Eks Wali Kota Taipei Ditahan Lagi atas Penyelidikan Korupsi

Diduga terlibat dalam korupsi properti

Intinya Sih...

  • Ko Wen-je, mantan wali kota Taipei ditahan kembali setelah pembebasannya dibatalkan oleh pengadilan
  • Politisi ini terlibat dalam skandal korupsi properti Core Pacific City yang merugikan negara miliaran dolar Taiwan
  • Ko maju dalam pemilihan presiden Taiwan namun hanya meraih suara terendah dan tidak memiliki banyak sekutu politik

Jakarta, IDN Times - Ko Wen-je, mantan wali kota Taipei kembali ditahan setelah pengadilan membatalkan keputusan pembebasannya pada Kamis (5/9/2024). Dia ditahan sebagai bagian dari penyelidikan korupsi.

Politisi ini telah mengikuti pemilihan presiden Taiwan pada Januari dengan maju melalui Partai Rakyat Taiwan, yang dipimpinnya. Dalam pemilu yang terdiri dari tiga kandidat itu, ia meraih suara terendah.

1. Penahanan diperlukan karena ada risiko menghilangkan bukti

Eks Wali Kota Taipei Ditahan Lagi atas Penyelidikan KorupsiIlustrasi penangkapan. (Unsplash.com/niu niu)

Sebelumnya, Ko ditangkap pada Sabtu, tapi kemudian bebas dari penahanan setelah pengadilan distrik Taipei memutuskan jaksa tidak memiliki cukup bukti untuk menahan pada Senin. Lalu dalam keputusan baru pengadilan memutuskan untuk kembali menahannya.

Pengadilan mengatakan ada kecurigaan Ko melakukan kejahatan serius, juga menambahkan ada pernyataan tidak konsisten dengan tiga orang tersangka lainnya yang telah ditahan.

"Memang ada cukup fakta untuk menetapkan bahwa terdakwa berisiko menghilangkan bukti dan berkolusi dengan kaki tangan atau saksi," kata pengadilan, dikutip dari CNA.

Skandal korupsi ini menyangkut Core Pacific City, sebuah proyek pembangunan kembali yang rasio luas lantainya meningkat secara substansial. Peningkatan itu dilakukan dengan persetujuan pemerintah kota untuk menguntungkan pemilik Sheen Ching-jing.

Pengadilan mengatakan Ko menyadari izin tersebut melanggar hukum, tapi dia tetap memberikan persetujuan. Dia menjabat sebagai wali kota Taipei dari 2014 hingga 2022.

“Akibatnya, kaki tangan Sheen memperoleh keuntungan ilegal lebih dari 20 miliar dolar Taiwan (Rp9,6 triliun) dalam proyek Core Pacific City."

2. Cuti dari kepemimpinan partai

Terkait tuduhan ini politisi tersebut telah berulang kali membantah semua kesalahan. Kasus ini muncul saat ada isu terpisah dalam beberapa minggu terakhir mengenai kesalahan pelaporan dana kampanye yang digunakan selama pencalonannya sebagai presiden.

Pada pekan lalu, ia meminta maaf kepada pengikutnya atas pengungkapan ini dan mengatakan dia mengambil cuti pribadi selama tiga bulan dari peran kepemimpinan partai.

Meskipun mendapat perhatian media yang besar, kasus ini tampaknya tidak banyak berpengaruh pada demokrasi dan sistem hukum yang independen. Korupsi politik pernah menjadi masalah besar bagi Taiwan, tapi telah menurun sebagai perhatian utama di tengah menguatnya kekuatan penyelidik independen.

3. Ikut dalam pemilihan presiden

Eks Wali Kota Taipei Ditahan Lagi atas Penyelidikan KorupsiIlustrasi pemilu. (Unsplash.com/Element5 Digital)

Ko maju dalam pemilihan presiden dengan mendapat dukungan dari pemuda, meski tidak memiliki platform politik yang jelas. Para pemuda tampaknya mencari alternatif bagi sistem dua partai yang telah mengatur politik Taiwan selama dua dekade terakhir, dilansir dari Associated Press.

Taiwan telah didominasi oleh Partai Progresif Demokratik yang berkuasa dan sisa Partai Nasionalis yang melarikan diri ke Taiwan setelah Partai Komunis mengambil alih China pada 1949.

Dia tidak dapat menyetujui aliansi dengan Progresif Demokratik maupun Partai Nasionalis, sehingga hanya memiliki sedikit sekutu politik di luar pendukungnya sendiri, yang beberapa ratus di antaranya telah berunjuk rasa di luar gedung pengadilan ibu kota Taipei.

Dalam pemilihan ini Ko berada di posisi ketiga dengan sekitar seperempat suara. Pemilu ini dimenangkan oleh William Lai Ching-te dari Progresif Demokratik, yang partainya mendukung kemerdekaan de facto dari China.

Untuk hasil pemungutan suara kursi parlemen, partainya memperoleh delapan kursi.

Baca Juga: China Jatuhkan Hukuman Penjara kepada Aktivis Taiwan

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya