Selangkah Lagi Swedia Jadi Anggota NATO!

Turki sudah hampir merestui, tinggal Hungaria

Jakarta, IDN Times - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyerahkan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang menyetujui rencana Swedia menjadi anggota NATO ke parlemen untuk diratifikasi pada Senin (23/10/2023). Sebelumnya, Turki menolak keanggotaan Swedia dalam aliansi militer tersebut.

Langkah Turki disambut baik oleh pemerintah Swedia dan pejabat NATO. Untuk menjadi anggota NATO, Swedia butuh persetujuan 31 anggota organisasi tersebut tanpa terkecuali. Saat ini dua anggotanya, Turki dan Hungaria, belum merestui keanggotaan Swedia.

1. Jadwal pemungutan suara di parlemen belum ditentukan

Meski Turki telah mengambil langkah maju untuk menerima keanggotaan Swedia, tapi belum jelas kapan parlemen akan mengadakan pemungutan suara. RUU tersebut akan dimasukkan ke dalam agenda komisi urusan luar negeri, yang harus meloloskannya sebelum dikirim ke majelis umum untuk diratifikasi.

Partai AK (AKP) yang mengusung Erdogan, bersama dengan mitra nasionalis dan Islamisnya, memegang 322 dari 600 kursi di parlemen. Oposisi utama Partai Rakyat Republik (CHP) sebelumnya telah menyuarakan dukungan untuk keanggotaan Swedia.

“Sebenarnya jika diajukan maka akan disetujui,” kata Sinan Ulgen, mantan diplomat dan direktur Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Luar Negeri yang berbasis di Istanbul.

"Kecuali jika Erdogan mengambil sikap negatif yang akan berdampak pada perolehan suara AKP. Sekarang yang menjadi pertanyaan adalah kapan parlemen akan memutuskan untuk menjadwalkan pemungutan suara. Bisa cepat atau mungkin tidak," kata Ulgen, menambahkan bahwa keputusan ada di tangan satu orang, dilansir Reuters. 

Swedia dan Finlandia mengajukan permohonan untuk bergabung dengan NATO tahun lalu setelah invasi Rusia ke Ukraina. Keanggotaan Finlandia dikukuhkan pada bulan April, yang merupakan perluasan sejarah aliansi tersebut. Tapi, rencana Swedia ditolak oleh Turki dan Hungaria.

Baca Juga: Erdogan Resmikan Gereja Turki Pertama yang Dibangun Pemerintah

2. Swedia dan NATO menyambut baik langkah Turki

Selangkah Lagi Swedia Jadi Anggota NATO!Bendera Swedia. (Unsplash.com/Mark König)

Perdana Menteri Swedia, Ulf Kristersson, mengaku senang dengan keputusan yang diambil oleh Erdogan. 

“Sekarang tinggal parlemen yang menangani masalah ini. Kami berharap dapat menjadi anggota NATO," katanya.

Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom memperkirakan, Hungaria juga akan segera meratifikasi permohonan Swedia.

“Hungaria telah beberapa kali mengatakan bahwa mereka tidak ingin menjadi yang terakhir dalam proses ini. Sekarang proses ratifikasi telah dimulai di Ankara, kami berasumsi hal yang sama akan segera terjadi di Budapest," ujar Billstrom.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg juga memuji langkah yang diambil Erdogan.

“Saya menantikan pemungutan suara yang cepat untuk meratifikasi, dan segera menyambut Swedia sebagai sekutu penuh NATO. Seperti yang saya katakan kepada Presiden Erdogan ketika kita berbicara pada akhir pekan, hal ini akan membuat seluruh aliansi lebih kuat dan aman," kata Stoltenberg.

Stoltenberg telah mengemukakan prospek bahwa pada pertemuan para menteri luar negeri NATO berikutnya pada 28 dan 29 November, Swedia sudah hadir menjadi anggota.

3. Erdogan batalkan penolakan keanggotaan Swedia

Selangkah Lagi Swedia Jadi Anggota NATO!Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (Twitter.com/Presidency of the Republic of Türkiye)

Dilansir Associated Press, Erdogan telah membatalkan penolakannya terhadap keanggotaan Swedia pada pertemuan puncak NATO di ibu kota Lithuania pada Juli. Namun, pada saat itu dia masih menunda untuk mengirimkan protokol penerimaan Swedia ke parlemen untuk diratifikasi.

Erdogan menunda ratifikasi karena menganggap Swedia terlalu lunak terhadap militan Kurdi dan kelompok lain yang dianggap mengacam keamanan. Turki juga marah dengan Swedia terkait serangkaian protes pembakaran Al-Qur'an di negara itu.

Penolakan itu dicabut Turki setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberi isyarat akan membiarkan Turki membeli 40 jet tempur F-16 baru dan peralatan modernisasi dari AS. Turki juga menerima jaminan bahwa Swedia akan membantu menghidupkan kembali upaya Turki untuk bergabung dalam Uni Eropa.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, NATO sebagai sebuah organisasi setuju untuk mengatasi kekhawatiran Turki mengenai terorisme. Stoltenberg mengatakan dia telah menunjuk seorang asisten sekretaris jenderal untuk bertugas sebagai koordinator khusus untuk kontra-terorisme.

Baca Juga: Rusia Dituduh Pakai Isu Bakar Al-Qur'an Halangi Swedia Gabung NATO

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya