UNHCR: Jumlah Pengungsi di Dunia Mencapai 120 Juta Orang

Mereka mengungsi akibat perang, kekerasan dan persekusi

Jakarta, IDN Times - Badan Pengungsi PBB (UNHCR), pada Kamis (13/6/2024), mengatakan bahwa sebanyak 120 juta orang terpaksa mengungsi di seluruh dunia sejak awal 2023 hingga Mei 2024.

“Diperkirakan 117,3 juta orang masih terpaksa mengungsi pada akhir 2023, terpaksa melarikan diri dari penganiayaan, konflik, kekerasan, pelanggaran hak asasi manusia, dan peristiwa yang sangat mengganggu ketertiban umum,” ungkap UNHCR dalam laporan terbarunya, dikutip DW.

Badan tersebut mengatakan bahwa populasi pengungsi global kini setara dengan Jepang.

1. Konflik di Sudan dan Gaza berkontribusi terhadap peningkatan tersebut

Pertempuran di Sudan yang pecah pada April 2023 disebut-sebut menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan dan pengungsian terbesar di dunia, dengan lebih dari 6 juta orang terpaksa mengungsi pada Desember 2023.

Di Gaza, perang antara Israel dan Hamas juga telah menyebabkan 1,7 juta orang atau lebih dari 75 persen penduduk di sana mengungsi.

Sementara itu, krisis pengungsi terbesar di dunia masih terjadi di Suriah, di mana konflik yang dimulai pada 2011 telah membuat hampir 14 juta orang harus meninggalkan rumah mereka. Di Kongo dan Myanmar, jutaan orang juga terpaksa mengungsi akibat pertempuran tahun lalu.

Baca Juga: Jaksa ICC Cari Bukti Kejahatan Perang di Sudan

2. Banyak pengungsi dan migran pergi ke negara berpenghasilan rendah-menengah

Laporan UNHCR menunjukkan bahwa 75 persen pengungsi dan migran menuju ke negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Hal ini bertentangan dengan persepsi yang menganggap bahwa sebagian besar dari mereka menuju negara-negara kaya.

Sementara itu, setengah dari semua permohonan suaka baru di seluruh dunia hanya diterima di lima negara. Sebagian besar permohonan suaka diajukan di Amerika Serikat (AS), dengan jumlah mencapai 1,2 juta.

Negara-negara berikutnya yang menerima jumlah permohonan suaka terbesar adalah Jerman dengan jumlah 329.100, diikuti oleh Mesir, Spanyol, dan Kanada.

3. Pemerintah diminta atasi akar penyebab masalah pengungsi

Dilansir BBC, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi Filippo Grandi mengatakan bahwa jumlah pengungsi secara global meningkat hampir tiga kali lipat sejak 2012 dan kemungkinan akan terus bertambah.

“Kecuali terjadi pergeseran geopolitik internasional, sayangnya saya melihat angkanya terus meningkat,” ujarnya.

Dia pun meminta pemerintah untuk mengatasi akar penyebab masalah ini, alih-alih mempolitisasi pengungsi dan mengambil tindakan cepat seperti menutup perbatasan, yang menurutnya tidak akan menyelesaikan masalah.

Baca Juga: PBB Terkejut Banyak Korban Sipil Tewas dalam Serangan di Nuseirat  

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya