Tabrakan Kereta Api di Mesir, 3 Orang Tewas dan Puluhan Terluka 

Dua di antara korban tewas adalah anak-anak

Jakarta, IDN Times - Sedikitnya tiga orang, termasuk dua anak-anak, tewas dan 49 lainnya terluka akibat tabrakan antara dua kereta api di Mesir.

Kecelakaan itu terjadi di kota Zagazig di timur laut Kairo pada Sabtu (14/9/2024). Kementerian kesehatan Mesir mengatakan bahwa lima orang yang terluka berada dalam kondisi serius.

"Korban luka dibawa ke rumah sakit dan operasi penyelamatan sedang berlangsung,” kata kementerian tersebut, dikutip dari Reuters.

1. Kecelakaan kereta api sudah umum terjadi di Mesir

Otoritas kereta api menjelaskan bahwa salah satu kereta sedang dalam perjalanan dari kota Zagazig ke kota Ismailia, sementara kereta lainnya menuju Zagazig dari kota Mansoura. 

Foto dan video dari lokasi kejadian menunjukkan kerumunan orang berkumpul di sekitar puing-puing kereta yang hancur saat operasi penyelamatan berlangsung.

Kecelakaan kereta api sering terjadi di Mesir karena sistem kereta api yang sudah tua dan manajemen yang buruk. Selama bertahun-tahun, Mesir telah berupaya mengembangkan jaringan transportasi, memodernisasi kereta, dan memperbaiki jalur kereta api.

Baca Juga: Mesir Sebut Ada Harapan di Negosiasi Gencatan Senjata Gaza

2. Sebanyak 2.044 kecelakaan kereta api terjadi sepanjang 2018

Menurut Badan Pusat Mobilisasi dan Statistik Umum (CAPMAS), Mesir mencatat 2.044 kecelakaan kereta api pada 2018 dan 1.793 pada tahun sebelumnya.

Bulan lalu, kereta api menabrak truk yang melintasi rel di provinsi Alexandria di Mediterania. Dua orang tewas akibat kecelakaan itu.

Pada 2021, sedikitnya 32 orang tewas dan 165 lainnya luka-luka akibat tabrakan antara dua kereta api. Pada 2019, sedikitnya 25 orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat kebakaran di stasiun Ramses di pusat Kairo, setelah kereta api menabrak peron hingga menyebabkan tangki bahan bakarnya meledak.

3. Mesir bekerja sama dengan Siemens untuk membangun jalur kereta api baru

Dilansir dari DW, Presiden Abdel Fattah el-Sissi pada 2018 menyatakan bahwa dibutuhkan 250 miliar pound Mesir (sekitar Rp79 triliun) untuk melakukan perombakan menyeluruh terhadap jaringan kereta api yang telah lama terabaikan di negara Afrika Utara tersebut.

Pada Mei 2022, kelompok industri Jerman, Siemens, menyetujui kesepakatan untuk membangun jalur kereta api berkecepatan tinggi sepanjang 2 ribu kilometer di seluruh Mesir.

Proyek senilai 8,7 miliar dolar AS (sekitar Rp134 triliun) ini juga mencakup penyediaan 41 kereta cepat, 94 kereta regional, 41 kereta barang, serta delapan depo dan stasiun barang. Siemens juga akan bertanggung jawab atas pemeliharaan selama 15 tahun.

Saat upacara penandatanganan kontrak dua tahun lalu, el-Sissi menyebut jaringan kereta api yang direncanakan tersebut sebagai awal dari era baru untuk sistem kereta api di Mesir, Afrika, dan Timur Tengah.

Baca Juga: Mesir Jadi Tuan Rumah Ajang Pemilihan Miss Intercontinental 2024

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya