Iran Tutup Institut Jerman untuk Balas Penutupan Organisasi Islam

Jerman mengutuk penutupan

Intinya Sih...

  • Pihak berwenang Iran menutup Institut Bahasa Jerman Teheran yang dikelola Kedutaan Besar Jerman karena dituduh melakukan pelanggaran.
  • Peradilan Iran mengatakan dua cabang pusat ilegal yang berafiliasi dengan pemerintah Jerman telah ditutup karena tindakan ilegal dan pelanggaran keuangan.
  • Penutupan lembaga bahasa itu menyebabkan murid harus membayar lebih mahal untuk belajar di lembaga yang kurang bereputasi baik dan bepergian ke luar negeri untuk mengikuti ujian bahasa Jerman yang terakreditasi.

Jakarta, IDN Times - Pihak berwenang Iran, pada Selasa (20/8/2024), menutup Institut Bahasa Jerman Teheran yang dikelola Kedutaan Besar Jerman. Penutupan dilakukan karena lembaga tersebut dituduh telah melakukan pelanggaran.

Tindakan Teheran dianggap sebagai balasan terhadap Berlin, yang menutup organisasi Islam yang terkait dengan Iran. Organisasi yang ditutup itu dikaitkan dengan militan Hizbullah dari Lebanon yang didukung Iran. Hizbullah telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat.

1. Peradilan menyebut adanya pelanggaran keuangan

Iran Tutup Institut Jerman untuk Balas Penutupan Organisasi IslamIlustrasi palu pengadilan. (Unsplash.com/Tingey Injury Law Firm)

Dilansir RFE/RL, peradilan Iran mengatakan pada 20 Agustus dua cabang pusat ilegal yang berafiliasi dengan pemerintah Jerman telah ditutup. Lembaga bahasa itu dituduh melakukan beberapa tindakan ilegal dan pelanggaran keuangan yang luas.

Badan peradilan negara itu telah menerima laporan pelanggaran oleh pusat-pusat lain yang terkait dengan Jerman.

Sebelumnya disebut Goethe Institute, lembaga ini dikelola oleh Kedutaan Besar Jerman.

"Kami mengutuk perlakuan otoritas keamanan Iran terhadap lembaga bahasa Jerman di Teheran," kata Kementerian Luar Negeri Jerman, menambahkan bahwa duta besar Iran telah dipanggil.

Foto-foto yang dibagikan di media sosial menunjukkan beberapa mobil polisi terparkir di luar lokasi Institut tersebut. Petugas polisi juga terlihat berdiri di bawah papan nama yang telah dirobohkan.

Baca Juga: Penembakan Sekolah di Bosnia, Tiga Orang Tewas

2. Penutupan menyulitkan orang yang ingin belajar

Iran Tutup Institut Jerman untuk Balas Penutupan Organisasi IslamIlustrasi ruang kelas sekolah. (Unsplash.com/MChe Lee)

Seorang mantan murid di Institut Bahasa Jerman Teheran mengatakan penutupan ini merupakan perkembangan yang “menyedihkan”. Hal itu karena tempat itu berfungsi sebagai “rumah kedua” bagi mereka yang ingin belajar bahasa Jerman di lingkungan yang "lebih terbuka” dibandingkan universitas-universitas di Iran.

Dia mengatakan sebagian besar orang yang belajar berusaha untuk bermigrasi guna melanjutkan studi mereka di Jerman, Austria, dan Swiss. Namun, penutupan membuat mereka yang ingin belajar harus membayar lebih mahal untuk belajar di lembaga yang kurang bereputasi baik dan bepergian ke luar negeri untuk mengikuti ujian bahasa Jerman yang terakreditasi.

Banyak orang langsung menyatakan kekhawatiran tentang apa arti penutupan lembaga tersebut bagi ujian bahasa yang telah dijadwalkan..

Goethe-Institut membuka cabang pertamanya di Iran pada tahun 1958, tetapi kegiatan kebudayaannya sangat dibatasi setelah Revolusi Islam pada tahun 1979, yang mengakibatkan penutupannya pada tahun 1987. Lembaga ini melanjutkan operasinya pada tahun 1995 dengan nama saat ini, tetapi secara lokal tetap disebut sebagai Institut Goethe.

3. Jerman menutup organisasi Islam

Iran Tutup Institut Jerman untuk Balas Penutupan Organisasi IslamBendera Jerman (Unsplash.com/Christian Wiediger)

Dilansir Assocaited Press, penutupan yang dilakukan Iran terjadi  setelah otoritas Jerman menutup Islamic Center Hamburg, dan lima sub-organisasi tersebut pada bulan lalu. Organisasi itu dituduh sebagai pos terdepan teokrasi Iran, mempromosikan ideologi kepemimpinannya dan mendukung Hizbullah.

Hizbullah dan Israel telah terlibat baku tembak hampir setiap hari di perbatasan Lebanon-Israel sejak perang Israel-Hamas di Gaza meletus pada bulan Oktober. Iran sebagai penudukung Hamas dan Hizbullah tidak mengakui Israel.

Polisi Jerman juga menggerebek 53 properti di seluruh negeri. Masjid Imam Ali di Hamburg, fasilitas kelompok tersebut yang paling menonjol, termasuk di antara properti yang digerebek.

Baca Juga: Pembunuhan Dokter di India, Keluarga: Impian Kami Hancur Begitu Saja!

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya
  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya