Eks PM Rusia Mikhail Kasyanov Dimasukkan dalam Daftar Agen Asing

Kasyanov menentang perang Rusia di Ukraina

Jakarta, IDN Times - Rusia memasukkan mantan Perdana Menteri Mikhail Kasyanov ke dalam daftar “agen asing” pada Jumat (24/11/2023). Label itu telah digunakan secara luas terhadap tokoh-tokoh oposisi dan media berita independen.

Kasyanov merupakan kepala pemerintahan pertama Presiden Vladimir Putin, yang berubah menjadi pengkritik vokal Putin. Dia merupakan penentang perang di Ukraina.

1. Penerima uang atau dukungan dari luar negeri akan dimasukkan dalam daftar

Rusia telah memberlakukan undang-undang yang menetapkan tokoh dan organisasi yang menerima uang atau dukungan dari luar negeri untuk dilabeli sebagai "agen asing". Penetapan tersebut menimbulkan konotasi merendahkan dan merusak kredibilitas.

Mereka yang masuk dalam daftar “agen asing” harus mencantumkan penjelasan tentang status tersebut dalam publikasi mereka, termasuk di media sosial, dan memberikan informasi terkini kepada pihak berwenang mengenai sumber pendanaan mereka. Partisipasi mereka dalam kehidupan politik Rusia dibatasi.

Undang-undang tersebut awalnya hanya diterapkan pada organisasi non-pemerintah yang menerima dana dari pihak asing. Kemudian diperluas diperluas hingga mencakup individu dan media baik Rusia atau asing, yang dianggap berada dalam pengaruh asing.

Baca Juga: Korsel: Korut Terima Bantuan Rusia dalam Peluncuran Satelit

2. Dituduh menetang operasi militer khusus di Ukraina

Eks PM Rusia Mikhail Kasyanov Dimasukkan dalam Daftar Agen AsingBendera Ukraina. (Unsplash.com/Yehor Milohrodskyi)

Dilansir The Guardian, Kementerian Kehakiman Rusia menuduh Kasyanov menentang operasi militer khusus di Ukraina, dan telah menjadi anggota Komite Anti-Perang Rusia.

"Kasyanov berpartisipasi dalam pembuatan dan penyebaran pesan dan materi agen asing kepada banyak orang, menyebarkan informasi palsu tentang keputusan yang diambil oleh otoritas publik Rusia dan kebijakan yang diambil oleh mereka dan menentang operasi militer khusus di Ukraina," kata kementerian itu.

Komite penentang perang tersebut didirikan di luar negeri tahun lalu oleh beberapa penentang pemerintah Rusia, termasuk mantan oligarki Mikhail Khodorkovsky yang diasingkan. Organisasi itu memiliki kegiatan yang bertujuan untuk mendiskreditkan kebijakan luar negeri dan dalam negeri Rusia.

3. Ditolak mengikuti pemilihan presiden

Eks PM Rusia Mikhail Kasyanov Dimasukkan dalam Daftar Agen AsingIlustrasi Pemilu (IDN Times/Arief Rahmat)

Kasyanov menjadi Perdana Menteri Rusia 2000-2004 setelah Putin pertama kali terpilih menjadi presiden. Dalam jabatannya, Kasyanov yang merupakan seorang ahli keuangan liberal memiliki tanggung jawab atas reformasi ekonomi, termasuk penerapan pajak penghasilan tetap di Rusia.

Setelah tidak lagi menjabat, ia menjadi tokoh oposisi terkemuka dan kritikus vokal terhadap Putin. Dia berusaha mencalonkan diri sebagai presiden pada 2008, tapi pencalonannya ditolak oleh komisi pemilihan nasional.

Pada Mei, Mahkamah Agung Rusia memerintahkan pembubaran Partai Kebebasan Rakyat yang dipimpin oleh Kasyanov. Partai oposisi liberal kecil ini dan anggotanya Boris Nemtsov adalah salah satu pengkritik keras Putin, yang ditembak mati di dekat Kremlin pada 2015, dikutip dari BBC.

Kasyanov menghilang dari pandangan ketika oposisi Rusia melemah akibat penangkapan dan penindasan. Setelah Putin mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022, Kasyanov meninggalkan negara itu dan berada di Latvia.

Baca Juga: Dari China ke Rusia, Menlu Retno Cari Solusi untuk Gaza

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya