Jerman Desak Polandia Tangkap Orang yang Diduga Ledakan Pipa Gas

Ada tiga orang Ukraina yang dikaitkan dengan ledakan

Intinya Sih...

  • Jaksa Polandia menerima surat perintah penangkapan dari Jerman untuk instruktur selam Ukraina yang diduga meledakkan pipa gas Nord Stream pada September 2022.
  • Volodymyr Z, pelaku ledakan, tidak ditahan karena meninggalkan Polandia ke Ukraina setelah otoritas Jerman tidak memasukkannya dalam basis data orang yang dicari.
  • Penyelidikan Jerman mengidentifikasi sepasang suami istri, instruktur selam Ukraina terkait serangan tersebut, namun belum ada bukti publik yang menghubungkan mereka dengan serangan itu.

Jakarta, IDN Times - Jaksa Polandia mengatakan telah menerima surat perintah penangkapan dari Jerman untuk menangkap seorang instruktur selam Ukraina. Orang itu diduga meledakkan pipa gas Nord Stream pada September 2022.

Media Jerman, SZ, Die Zeit, dan ARD, melaporkan penyelidikan Jerman mengidentifikasi pelaku sebagai Volodymyr Z. Dia disebut telah menyewa kapal pesiar Jerman, berlayar ke Laut Baltik dan menanam bahan peledak, meledakkan tiga dari empat jaringan pipa Nord Stream.

Baca Juga: Polandia Borong Helikopter Apache Senilai Rp157 Triliun

1. Orang yang dicari telah meninggalkan Polandia

Jerman Desak Polandia Tangkap Orang yang Diduga Ledakan Pipa GasBendera Polandia. (Pixabay.com/crsntdesign)

Anna Adamiak, juru bicara Kantor Kejaksaan Umum Nasional Polandia, mengatakan otoritas Jerman mengirimkan surat perintah Eropa ke Kantor Kejaksaan Distrik di Warsawa pada bulan Juni untuk Volodymyr Z. Perintah penangkapan itu sehubungan dengan proses hukum yang dilakukan terhadapnya di Jerman.

"Pada akhirnya, Volodymyr Z tidak ditahan karena pada awal Juli ia meninggalkan wilayah Polandia, melintasi perbatasan Polandia-Ukraina," kata Adamiak pada Rabu (14/8/2024), dikutip dari Reuters.

"Orang yang disebutkan di atas dapat menyeberangi perbatasan Polandia-Ukraina secara bebas karena otoritas Jerman tidak memasukkannya ke dalam basis data orang yang dicari, yang berarti bahwa Penjaga Perbatasan Polandia tidak mengetahui dan tidak memiliki alasan untuk menahan Volodymyr Z."

Jerman mengatakan hubungannya dengan Ukraina tidak tegang akibat penyelidikan Nord Stream.

"Prosedur tersebut tidak ada kaitannya dengan apa yang telah dijelaskan oleh kanselir (Olaf Scholz) sebagai dukungan terhadap pertahanan Ukraina terhadap perang agresi ilegal Rusia, selama diperlukan," tambah juru bicara tersebut.

2. Penyelidikan penyebab ledakan pipa gas

Jerman Desak Polandia Tangkap Orang yang Diduga Ledakan Pipa GasIlustrasi pipa gas. (Unsplash.com/Mike Benna)

Penyelidikan Jerman juga dilaporkan mengidentifikasi sepasang suami istri, seorang pria dan seorang perempuan yang juga instruktur selam Ukraina terkait dalam serangan itu. perempuan yang diduga itu mengatakan baik dia maupun suaminya tidak terlibat, dan mereka berada di Ukraina pada saat serangan pipa tersebut.

Sejauh ini, tidak ada bukti publik yang menghubungkan mereka dengan pihak manapun atas serangan itu.

Terkait ledakan pipa gas ini, tetangga Jerman, Denmark dan Swedia, juga telah membuka penyelidikan. Swedia menemukan jejak bahan peledak pada beberapa benda yang ditemukan dari lokasi ledakan, yang mengonfirmasi ledakan tersebut merupakan tindakan yang disengaja.

Namun, investigasi Swedia dan Denmark ditutup pada Februari ini tanpa mengidentifikasi tersangka mana pun.

Baca Juga: Nigeria Tangkap Warga Polandia yang Bawa Bendera Rusia

3. Pipa Nord Stream dianggap membuat Eropa rentan

Jerman Desak Polandia Tangkap Orang yang Diduga Ledakan Pipa GasIlustrasi pipa gas. (Unsplash.com/Quinten de Graaf)

Dilansir BBC, jaringan pipa Nord Stream membawa gas dari Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik dan merupakan simbol ketergantungan energi Eropa terhadap Moskow. Negara-negara Eropa Timur selama bertahun-tahun memperingatkan Berlin bahwa ketergantungan dengan jaringan pipa itu membuat Eropa rentan.

Namun, pemerintahan Jerman berturut-turut, dari koalisi sayap kiri Gerhard Schroder hingga pemerintahan konservatif pimpinan Angela Merkel mengabaikan peringatkan itu. Pemimpin Jerman meyakini mengikat Rusia ke Eropa dengan hubungan energi dan perdagangan akan membantu kedua negara secara ekonomi dan memastikan perdamaian.

Invasi penuh Rusia ke Ukraina pada Februari tahun 2022 telah menghancurkan harapan itu dan politisi arus utama di seluruh spektrum politik di Jerman kini telah mengakui bahwa mereka salah.

Terkait insiden ini, Rusia menyalahkan Amerika Serikat, Inggris, dan Ukraina, yang menyebabkan pasokan gas Rusia terputus dari pasar Eropa. Negara-negara tersebut membantah terlibat.

Baca Juga: Polandia Sarankan Hungaria Keluar dari NATO dan Uni Eropa

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya