ICC Keluarkan Surat Penangkapan terhadap 2 Pejabat Keamanan Rusia

ICC ingin tangkap mantan menteri dan kepala staf militer

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap dua pejabat tinggi keamanan Rusia Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov pada Selasa (25/6/2024). Keduanya dituduh melakukan kejahatan perang dan kemanusiaan di Ukraina.

Shoigu saat ini menjabat sebagai sekretaris Dewan Keamanan Rusia. Ia merupakan menteri pertahanan sejak 2012, sebelum dipecat pada Mei tahun ini. Dia adalah sekutu lama Presiden Rusia Vladimir Putin. Keduanya pernah memancing bersama di Siberia.

Valery Gerasimov adalah kepala staf umum militer sejak 2012, yang merupakan komandan keseluruhan upaya perang di Ukraina. Dalam struktur militer Rusia, posisinya hanya berada di bawah presiden dan menteri pertahanan.

1. Dianggap bertanggung jawas atas serangan ke infrastruktur listrik

ICC Keluarkan Surat Penangkapan terhadap 2 Pejabat Keamanan RusiaIlustrasi tiang listrik. (Unsplash.com/Andrey Metelev)

Dilansir BBC, ICC mengatakan Shoigu dan Gerasimov memikul tanggung jawab pidana individu atas serangan terhadap sasaran sipil di Ukraina selama Oktober 2022 dan Maret 2023.

"Ada alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa kedua tersangka bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap infrastruktur listrik Ukraina," kata ICC dalam dakwaannya.

Pengadilan juga mengatakan, serangan tersebut menimbulkan kerugian sipil yang berlebihan dibandingkan keuntungan militer yang diperoleh Rusia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan surat ICC merupakan indikasi jelas bahwa keadilan atas kejahatan terhadap warga Ukraina tidak bisa dihindari.

“Setiap penjahat yang terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan serangan ini harus tahu bahwa keadilan akan ditegakkan. Dan kami berharap mereka bisa dipenjara," kata dia.

Baca Juga: Ukraina Klaim Sukses Serang Lebih dari 30 Depot Minyak Rusia

2. Surat penangkapan dianggap tidak berguna

ICC Keluarkan Surat Penangkapan terhadap 2 Pejabat Keamanan RusiaIlustrasi penangkapan. (Unsplash.com/niu niu)

Dilansir DW, Dewan Keamanan Rusia menganggap surat perintah penangkapan tersebut tidak ada gunanya dan tidak akan memberikan dampak apapun.

“Ini merupakan sebuah kejutan, karena yurisdiksi ICC tidak mencakup Rusia, dan diadopsi sebagai bagian dari perang hibrida Barat melawan negara kita,” kata Dewan itu.

Rusia bukan negara penandatangan penuh ICC dan secara umum tidak mengekstradisi warga negaranya. Pengadilan tersebut juga tidak memiliki kepolisian sendiri dan bergantung pada negara-negara anggota untuk melakukan penangkapan.

Ukraina juga bukan anggota pengadilan, tapi telah memberikan wewenang untuk menyelidiki dan mengadili kejahatan yang dilakukan di wilayahnya sejak aneksasi Krimea sejak 2014 dan seterusnya, yang menjelaskan bagaimana dakwaan dapat dilakukan.

3. ICC juga berusaha tangkap Putin

ICC Keluarkan Surat Penangkapan terhadap 2 Pejabat Keamanan RusiaPresiden Rusia Vladimir Putin. (Twitter.com/President of Russia)

Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, awal tahun ini mengometari surat perintah penangkapan lainnya terhadap sepasang pejabat militer. Dia mengatakan negaranya tidak mengakui keputusan tersebut, karena bukan pihak dalam pengadilan itu.

Putin sendiri juga menghadapi surat perintah penangkapan. Tuduhan terhadapnya adalah melakukan relokasi paksa anak-anak Ukraina ke Rusia. Perintah tersebut dikeluarkan pada Maret tahun lalu.

Surat perintah juga dikeluarkan untuk menangkap Maria Lvova-Belova, Komisaris Presiden untuk Hak Anak. Dia mendapat tuduhan yang sama seperti Putin.

Keputusan tersebut hanya membatasi perjalanan Putin. Sejak dikeluarkan, pemimpin Rusia itu menghindari mengunjungi negara-negara penandatangan ICC.

Secara total, ICC telah berupaya menangkap delapan pejabat Rusia sejak invasi mereka ke Ukraina pada tahun 2022.

Baca Juga: Rusia Kritik Armenia soal Rencana Referendum Gabung Uni Eropa

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya