Pakistan Tangkap Eks Kepala Intelijen atas Kasus Perumahan

Diadili di pengadilan militer

Jakarta, IDN Times - Militer Pakistan, pada Senin (12/8/2024), mengumumkan telah menangkap mantan kepala Intelijen Antar-Layanan (ISI) Faiz Hameed. Dia ditahan atas tuduhan penyalahgunaan jabatan, korupsi, dan pelanggaran peraturan militer terkait skandal perumahan.

Hameed telah diselidiki atas usulan perusahaan Top City yang mengembangkan lahan di dekat ibu kota, Islamabad, untuk proyek perumahan swasta. Perusahaan itu menuduhnya melakukan perampasan tanah, korupsi, dan penyalahgunaan jabatan untuk mengacaukan proyek.

1. Proses pengadilan militer telah dimulai

Pakistan Tangkap Eks Kepala Intelijen atas Kasus PerumahanIlustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Dilansir VOA News, militer mengatakan penangkapan bermula dari penyelidikan yang diperintahkan Mahkamah Agung terhadap Hameed. Penyelidikan menemukan ia telah melanggar Undang-Undang Angkatan Darat Pakistan.

"Proses Pengadilan Militer Lapangan telah dimulai, dan Faiz Hameed telah ditahan di tahanan militer," bunyi pernyataan itu tanpa merinci lebih lanjut dugaan pelanggaran.

Penangkapan Hameed merupakan hal yang tidak biasa di Pakistan. Kepala ISI dianggap sebagai perwira militer paling berpengaruh kedua di Pakistan setelah panglima angkatan darat.

Militer memiliki kehadiran yang kuat di pemerintahan dengan memerintah selama lebih dari 30 tahun sejak memperoleh kemerdekaan pada 1947 dan terus memiliki pengaruh yang signifikan.

Baca Juga: Pakistan Akan Larang Partai Milik Eks PM Imran Khan

2. Pensiun dari militer setelah perdana menteri digulingkan

Pakistan Tangkap Eks Kepala Intelijen atas Kasus PerumahanIlustrasi tentara. (Pexels.com/Pixabay)

Dilansir Associated Press, penangkapan Hameed tampaknya tidak terkait dengan nasib mantan Perdana Menteri Imran Khan, yang dipenjara sejak Agustus 2023 dan dihukum atas beberapa kasus. Beberapa vonisnya dibatalkan, tapi pihak berwenang mengajukan kasus-kasus baru untuk menghalangi pembebasannya dari penjara.

Hameed diyakini dekat dengan Khan, yang menunjukknya menjadi kepala ISI pada Juni 2019. Ia digantikan oleh Nadeem Anjum pada Oktober 2021, saat Khan masih berkuasa.

Setelah Khan digulingkan pada 2022 melalui mosi tidak percaya di parlemen, Hameed pensiun lebih cepat. Ia tidak pernah terlihat di depan publik sejak saat itu, meskipun pihak berwenang mengatakan ia sedang diselidiki atas tuduhan korupsi.

Tahun lalu, militer memecat tiga perwira senior angkatan darat karena gagal mencegah serangan terhadap properti publik dan instalasi militer selama kerusuhan oleh pendukung Khan pada Mei 2023, yang marah atas penangkapannya saat itu dalam kasus korupsi.

3. Pakistan dituduh membantu Taliban

Pakistan Tangkap Eks Kepala Intelijen atas Kasus PerumahanBendera Pakistan. (Unsplash.com/Hamid Roshaan)

Nama Hameed banyak diberitakan media Pakistan karena dugaan keterlibatannya dalam politik nasional dan pengaruhnya terhadap jurnalis selama masa jabatannya sebagai kepala ISI.

Beberapa tahun lalu, Hameed sempat menarik perhatian dunia karena wartawan menangkap kehadirannya di lobi sebuah hotel di Kabul tidak lama setelah Taliban kembali menguasai Afghanistan pada Agustus 2021. Saat itu, pasukan Barat yang dipimpin Amerika Serikat mundur setelah hampir dua dekade terlibat dalam perang Afghanistan.

Selama kehadiran di Afghanistan, Washington dan negara-negara sekutu terus-menerus menuduh ISI menyediakan tempat perlindungan untuk para pemimpin Taliban. Hal itu dianggap membantu Taliban mengatur serangan pemberontak dari Pakistan terhadap pasukan internasional di wilayah perbatasan Afghanistan.

Baca Juga: 40 Orang Tewas akibat Hujan Badai di Afghanistan timur

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama
  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya