12 Mayat Migran Ditemukan di Lepas Pantai Libya

Organisasi bantuan juga selamatkan 166 migran

Jakarta, IDN Times - Kapal penyelamat dari organisasi bantuan medis internasional Doctors Without Borders (MSF) menemukan jenazah 11 migran di lepas pantai Libya pada Jumat (7/6/2024). Sehari setelahnya, satu jenazah juga ditemukan oleh organiasi bantuan lannya di wilayah yang sama.

Para migran itu diyakini sedang berusaha menuju Italia. Jenazah mereka akan dipindahkan ke kapal penjaga pantai Italia kemudian diturunkan sementara di pulau Lampedusa di negara itu, tempat ribuan orang berusaha mencapainya dari Afrika Utara.

1. Kapal bantuan melakukan pencarian selama sembilan jam

12 Mayat Migran Ditemukan di Lepas Pantai LibyaIlustrasi kapal penyelamat. (Unsplash.com/Angiola Harry)

Dilansir Associated Press, MSF mengatakan kapal penyelamat Geo Barents menemukan mayat-mayat tersebut setelah operasi pencarian yang berlangsung lebih dari sembilan jam. Penelusuran dilakukan setelah mendapat peringatan dari organisasi kemanusiaan Jerman Sea-Watch, yang juga menyelamatkan migran di laut.

Sea-Watch mengatakan tidak jelas apakah para migran tersebut merupakan korban kapal karam sebelumnya. Mereka telah mencoba menghubungi penjaga pantai Libya untuk mengambil jenazah tersebut, tapi tidak mendapat jawaban.

“Karena kami tidak dapat menentukan alasan di balik tragedi ini, kami tahu bahwa orang-orang akan terus mengambil rute berbahaya karena putus asa untuk mencapai keselamatan, dan Eropa harus menemukan jalur yang aman dan legal bagi mereka,” kata MSF Without Borders.

Selama misi Sabtu, kru pesawat Sea-Watch menemukan satu mayat lain di perairan tersebut.

"Kemarin awak pesawat kami melihat 11 jenazah, dan sejauh ini satu lagi telah ditemukan pada penerbangan hari ini. Penerbangan dan pencarian terus berlanjut,” kata kelompok itu.

Baca Juga: PM Denmark Mette Frederiksen Alami Cedera Ringan akibat Penyerangan

2. Italia batasi operasi kapal bantuan

12 Mayat Migran Ditemukan di Lepas Pantai LibyaBendera Italia. (Pexels.com/JÉSHOOTS)

Dilansir Reuters, MSF mengatakan kapal Geo Barents juga melakukan penyelamatan terhadap 146 migran dalam dua operasi, dan kemudian menemukan 20 migran lainnya di kapal terpisah.

Pada Jumat, Italia meminta kapal Geo Barents untuk membawa kelompok migran terbarunya yang ditemukan ke pelabuhan utara Genova, lebih dari 650 mil laut jauhnya dan jauh dari pelabuhan yang lebih nyaman di dekat Sisilia.

“Hal ini secara signifikan akan menunda bantuan bagi para penyintas yang telah menanggung banyak penderitaan,” kata MSF.

Negara Eropa itu telah menerapkan pembatasan operasi kapal penyelamat, dengan mengatakan alasan kapal mendorong orang untuk pergi ke Eropa, sesuatu yang dibantah oleh badan amal.

3. Ada 3 ribu orang hilang di perairan Mediterania

12 Mayat Migran Ditemukan di Lepas Pantai LibyaIlustrasi Pengungsi (IDN Times/Mardya Shakti)

Para migran dari Afrika Utara mencoba mencapai Eropa dengan menggunakan Libya sebagai titik keberangkatan, saat mereka menghadapi perjalanan berbahaya melintasi Mediterania untuk menghindari perang dan kemiskinan.

Perairan Mediterania masih menjadi jalur penyeberangan paling berbahaya di dunia. Pada tahun lalu, lebih dari 3 ribu orang hilang melalui rute ini, menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat lebih dari 20 ribu kematian dan penghilangan di Mediterania tengah sejak tahun 2014.

Baca Juga: Polisi Texas Gagalkan Penyelundupan 26 Migran dalam Mengerikan

Ifan Wijaya Photo Verified Writer Ifan Wijaya

A

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya