Senator AS Siapkan Resolusi untuk Blokir Penjualan Senjata ke Israel

AS disebut tidak boleh terlibat dalam perang di Gaza

Intinya Sih...

  • Sanders mempersiapkan resolusi untuk menghentikan penjualan senjata AS ke Israel senilai lebih dari 20 miliar dolar AS.
  • Upaya ini merupakan langkah signifikan Kongres AS dalam menanggapi perang di Gaza yang telah menewaskan ribuan warga Palestina.
  • Jerman telah menangguhkan ekspor senjata baru ke Israel akibat tekanan hukum dan politik terkait kasus hukum yang menyatakan pelanggaran hak asasi manusia.

Jakarta, IDN Times - Senator Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders, sedang mempersiapkan beberapa resolusi yang akan menghentikan penjualan senjata AS senilai lebih dari 20 miliar dolar AS (sekitar Rp306 triliun) ke Israel. Meskipun peluang keberhasilannya kecil, upaya ini merupakan langkah paling signifikan yang dilakukan Kongres dalam menanggapi perang di Gaza.

Dalam surat kepada rekan-rekannya di Senat pada Rabu (18/9/2024), Sanders mengatakan bahwa AS tidak boleh bersekongkol dalam bencana kemanusiaan ini. 

"Sebagian besar pembantaian di Gaza ini dilakukan dengan peralatan militer yang disediakan oleh AS," tulis Sanders, senator independen dari Vermont, dikutip dari Associated Press.

1. Menunjukkan bahwa dukungan bipartisan AS terhadap Israel menyusut

Sejak perang di Gaza meletus pada Oktober tahun lalu, lebih dari 41 ribu warga Palestina telah terbunuh dan 95 ribu lainnya terluka akibat serangan militer Israel. Sejauh ini, upaya Presiden Joe Biden untuk menengahi kesepakatan gencatan senjata dan pembebasan sandera masih belum membuahkan hasil.

Meskipun kecil kemungkinan resolusi tersebut akan disetujui oleh Senat, upaya ini bertujuan untuk mengirimkan pesan kepada pemerintahan Benjamin Netanyahu bahwa perang yang mereka lakukan semakin menggerus dukungan bipartisan AS terhadap Israel. Sanders mengatakan bahwa dia bekerja sama dengan sejumlah rekan dalam merumuskan usulan tersebut.

Resolusi Sanders akan menghentikan penjualan sistem rudal, amunisi tank, jet tempur baru dan persenjataan lainnya, termasuk beberapa yang dianggap menyebabkan kerusakan paling parah di Gaza. Kongres sempat menghentikan sementara beberapa penjualan senjata ke Israel awal tahun ini karena meningkatkanya jumlah korban jiwa dalam perang tersebut.

Baca Juga: Mossad Israel Tanam Peledak di Pager Pesanan Hizbullah

2. Proposal Sanders diperkirakan tidak akan memperoleh dukungan mayoritas

Menurut aturan Senat, begitu Sanders memperkenalkan resolusi tersebut pekan depan, ia bisa langsung memaksa diadakannya pemungutan suara untuk pertimbangan. Usulan ini diajukan sebagai resolusi gabungan untuk menolak penjualan senjata, sebuah mekanisme yang memungkinkan pengawasan kongres terhadap urusan luar negeri.

Sanders mengatakan bahwa dia akan mendapatkan beberapa dukungan untuk proposalnya. Namun, proposal tersebut diperkirakan tidak akan memperoleh dukungan mayoritas, yaitu 51 suara, di Senat untuk dapat disahkan.

Di DPR, upaya untuk memblokir penjualan senjata ke Israel akan menghadapi tantangan berat, mengingat Partai Republik yang memegang mayoritas cenderung mendukung pendekatan Netanyahu dalam perang melawan Hamas.

3. Jerman berhenti menyetujui ekspor senjata ke Israel

Sementara itu, Jerman dilaporkan telah menangguhkan ekspor senjata perang baru ke Israel. Seorang sumber yang dekat dengan Kementerian Ekonomi mengatakan bahwa mereka telah menghentikan persetujuan izin ekspor senjata ke Israel akibat tekanan hukum dan politik dari kasus-kasus hukum yang menyatakan bahwa ekspor tersebut melanggar hukum kemanusiaan, dilansir dari Reuters.

Kementerian Ekonomi belum memberikan komentar, namun pemerintah Jerman mengeluarkan pernyataan setelah berita tersebut diterbitkan.

“Tidak ada boikot ekspor senjata Jerman terhadap Israel,” kata juru bicara pemerintah Steffen Hebestreit.

Menurut data dari Kementerian Ekonomi, Jerman menyetujui ekspor senjata ke Israel senilai 326,5 juta euro (sekitar Rp5,5 triliun) tahun lalu, meningkat 10 kali lipat dibandingkan 2022. Namun, persetujuan tersebut menurun tahun ini, yakni hanya 14,5 juta euro (sekitar Rp247 miliar) yang disetujui dari Januari hingga 21 Agustus.

Baca Juga: Israel Fokuskan Serangan di Perbatasan Lebanon 

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya