Rusia Blokir 81 Media dari Negara Uni Eropa

Moskow balas tindakan UE yang memblokir medianya bulan lalu

Jakarta, IDN Times - Rusia memblokir 81 majalah, lembaga penyiaran publik, dan surat kabar dari 25 negara anggota Uni Eropa (UE) pada Selasa (25/5/2024).

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan, langkah tersebut merupakan pembalasan atas keputusan UE yang memblokir empat outlet berita Rusia, yakni Voice of Europe, RIA Novosti, Izvestia dan Rossiyskaya Gazeta, pada Mei lalu. Pada saat itu, Brussel menuduh media tersebut menyebarkan dan mendukung propaganda Rusia terkait perang di Ukraina.

1. Eropa kecam pemblokiran

Dilansir BBC, beberapa media Eropa yang masuk daftar hitam itu termasuk Politico, EU Observer, lembaga penyiaran publik Irlandia RTE, surat kabar Le Monde di Prancis, dan majalah Der Spiegel di Jerman. 

Beberapa media Italia, seperti lembaga penyiaran publik Rai dan surat kabar La Repubblica, juga akan dibatasi aksesnya. Kementerian Luar Negeri Italia mengecam keputusan itu, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut tidak akan menghapus dampak perang yang dilakukan oleh Rusia.

Sementara itu, Amerika Serikat (AS) mengatakan bahwa pemerintah Rusia takut rakyatnya mendengar kebenaran.

Wakil Presiden Komisi Eropa Vera Jourova menyebut larangan itu sebagai pembalasan yang tidak masuk akal. Ia menambahkan bahwa media propaganda yang didanai oleh Kremlin untuk menyebarkan doktrin militer Rusia tidak sama dengan media independen.

Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Penangkapan terhadap 2 Pejabat Keamanan Rusia

2. Moskow bersedia batalkan keputusannya jika pemblokiran terhadap medianya dicabut

Moskow bersedia untuk membatalkan keputusannya jika pembatasan terhadap media Rusia dicabut.

“Rusia telah berulang kali memperingatkan di berbagai tingkat bahwa pelecehan bermotif politik terhadap jurnalis domestik dan larangan yang tidak dapat dibenarkan terhadap media Rusia di wilayah UE tidak akan dibiarkan begitu saja,” kata pemerintah Moskow.

UE mencabut izin siaran saluran berita yang didukung pemerintah Rusia, RT, tak lama setelah Kremlin melancarkan invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022. Pada saat yang sama, Rusia membatasi akses ke beberapa situs Barat, termasuk BBC, dengan tuduhan menyebarkan informasi palsu.

3. Kebebasan pers di Rusia memprihatinkan

Keputusan pada Selasa itu diambil satu hari sebelum dimulainya persidangan spionase terhadap reporter AS Wall Street Journal, Evan Gershkovich, yang menyangkal bahwa dirinya pernah bekerja untuk CIA. Gershkovich telah menghabiskan setahun terakhir di tahanan.

Dikutip DW, Rusia menempati peringkat 162 dari 180 dalam Indeks Kebebasan Pers Reporters Without Borders pada 2024. Menurut laporan, wartawan di negara itu sering kali dipenjara, dilecehkan, dan bahkan dibunuh.

Baca Juga: Rusia Kritik Armenia soal Rencana Referendum Gabung Uni Eropa

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya