Menlu Swedia Resign dan Tinggalkan Dunia Politik

Menteri itu bantu Swedia jadi anggota NATO

Intinya Sih...

  • Menteri Luar Negeri Swedia, Tobias Billstrom, mengundurkan diri dan membantu negaranya menjadi anggota NATO ke-32.
  • Billstrom mengumumkan pengunduran dirinya dalam unggahan di X dan akan meninggalkan dunia politik sepenuhnya.
  • Swedia menjadi anggota NATO pada Maret setelah prosesnya ditunda oleh Turki dan Hungaria, yang akhirnya menyetujui aksesi Swedia.

Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom, pada Rabu (4/9/2024), mengumumkan ia akan mengundurkan diri dan meninggalkan dunia politik mulai minggu depan. Dia telah membantu negaranya menjadi anggota Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) ke-32.

Billstrom telah menjabat sebagai menteri luar negeri di kabinet sejak Oktober 2022. Dia dipilih oleh Perdana Menteri Ulf Kristersson yang membentuk pemerintahan koalisi sayap kanan antara Partai Moderat, Partai Liberal, dan Partai Demokrat Kristen.

1. Billstrom akan tetap berkontribusi dalam bidang lain

Menlu Swedia Resign dan Tinggalkan Dunia PolitikMenteri Luar Negeri Swedia Tobias Billstrom. (X.com/Tobias Billström)

Menteri itu mengumumkan pengunduran ini dalam sebuah unggahan di X. Dia menyampaikan mengalami perasaan campur aduk antara "sedih dan bangga" dan telah memberitahu Kristersson tentang langkah tersebut.

"Sementara itu, saya akan meninggalkan dunia politik sepenuhnya. Ini berarti saya juga akan meninggalkan kursi parlemen saya," kata Billstrom, menambahkan akan secara resmi meninggalkan jabatannya saat parlemen Swedia dibuka kembali minggu depan, dikutip dari Daily Sabah.

"Apa yang akan saya lakukan selanjutnya masih terbuka. Namun, saya baru berusia 50 tahun dan saya berharap dapat berkontribusi dan bekerja keras dalam konteks lain," katanya.

Kristersson telah mendoakan yang terbaik bagi Billstrom dalam usaha-usahanya di masa depan.

2. Situasi keamanan Swedia sedang dalam kondisi serius

Menlu Swedia Resign dan Tinggalkan Dunia PolitikBendera Swedia. (Unsplash.com/Mark König)

Billstrom menyampaikan Swedia saat ini sedang dalam situasi keamanan paling serius sejak Perang Dunia Kedua dan pemerintah ini telah melakukan restrukturisasi bersejarah terhadap kebijakan keamanan negara.

“Kami sekarang menjadi bagian inti negara yang mendukung Ukraina dan juga telah mengajukan kebijakan jangka panjang untuk melawan perluasan kekuatan Rusia,” katanya, dikutip dari  Anadolu Agency.

Memperhatikan situasi yang meningkat di Timur Tengah antara Israel dan Palestina, Billstrom menekankan solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan untuk mengakhiri konflik.

"Situasi di Timur Tengah juga serius dan Swedia tengah berjuang, bersama dengan Uni Eropa, Amerika Serikat, dan negara-negara lain, untuk menstabilkan situasi. Dalam jangka panjang, solusi dua negara adalah satu-satunya yang masuk akal," imbuhnya.

3. Proses bergabung dalam NATO mendapat rintangan

Menlu Swedia Resign dan Tinggalkan Dunia PolitikIlustrasi bendera NATO. (Pixabay.com/Clker-Free-Vector-Images)

Swedia menjadi anggota NATO pada Maret setelah negara Nordik meninggalkan dua abad ketidakberpihakan militer dan mengajukan permohonan keanggotaan setelah invasi Rusia ke Ukraina berjalan selama tiga bulan.

Pengajuan keanggotaan itu dilakukan bersama Finlandia, yang menjadi anggota NATO tahun lalu. Swedia baru menjadi pada Maret karena prosesnya ditunda oleh Turki dan Hungaria.

Parlemen Turki meratifikasi tawaran keanggotaan Swedia pada Januari, sementara Hungaria menundanya hingga Kristersson mengunjungi Budapest pada 23 Februari, setelah itu pemerintah Perdana Menteri Viktor Orban akhirnya menyetujui aksesi Swedia.

Baca Juga: Perburuan Beruang Tahunan Swedia Dibuka, 150 Ekor Telah Diburu

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya