Viral Foto 2 Pelajar Tewas, Manipur Kembali Memanas

Kedua pelajar tersebut hilang sejak Juli

Jakarta, IDN Times - Ratusan pelajar di negara bagian Manipur, India, menggelar demontrasi pada Selasa (26/9/2023), untuk memprotes dugaan penculikan dan pembunuhan dua pelajar oleh kelompok bersenjata. Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan seperti “kami menginginkan keadilan" di jalanan kota Imphal.

Massa sempat terlibat perkelahian dengan pasukan keamanan ketika mereka mencoba menyerbu kediaman Ketua Menteri Manipur, N Biren Singh. Petugas terpaksa menembakkan gas air mata dan bom asap untuk mengendalikan massa yang marah. Beberapa pelajar yang terluka dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Baca Juga: Akibat Masalah Manipur, PM India Narendra Modi Disamakan dengan Ravana

1. Foto jenazah dua pelajar yang hilang viral di media sosial

Kehebohan ini terjadi setelah foto-foto dua pelajar yang dilaporkan hilang sejak 6 Juli lalu beredar di media sosial. Foto itu viral tak lama usai jaringan internet di Manipur dipulihkan setelah hampir lima bulan lamanya.

Salah satu foto menunjukkan dua pelajar, seorang perempuan dan seorang laki-laki, duduk di halaman berumput sementara dua pria bersenjata terlihat di belakang mereka. Dalam foto lainnya, mereka terlihat tergeletak tak bernyawa.

Keduanya diidentifikasi sebagai Hijam Linthoingambi dan Phijam Hemjit yang masing-masing berusia 17 tahun. Adapun mayat keduanya belum ditemukan hingga saat ini.

Keduanya terakhir kali terlihat di distrik Bishnupur, 35 km dari Churachandpur. Para pelajar tersebut diduga diculik oleh penjahat bersenjata di daerah antara dua distrik tersebut dan dibawa ke Churachandpur.

Kasus ini telah memicu kemarahan besar-besaran di seluruh negeri, dengan banyak yang mempertanyakan mengapa butuh waktu lama bagi polisi untuk mengungkap kasus ini.

Baca Juga: Kisah Korban Konflik Manipur: Mau Putri Anda Hidup Atau Mati?

2. Pemerintah minta masyarakat tenang dan tidak terprovokasi

Setelah foto-foto tersebut, pemerintah Manipur meminta masyarakat untuk menahan diri dan mengizinkan pihak berwenang menyelidiki penculikan dan pembunuhan keduanya.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh sekretariat Ketua Menteri Singh pada Senin (25/9/2023) malam, pemerintah negara bagian mengatakan kasus tersebut telah diserahkan ke Biro Investigasi Pusat. Penyelidik juga sedang menyelidiki tuduhan pemerkosaan sebelum anak di bawah umur itu dibunuh, dilansir NDTV.

“Polisi negara bagian, bekerja sama dengan badan keamanan pusat, secara aktif menyelidiki kasus ini untuk mengetahui keadaan seputar hilangnya mereka dan untuk mengidentifikasi pelaku yang membunuh kedua siswa tersebut. Aparat keamanan juga telah memulai operasi pencarian untuk menangkap para pelaku,” kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.

3. Lebih dari 150 orang tewas sejak kekerasan tang etnis di Manipur

Lebih dari 150 orang tewas dan lebih dari tiga ribu lainnya terluka sejak kekerasan etnis di Manipur meletus pada tanggal 3 Mei. Kekerasan itu terjadi ketika 'Pawai Solidaritas Suku' diselenggarakan di distrik perbukitan untuk memprotes tuntutan komunitas Meitei atas status Suku Terdaftar (ST).

Sekitar 40 ribu personel keamanan pusat, selain Polisi Manipur, telah dikerahkan untuk mengendalikan kekerasan di negara bagian tersebut.

Pemerintah Manipur pada Sabtu (23/9/2023) mengumumkan dimulainya kembali layanan internet seluler setelah diblokir lebih dari empat bulan. Ketua Menteri Singh mengatakan perkembangan ini terjadi lantaran situasi yang mulai membaik, dilansir India Today.

Baca Juga: Butuh Uang, Pria India Culik dan Bunuh Temannya

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya