Tahanan Palestina Ungkap Penyiksaan yang Dialami di Penjara Israel

Para tahanan dipukul, diintimidasi dan dibiarkan kelaparan

Jakarta, IDN Times - Warga Palestina yang ditahan Israel sejak dimulainya perang di Gaza mengaku mengalami perlakuan buruk yang sistematis dari otoritas penjara.

Kelompok hak asasi manusia dan organisasi internasional telah menuduh Israel melakukan penyiksaan terhadap para tahanan yang ditangkap dalam penggerebekan di Tepi Barat yang diduduki atau selama serangan militer di Gaza. Para tahanan dilaporkan mengalami pemukulan, intimidasi, pelecehan, hingga dikurung di kandang yang sempit dalam keadaan mata tertutup dan tangan diborgol.

“Kami sudah keluar, namun kami meminta kalian untuk mengeluarkan yang lainnya,” kata mantan tahanan, Ataa Shbat, di rumah sakit Kamal Adwan di Gaza. 

"Orang-orang sedang sekarat. Penyiksaan yang tidak dapat Anda bayangkan kecuali Anda merasakannya (mengalaminya). Penderitaan yang tidak dapat Anda bayangkan kecuali Anda mengalaminya," ujarnya.

1. Sekitar 18 warga Palestina tewas di penjara Israel sejak 7 Oktober

Militer Israel mengatakan, pihaknya sedang menyelidiki tuduhan penganiayaan terhadap tahanan di penjara di Israel, namun menolak mengomentari kasus-kasus tertentu. 

Dilansir Reuters, Asosiasi Tahanan Palestina pada Rabu (12/6/2024) mengatakan bahwa sedikitnya 18 warga Palestina tewas di penjara Israel sejak dimulainya perang. Enam di antaranya berasal dari Gaza, termasuk ahli bedah ortopedi Adnan al-Bursh.

Menurut asosiasi itu, lebih dari 9.170 warga Palestina dari Tepi Barat telah ditangkap oleh Israel sejak 7 Oktober, dan lebih banyak lagi yang dihilangkan secara paksa dari Gaza. Jumlah pastinya tidak diketahui karena Israel menolak mengungkapkan berapa banyak warga Gaza yang mereka tahan.

Baca Juga: 8 Bulan Israel Serang Palestina, 37.202 Orang Tewas di Gaza 

2. Para tahanan sekarat setiap hari

Laporan badan bantuan utama PBB untuk Palestina (UNRWA) pada April mengungkapkan bahwa para tahanan mengalami berbagai perlakuan buruk selama di penjara. Mereka mengaku dipukul, tidak diberikan makanan, tidak diberi akses ke air atau toilet, dan tangan dan kaki mereka diikat dengan tali plastik.

"Para tahanan sekarat setiap hari. Tidak ada makanan atau minuman atau obat-obatan. Tidak ada makanan atau pakaian. Penyakit memakan tubuh mereka dan tidak ada yang melihat mereka," kata mantan tahanan, Aalam Hijazi.

“Airnya tidak layak untuk diminum. Saya sudah memakai pakaian ini selama delapan bulan," tambahnya.

3. AS selidiki tuduhan penganiayaan terhadap tahanan Palestina

Pekan lalu, pengacara negara Israel mengatakan bahwa pihak berwenang telah mulai memindahkan tahanan dari Sde Teiman, bekas pangkalan militer di gurun Negev, setelah beberapa kelompok termasuk Asosiasi Hak Sipil di Israel (ACRI) menuntut penutupan fasilitas tersebut.

Banyaknya laporan mengenai perlakuan buruk yang dialami para tahanan di penjara-penjara Israel telah meningkatkan tekanan internasional terhadap Tel Aviv atas operasi militer mereka di Gaza, yang kini memasuki bulan kesembilan.

Pada bulan lalu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan bahwa pihaknya sedang menyelidiki tuduhan penganiayaan yang dilakukan Israel terhadap tahanan Palestina.

“Israel mempunyai kewajiban untuk menyelidiki secara menyeluruh pelanggaran hukum kemanusiaan internasional yang kredibel,” kata wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel, seraya mendesak Israel memperlakukan semua tahanan secara manusiawi dan bermartabat sesuai dengan hukum internasional.

Baca Juga: Spanyol Kirim Bantuan Tambahan Rp280 Miliar ke Palestina

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya