Serangan Israel Tewaskan Komandan Senior Hizbullah di Lebanon

Hizbullah melancarkan serangan balasan

Intinya Sih...

  • Mohammed Nasser, komandan Hizbullah, tewas dalam serangan Israel di Tyre.
  • Nasser bertanggung jawab atas operasi di perbatasan dan merupakan target utama Israel.
  • Hizbullah melancarkan serangan balasan dengan roket dan jet tempur ke pangkalan militer Israel.

Jakarta, IDN Times - Mohammed Nasser, salah satu komandan tinggi Hizbullah tewas setelah Israel melancarkan serangan ke kota Tyre di Lebanon selatan pada Rabu (3/7/2024). Serangan itu direspons kelompok tersebut dengan melancarkan serangan pembalasan.

Israel dan Hizbullah saling menyerang  hampir setiap hari di perbatasan sejak sehari setelah dimulainya perang di Gaza pada 7 Oktober. Konflik keduanya menimbulkan kekhawatiran tentang skala pertikaian yang lebih luas dan merusak di Timur Tengah.

Baca Juga: Lebanon Minta Israel Setop Serangan

1. Disebut Israel sebagai teroris paling signifikan di Lebanon selatan

Serangan Israel Tewaskan Komandan Senior Hizbullah di LebanonIlustrasi teroris. (Pixabay.com/TheDigitalWay)

Dilansir Reuters, pihak keamanan Lebanon mengatakan Nasser bertanggung jawab atas sebagian operasi di perbatasan. Dia memiliki pangkat dan kepentingan yang sama dengan Taleb Abdallah, komandan tinggi Hizbullah yang tewas akibat serangan Israel pada bulan lalu, yang mendorong kelompok itu melancarkan rentetan serangan pesawat nirawak dan roket terbesarnya sebagai balasan.

Militer Israel menyebut Nasser sebagai komandan unit yang bertanggung jawab atas penembakan dari Lebanon barat daya ke wilayahnya. Militer juga mengatakan Nasser dan Abdallah bertugas sebagai dua teroris paling signifikan di Lebanon selatan.

Hassan Fadlallah, politisi senior kelompok tersebut, mengatakan Nasser tahu dirinya menjadi sasaran, tapi tidak meninggalkan medan perang selama sembilan bulan. Dia menyampaikan akan memberikan "tanggapan hukuman" kepada tetanganya itu atas kejahatannya, sehingga musuh mengerti perlawanan itu panjang.

2. Serangan balasan Hizbullah

Serangan Israel Tewaskan Komandan Senior Hizbullah di LebanonIlustrasi rudal. (Unsplash.com/Maciej Ruminkiewicz)

Milisi yang didukung Iran itu mengumumkan sedikitnya dua serangan balasan atas apa yang disebutnya "pembunuhan". Mereka meluncurkan 100 roket Katyusha ke pangkalan militer Israel dan rudal Falaq buatan Iran ke pangkalan lain di kota Kiryat Shmona dekat perbatasan kedua negara.

Militer Israel tidak menyebutkan jumlah roket yang diluncurkan, tapi mengatakan sebagian besarnya jatuh di daerah terbuka, beberapa dicegat, sementara sejumlah peluncuran jatuh di daerah Kiryat Shmona. Serangan tidak menimbulkan korban jiwa, tapi petugas pemadam kebakaran berupaya memadamkan sejumlah api yang dipicu serangan roket.

Serangan Hizbullah dibalas dengan meluncurkan jet tempur dan menyerang peluncur yang digunakan untuk menembakkan rentetan roket serta dua peluncur tambahan.

Baca Juga: Bela Hizbullah, Iran Ancam Israel agar Tak Serang Lebanon 

3. Hizbullah tidak ingin terus berperang

Dilansir BBC, Hizbullah mengatakan serangannya ke Israel untuk mendukung Hamas di Palestina yang juga didukung oleh Iran. Kedua kelompok tersebut disebut sebagai organisasi teroris oleh Israel, Inggris, dan negara-negara lain.

Hizbullah memiliki persenjataan lengkap dan telah lama dianggap sebagai musuh yang jauh lebih unggul dari Hamas. Organisasi dari Lebanon tersebut menyatakan pihaknya tidak menginginkan perang habis-habisan dan akan mematuhi setiap gencatan senjata di Gaza.

"Israel dapat memutuskan apa yang diinginkannya: perang terbatas, perang total, perang parsial. Namun, Israel harus mengantisipasi bahwa respons dan perlawanan kami tidak akan berada dalam batasan dan aturan keterlibatan yang ditetapkan oleh Israel," kata wakil pemimpin kelompok itu, Naim Qassem, sehari sebelum komandannya tewas.

Dalam beberapa minggu terakhir, pejabat Israel telah berulang kali memperingatkan bahwa mereka akan menggunakan kekuatan militer untuk memulihkan keamanan di sepanjang perbatasan utara jika diplomasi gagal.

"Kami menyerang Hizbullah dengan sangat keras setiap hari dan kami juga akan mencapai kondisi kesiapan penuh untuk mengambil tindakan apa pun yang diperlukan di Lebanon, atau mencapai kesepakatan dari posisi yang kuat. Kami lebih suka kesepakatan, tetapi jika kenyataan memaksa kami, kami akan tahu cara melawannya," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Rabu.

Baca Juga: CEK FAKTA: Prabowo Murka Gegara Pasukan TNI di Lebanon Diganggu Israel

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya