Tunisia Jatuhi Hukuman Mati 4 Terdakwa Pembunuhan Politikus

Dua lainnya dijatuhi penjara seumur hidup

Jakarta, IDN Times - Pengadilan Tunisia menjatuhkan hukuman mati kepada empat orang dan penjara seumur hidup kepada dua lainnya atas peran mereka dalam pembunuhan pemimpin oposisi Chokri Belaid 11 tahun lalu. Vonis itu diputuskan pada Rabu (27/3/2024).

Sebanyak 23 orang telah didakwa sehubungan dengan pembunuhan tersebut. Beberapa di antaranya telah dijatuhi hukuman 2-120 tahun penjara, sementara lima lainnya dibebaskan.

Baca Juga: Menlu Retno ke Tunisia, Bawa Isu Kerja Sama Ekonomi

1. Belaid ditembak mati pada 2013

Dilansir Reuters, puluhan pendukung Belaid berkumpul di dekat gedung pengadilan di kota Tunis sejak Selasa (26/3/2024) malam, sambil meneriakkan slogan-slogan yang menuntut keadilan. Mereka berseru “Chokri selalu hidup” dan “kami setia pada darah para martir”.

Belaid ditembak mati oleh orang-orang bersenjata di dalam mobilnya pada 6 Februari 2013. Politikus sayap kiri tersebut merupakan seorang pengkritik keras partai Islam yang berkuasa saat itu, Ennahdha. Ia mengklaim bahwa partai itu menutup mata terhadap kekerasan yang dilakukan terhadap kelompok sekularis. 

2. Pembunuhan politisi tersebut memicu protes besar-besaran di Tunisia

Pembunuhan Belaid mengejutkan Tunisia dan memicu protes besar-besaran yang pernah dialami negara tersebut setelah pemberontakan 2011, yang menjatuhkan Presiden Zine El Abidine Ben Ali. Kematiannya juga menimbulkan keraguan atas independensi peradilan dan pasukan keamanan negara tersebut.

Beberapa bulan kemudian, Mohamed Brahmi, seorang anggota sayap kiri lainnya juga ditembak mati oleh orang-orang bersenjata. Situasi ini kemudian menimbulkan tekanan politik, yang memaksa pemerintah yang dipimpin kelompok Islam untuk mundur.

Baca Juga: Tunisia Tetapkan Pemimpin Oposisi Sebagai Tahanan Rumah

3. Pemimpin partai Ennahdha dituding sebagai dalang pembunuhan

Pihak berwenang menyalahkan pembunuhan Belaid dan Brahmi pada Ansar al-Sharia, sebuah kelompok Salafi yang dicurigai memiliki hubungan dengan al-Qaeda, yang ditetapkan sebagai organisasi teror pada Agustus 2013. Namun, keluarga Belaid dan para politisi sekuler menuduh para pemimpin partai Ennahdha berada di balik pembunuhan tersebut.

Ennahdha sendiri dengan tegas menyangkal mereka terlibat dalam pembunuhan politikus itu.

“Rincian yang disimpulkan oleh pengadilan dengan jelas menunjukkan bukti bahwa Ennahdha tidak bersalah,” kata partai tersebut dalam sebuah pernyataan pada Rabu.

Pihaknya menambahkan bahwa putusan tersebut harus mengembalikan rasa hormat kepada mereka yang menjadi sasaran tuduhan politik palsu, terutama pemimpin Ennahdha, Rached Ghannouchi. Ia baru-baru ini dijatuhi hukuman tiga tahun penjara di tengah tindakan keras pemerintah terhadap oposisi.

Baca Juga: Warga Tunisia Gelar Demo Peringati 2 Tahun Rezim Kais Saied

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya