World Central Kitchen Sebut Anggotanya Terbunuh di Gaza 

Nadi Sallout terbunuh di dekat Deir al-Balah pada 7 Agustus

Intinya Sih...

  • Nadi Sallout, anggota staf WCK warga Palestina, tewas di Gaza tengah pada 7 Agustus.
  • Militer Israel mengaku tidak mengetahui insiden tersebut dan menyebut kematian Sallout sebagai tragedi yang mengerikan.
  • Kematian Salllout terjadi sekitar empat bulan setelah tujuh staf WCK tewas dalam serangan udara Israel, memicu kemarahan internasional.

Jakarta, IDN Times - Kelompok bantuan World Central Kitchen (WCK) pada Kamis (8/8/2024) mengatakan bahwa salah satu anggota stafnya, yang merupakan warga Palestina, telah terbunuh di Gaza.

Badan amal yang berbasis di Amerika Serikat (AS) tersebut mengatakan bahwa Nadi Sallout tewas di dekat Deir al-Balah di Gaza tengah pada Rabu (7/8/2024). Dia diketahui sedang tidak bertugas pada hari naas tersebut. WCK masih menunggu rincian lebih lanjut tentang kematiannya.

“Dia adalah anggota integral dari tim gudang kami sejak awal respons kami di Rafah dan merupakan seorang pekerja kemanusiaan sejati,” kata WCK dalam postingannya di media sosial X.

"Kami masih mempelajari detail tragedi ini, tapi kami yakin dia sedang tidak bertugas saat itu. Pikiran dan dukungan kami tertuju pada keluarga Nadi dan seluruh tim kami yang berdedikasi di seluruh dunia saat kami berduka atas kehilangan yang luar biasa ini."

1. Militer Israel mengaku tidak tahu soal tewasnya staf WCK

Dilansir Reuters, militer Israel mengaku tidak tahu menahu soal insiden tersebut dan mengatakan bahwa mereka telah berkomunikasi dengan tim WCK.

“Sejauh ini IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tidak mengetahui adanya insiden yang menyebabkan seorang pegawai organisasi tersebut terluka saat bekerja dalam beberapa hari terakhir,” kata mliter.

Alexandra Saieh, kepala kebijakan dan advokasi kemanusiaan di Save the Children International, menyebut kematian Sallout sebagai tragedi yang mengerikan.

"Perlu diperjelas -- tidak ada perbaikan dalam keselamatan pekerja bantuan di Gaza. Pekerja bantuan seperti Nadi Sallout terbunuh setiap minggu di bawah operasi militer Israel tanpa adanya pertanggungjawaban. Anda akan berpikir bahwa jumlah pekerja bantuan yang terbunuh yang belum pernah terjadi sebelumnya akan memicu tindakan tertentu, tetapi komunitas internasional telah menjadikannya hal yang biasa," tulis Saieh di X.

2. Tujuh staf WCK tewas akibat serangan Israel pada April lalu

Kematian Salllout terjadi sekitar empat bulan setelah tujuh staf WCK tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan konvoi bantuan mereka pada 1 April. Korbannya adalah tiga warga negara Inggris, serta masing-masing seorang warga Amerika-Kanada, Palestina, Polandia dan Australia.

Insiden tersebut memicu kemarahan internasional. Israel pada saat itu mengatakan bahwa mereka tidak sengaja menargetkan para pekerja bantuan, dan menyampaikan rasa penyesalan atas kematian mereka.

Setelah serangan tersebut, WCK menghentikan operasi mereka di Gaza, namun memutuskan melanjutkannya kembali empat minggu kemudian. Badan amal itu juga menuntut penyelidikan independen atas serangan pada April, yang menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan terputusnya jalur bantuan penting bagi ribuan warga sipil.

Menurut badan pengungsi PBB (UNHCR), sedikitnya 254 pekerja bantuan telah tewas di Gaza sejak awal perang hingga 30 April.

3. WCK telah sediakan hampir 60 juta makanan di Gaza sejak perang

Dikutip UPI, WCK telah beroperasi di Gaza sejak perang dimulai pada 7 Oktober, dan telah menyediakan hampir 60 juta makanan di wilayah yang diblokade tersebut.

Pekan lalu, badan amal itu mengatakan bahwa situasi di Gaza semakin buruk, sehingga beberapa dapur mereka terpaksa berhenti beroperasi.

"Area di dekat dapur kami telah menjadi pusat operasi militer Israel. Akibatnya, kami tidak lagi dapat mendapatkan pasokan bahan dan peralatan penting untuk beberapa dapur komunitas yang didukung WCK," kata organisasi tersebut di X.

Baca Juga: PBB: Malnutrisi Anak-Anak di Gaza Sentuh 300 Persen

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya