ingin memisahkan diri.

Baca Juga: Partai Sosialis Klaim Kemenangan Tipis di Catalonia

3. Pemerintah diperkirakan akan segera bertemu untuk bahas konflik politik

Pemerintah pusat dan pemerintah wilayah Catalonia diperkirakan akan melakukan pertemuan pada minggu depan di Barcelona untuk melanjutkan pembicaraan tentang konflik politik Catalonia, yang telah berhenti dibahas sejak Februari 2020. 

Dalam pertemuan itu Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez belum mengonfirmasi apakah dia akan hadir. Pada hari Sabtu melalui Twitter di menyampaikan ingin saling memahami dengan wilayah itu dan dapat bekerja bersama untuk menghasilkan dampak positif bagi Catalonia.

Ketegangan antara Catalonia dengan pemerintah pusat sedang meningkat tajam minggu ini setelah pemerintah pusat menangguhkan proyek senilai 1,7 miliar euro (Rp28,6 triliun) untuk memperluas bandara Barcelona. Ditangguhkan karena pihak Madrid kurang mempercayai pemimpin regional Catalonia. Penangguhan itu dianggap pemimpin regional Catalonia Pere Aragones sebagai  tindakan "pemerasan".

Baca Juga: Tolak Kemerdekaan Catalonia, Ratusan Ribu Orang Turun ke Jalan

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya