Australia Sanksi Lima Pejabat Iran atas Penindasan Selama Demonstrasi
Intinya Sih...
- Australia menjatuhkan sanksi kepada lima pejabat Iran atas kekerasan terhadap rakyat selama demonstrasi.
- Kematian Mahsa Amini memicu gelombang protes di Iran, dengan situasi hak asasi manusia yang "mengerikan".
- Australia telah menjatuhkan sanksi kepada 195 individu dan entitas yang memiliki hubungan dengan Iran, termasuk mereka yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Australia, pada Senin (16/9/2024), menjatuhi sanksi kepada lima pejabat keamanan dan penegakan hukum Iran atas peran mereka dalam kekerasan terhadap rakyat selama demonstrasi. Tindakan ini berupa sanksi keuangan dan larangan perjalanan.
Saksi ini dijatuhkan pada peringatan kematian Mahsa Amini, yang tewas pada 16 September 2022 setelah ditangkap karena melanggar aturan pemakaian jilbab. Kematian Amini menimbulkan gelombang protes di seluruh Iran selama berbulan-bulan.
1. Aktivis perempuan dijatuhi hukuman mati
Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengatakan, Australia berdiri dalam solidaritas untuk perempuan dan anak perempuan Iran dalam perjuangan mereka untuk kesetaraan dan pemberdayaan.
Wong mengatakan situasi hak asasi manusia di Iran “mengerikan” karena aktivis perempuan terus ditahan dan dijatuhi hukuman mati. Dia menuduh pihak rezim Iran terus melakukan pelanggaran sejak kematian Amini dua tahun lalu.
"Kami telah memberikan sanksi kepada lima pejabat keamanan dan penegakan hukum Iran yang terlibat dalam apa yang disebut kegiatan penegakan hukum tersebut, yang pada hakikatnya merupakan penindasan, penindasan yang kejam terhadap rakyat Iran," kata Wong, dikutip dari VOA News.
2. Australia telah memberi sanksi kepada 195 pihak Iran
Editor’s picks
Nikita White, seorang juru kampanye Amnesty International Australia, sebuah kelompok hak asasi manusia, mengatakan hak asasi manusia telah memburuk dengan cepat di Iran.
"Orang-orang dieksekusi setelah menghadapi pengadilan yang sangat tidak adil," kata aktivis itu, menambahkan adanya penyiksaan dan perlakuan buruk.
Australia kini telah menjatuhkan sanksi kepada 195 individu dan entitas yang memiliki hubungan dengan Iran, termasuk mereka yang terkait dengan Korps Garda Revolusi Islam.
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araghchi, menggambarkan sanksi yang diberlakukan oleh Inggris, Prancis, dan Jerman sebagai “terorisme ekonomi". Pejabat itu juga menolak klaim Amerika Serikat (AS) bahwa negaranya telah mengirim rudal balistik ke Rusia untuk membantu melawan Ukraina.
3. Pejabat minta militer Iran dimasukkan dalam daftar teroris
Aliansi Komunitas Iran Australia menyambut baik sanksi tersebut, tapi mendesak pemerintah Australia untuk berbuat lebih banyak.
"Meskipun sanksi ini merupakan isyarat solidaritas, kenyataannya Republik Islam terus melakukan tindakan kekerasan yang kejam baik di dalam maupun di luar negeri. Sebagai warga Australia, kami merasa sangat prihatin bahwa kebijakan pemerintah kami tampaknya tidak kunjung meminta pertanggungjawaban penuh dari rezim pembunuh ini," kata kelompok tersebut, dikutip dari SBS News.
Simon Birmingham, anggota parlemen oposisi dan ketua urusan luar negeri bayangan, mendesak pemerintah untuk memasukkan Korps Garda Revolusi Islam sebagai organisasi teroris.
Kanada telah memasukkannya ke dalam daftar kelompok teroris awal tahun ini menyusul langkah serupa yang dilakukan AS pada 2019.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.