Pekerja Kemanusiaan Jadi Sasaran Serangan di Kongo

Serangan terbaru yang menargetkan kelompok bantuan

Intinya Sih...

  • Lebih dari 170 insiden keamanan menyerang pekerja kemanusiaan di Kongo, menyebabkan empat kematian dan puluhan penculikan.
  • Serangan terbaru menargetkan konvoi bantuan asing Tearfund di Kongo timur, dengan dua staf tewas dan lima kendaraan dibakar.
  • Provinsi Kivu Utara dilanda kekerasan antara pasukan keamanan dan pemberontak, dengan lebih dari 120 kelompok bersenjata aktif dan M23 sebagai kelompok paling aktif.

Jakarta, IDN Times - Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) di Kongo mengatakan ada lebih dari 170 insiden keamanan yang telah menargetkan pekerja kemanusiaan. Inisiden-insiden tersebut menyebabkan sedikitnya empat kematian dan puluhan lainnya diculik.

OCHA pun menyerukan perlindungan terhadap para pekerja bantuan.

“Pada saat kebutuhan kemanusiaan sangat besar, tidak dapat diterima jika mereka yang bekerja untuk membantu orang-orang yang terkena dampak diserang dan dibunuh,” kata Bruno Lemarquis, koordinator kemanusiaan untuk Kongo dalam sebuah pernyataan pada Selasa (2/7/2024).

Baca Juga: AS Kecam Serangan ke Kamp Pengungsi di Kongo

1. Serangan terbaru tewaskan dua pekerja bantuan

Dua staf lembaga bantuan asing Tearfund tewas ketika konvoi mereka diserang di Kongo timur pada Minggu (30/6/2024). Ini adalah serangan terbaru yang menargetkan kelompok bantuan dan penduduk di wilayah tersebut.

Tearfund, dalam sebuah pernyataan pada Senin (1/7/2024) malam, mengatakan bahwa serangan itu terjadi saat konvoi mereka tiba di kota Butembo di provinsi Kivu Utara, di mana pemberontak bersenjata memerangi pasukan keamanan Kongo.

2. Pelaku belum diketahui

Dilansir Reuters, pejabat setempat Alain Kiwewa mengonfirmasi serangan terhadap konvoi bantuan tersebut. Ia mengatakan bahwa lima kendaraan juga ikut dibakar. 

Belum jelas kelompok mana yang bertanggung jawab atas serangan itu. Di Kongo timur, terdapat lebih dari 120 kelompok bersenjata yang telah melancarkan serangan, seringkali dengan menggunakan bom yang menargetkan warga setempat. Hal itu dilakukan demi mendapatkan pengaruh dan sumber daya di wilayah tersebut. 

Baca Juga: 86 Orang Tewas akibat Kecelakaan Perahu di Kongo

3. Kekerasan di Kivu utara semakin meningkat

Dilansir Associated Press, kekerasan di provinsi Kivu utara telah memburuk dalam beberapa bulan terakhir akibat peperangan antara pasukan keamanan dan pemberontak. Dua orang tewas di wilayah tersebut pekan lalu ketika serangan mortir menargetkan sebuah pangkalan yang dioperasikan oleh militer Afrika Selatan, yang merupakan bagian dari misi penjaga perdamaian regional. 

Menurut Richard Moncrieff, direktur wilayah Great Lakes di Crisis Group, kelompok pemberontak M23, yang diduga memiliki hubungan dengan negara tetangga Rwanda, adalah kelompok yang paling aktif di wilayah tersebut. Mereka telah merebut kota-kota strategis, dengan sekitar separuh provinsi Kivu Utara berada di bawah kendali mereka.

Baca Juga: Kelompok Militan Bunuh 23 Orang dalam Serangan di Kongo Timur

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya