Nigeria Tangkap Lebih dari 90 Demonstran yang Bawa Bendera Rusia

Para pengunjuk rasa menyerukan kudeta militer

Jakarta, IDN Times - Kepolisian Nigeria, pada Selasa (6/8/2024), mengumumkan telah menangkap lebih dari 90 orang yang membawa bendera Rusia selama protes. Aksi unjuk rasa di Nigeria dimulai pada 1 Agustus untuk memprotes pemerintahan yang buruk dan krisis ekonomi.

Demonstrasi ini telah mereda di sebagian besar wilayah negara tersebut menyusul bentrokan dengan pasukan keamanan. Namun, protes kembali terjadi di negara bagian Borno, Kaduna, Katsina, Kano, dan Plateau, yang diikuti ratusan pengunjuk rasa dengan membawa bendera Rusia pada Senin.

1. Menduga ada yang berusaha merebut pemerintahan

Dilansir VOA News, kepala keamanan dari angkatan bersenjata dan polisi menduga ada sponsor yang berusaha melemahkan pemerintah, tapi tidak memberikan bukti.

"Para sponsor protes ini, beberapa di antaranya, memiliki motif yang jelas untuk menggulingkan pemerintah saat ini, kami tidak akan membiarkan itu, kami akan mempertahankan demokrasi kami," kata kepala polisi Kayode Egbetokun.

Egbetokun menduga sejumlah perancang aksi ini berada di luar negeri. Ia mengatakan penangkapan terhadap mereka yang membawa bendera harus dilakukan agar bisa mendatangi "sponsor".

Pada Minggu, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu menyerukan demonstrasi dihentikan, tetapi penyelenggara protes telah berjanji untuk terus maju meskipun jumlah peserta lebih sedikit.

Amnesty International menuduh pasukan keamanan menewaskan sedikitnya 13 demonstran, ketika hari pertama protes pada Kamis. Sementara, polisi membantah bertanggung jawab atas kematian tujuh orang. 

Baca Juga: Ukraina Ungkap Jaringan Sabotase Rusia di Negaranya

2. Penjahit bendera Rusia juga ditangkap

Nigeria Tangkap Lebih dari 90 Demonstran yang Bawa Bendera RusiaIlustrasi penangkapan. (Unsplash.com/niu niu)

Kepala Staf Pertahanan Nigeria, Christopher Musa, menyebut pengibaran bendera asing selama protes antipemerintah sebagai tindak pidana pengkhianatan. Hal itu disampaikan usai mengadakan pembicaraan keamanan dengan Tinubu pada hari Senin.

"Kami telah mengidentifikasi itu (sponsor mereka) dan kami akan mengambil tindakan serius terhadap mereka," kata Musa, dilansir dari Reuters.

Pihak berwenang menyampaikan sudah menahan beberapa "sponsor" yang menjahit  bendera Rusia. Kedutaan Rusia di Nigeria membantah terlibat apa pun.

"Pemerintah serta pejabat Rusia mana pun tidak terlibat dalam kegiatan ini dan tidak mengoordinasikannya dengan cara apa pun," kata kedutaan.

3. Rusia dianggap mendukung pembangunan Afrika

Nigeria Tangkap Lebih dari 90 Demonstran yang Bawa Bendera RusiaBendera Rusia. (Pixabay.com/betexion)

Protes di Nigeria, negara berpenduduk terbanyak di Afrika, terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran Barat atas hubungan keamanan Rusia dengan kawasan itu. Bendera Rusia telah ditampilkan pada aksi unjuk rasa di Niger, Mali, dan Burkina Faso, ketiga negara itu para pemimpin militernya telah merebut kekuasaan melalui kudeta dan menjalin hubungan dekat dengan Rusia.

Di negara bagian utara Borno, Kaduna, Kano, dan Katsina, para pengunjuk rasa terlihat melambaikan ratusan bendera Rusia dan beberapa menyerukan pengambilalihan militer.

"Kami mengibarkan bendera Rusia karena pemerintah Tinubu tidak mendengarkan kami. Presiden Rusia selalu mendukung pembangunan negara-negara Afrika, tidak seperti negara-negara lain," kata Lawal Kodo, seorang pengunjuk rasa berusia 28 tahun di Kano.

Para pakar keamanan mengatakan, banyak pengunjuk rasa Nigeria percaya bahwa krisis biaya hidup merupakan hasil reformasi yang didiktekan kepada Tinubu oleh lembaga-lembaga Barat seperti Dana Moneter Internasional dan Bank Dunia.

"Bendera Rusia yang muncul selama protes di negara bagian utara, dan seruan untuk kudeta militer, mencerminkan ketidakpuasan atas kebijakan pemerintah daripada menunjukkan dukungan terhadap pemerintahan militer yang didukung Rusia," kata Mucahid Durmaz, Analis Senior di Verisk Maplecroft, sebuah firma intelijen risiko global.

Baca Juga: PM Inggris Janji Buru Penghasut Kerusuhan di Negaranya

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya