UNRWA: 9 dari 10 Orang Dipaksa Mengungsi di Jalur Gaza

Warga Gaza tidak punya tempat yang aman untuk mengungsi

Intinya Sih...

  • 9 dari 10 warga Gaza mengungsi akibat kampanye militer Israel
  • Warga sipil di Gaza harus pindah setidaknya sebulan sekali dan kehilangan harta benda
  • Polio muncul di Gaza akibat sistem kesehatan yang lemah, tingkat vaksinasi menurun akibat perang

Jakarta, IDN Times - Laporan terbaru dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengungkapkan bahwa sembilan dari 10 warga di Jalur Gaza terpaksa mengungsi akibat kampanye militer Israel.

UNRWA menyatakan bahwa keluarga-keluarga di Gaza mencari tempat berlindung di mana pun memungkinkan, baik di sekolah-sekolah yang penuh sesak, bangunan yang hancur, atau tenda darurat di atas pasir maupun di tengah tumpukan sampah.

"Tak satu pun dari tempat-tempat ini aman. Masyarakat tidak punya tempat lagi untuk pergi", kata badan bantuan tersebut dalam sebuah pernyataan di media sosial X.

1. Rata-rata warga di Gaza harus berpindah sebulan sekali

Pekan lalu, Scott Anderson, wakil koordinator kemanusiaan untuk wilayah Palestina yang diduduki di UNRWA, mengatakan bahwa rata-rata orang-orang di Gaza harus berpindah setidaknya sebulan sekali.

Ia menjelaskan bahwa warga sipil tidak dapat membawa barang-barang mereka, dan seringkali harus meninggalkan semuanya. Oleh sebab itu, setiap kali mereka pindah, maka mereka harus kehilangan sebagian kekayaan dan harta bendanya

Markas UNRWA di Gaza juga telah rata dengan tanah akibat serangan Israel pekan lalu.

"…Episode lain dari pelanggaran hukum kemanusiaan internasional secara terang-terangan. Fasilitas-fasilitas PBB harus dilindungi setiap saat. Fasilitas-fasilitas tersebut tidak boleh digunakan untuk tujuan militer atau pertempuran. Mengejutkan," demikian tanggapan dari Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini, dikutip New Arab.

2. Virus polio memperburuk kondisi di Gaza

Kondisi di Gaza semakin memburuk setelah terdeteksinya enam sampel polio tipe dua di beberapa wilayah Gaza. Namun, belum ada kasus kelumpuhan yang dilaporkan sejauh ini.

“Polio muncul karena sistem kesehatan yang lemah, kurangnya air bersih dan perlengkapan kebersihan, tempat penampungan yang penuh sesak dan sanitasi yang sangat buruk," tulis Lazzarini di X.

Ia mengatakan bahwa tingkat vaksinasi pada anak-anak telah menurun akibat perang, lantaran orang-orang terus-menerus pindah dan melarikan diri dari zona perang. Ia pun mendesak gencatan senjata segera di Gaza agar memungkinkan kampanye vaksinasi secara menyeluruh.

Ketua Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Jumat (27/7/2024) mengatakan bahwa mereka mengirimkan lebih dari satu juta vaksin polio ke Gaza untuk penularan penyakit tersebut pada anak-anak.

“Meski belum ada kasus polio yang tercatat, tanpa tindakan segera, hanya masalah waktu sebelum virus ini mencapai ribuan anak yang tidak terlindungi,” kata Direktur Jenderal Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah opini di surat kabar The Guardian.

3. 30 orang tewas akibat serangan Israel di gedung sekolah si Gaza

Dilansir Reuters, sedikitnya 30 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya terluka akibat serangan udara Israel di sebuah sekolah yang menampung pengungsi di pusat kota Deir Al-Balah pada Sabtu (28/7/2024). Kantor media pemerintah yang dikelola Hamas mengatakan bahwa korban tewas termasuk 15 anak-anak dan delapan perempuan.

Salah seorang saksi, Ibtihal Ahmed, menuturkan bahwa dia sedang duduk di tenda tetangga, ketika dia mendengar ledakan yang dahsyat.

"Saya mulai berlari, putri saya berada di satu tempat dan saya di tempat lain. Saya melihat orang-orang berlari menuju tempat yang terkena serangan. Orang-orang yang berlindung di sekolah Khadija adalah semua orang yang terluka, mereka tidak bersalah dan ini tidak seharusnya terjadi pada mereka," ungkapnya.

Militer Israel mengatakan bahwa pihaknya menargetkan militan yang beroperasi di sana, dan telah mengambil langkah-langkah untuk mengurangi risiko terhadap warga sipil.

Sedikitnya 39.258 orang telah tewas dan 90.589 lainnya terluka akibat serangan Israel di Gaza. Konflik ini dimulai ketika pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober, yang dilaporkan menewaskan 1.139 orang dan mengakibatkan lebih dari 200 lainnya ditawan di Gaza.

Baca Juga: Israel Bom Gaza Tengah, 30 Orang Tewas dan 100 Terluka

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Siantita Novaya

Berita Terkini Lainnya