Ribuan Warga Belanda Demo usai Partai Rasis Menang Pemilu

Protes dilakukan demi mendukung kelompok yang didiskriminasi

Jakarta, IDN Times - Lebih dari seribu orang berkumpul di ibu kota Belanda, Amsterdam, pada Jumat (24/11/2023) untuk mendukung kelompok-kelompok yang menghadapi diskriminasi di negara tersebut. Hal itu terjadi setelah partai politik sayap kanan memenangkan kursi terbanyak dalam pemilu pekan ini.

Di Dam Square, orang-orang menyalakan lilin atau menyalakan lampu ponsel untuk menentang kemenangan Partai Kebebasan (PVV), yang dipimpin oleh anggota parlemen veteran anti-Islam Geert Wilders, dalam pemilihan umum yang diadakan pada Rabu (22/11/2023).

Wilders, yang kini berusaha membangun koalisi pemerintahan, berjanji untuk menutup perbatasan Belanda bagi migran dan memotong pengeluaran untuk perubahan iklim serta program pembangunan budaya dan luar negeri.

1. Demonstran tegaskan akan terus membela supremasi hukum

Protes "Bersama untuk Solidaritas" ini diselenggarakan oleh beberapa kelompok, termasuk Amnesty International, Greenpeace, kelompok yang mendukung hak-hak gay, seni, perdamaian dan pengungsi, serta aktivis anti-rasisme dan partai politik berhaluan kiri.

Mereka ingin menunjukkan bahwa mereka akan terus membela supremasi hukum dan negara yang terbuka untuk semua orang.

"Saya merasa sedih dengan hasil pemilu. Dan saya sangat khawatir dengan negara kami," kata Sara Coster, dikutip Reuters.

“Saya sangat bangga dengan Belanda karena kami menyambut orang-orang dan semua orang bisa menjadi diri Anda sendiri dan saya benar-benar terperangah, kaget, dan marah,” tambah perempuan berusia 58 tahun itu.

Baca Juga: Geert Wilders, Sosok Anti-Islam yang Menang Pemilu Belanda

2. Kelompok Muslim akan lakukan demonstrasi pada 2 Desember

Pengunjuk rasa lainnya, Jan Jaap van Oosterzee, mengatakan dia merasa kemenangan Wilders bertentangan dengan segala hal yang telah mereka perjuangkan selama ini.

"Partai Wilders berdiri untuk mengecualikan rekan-rekan saya, anak-anak saya, dan menolak perubahan iklim. Segala sesuatu yang kami sayangi dan kami anggap penting dipertaruhkan di sini,” kata pria 62 tahun itu.

Pada Kamis (23/11/2023) malam, anggota partai sayap kiri juga mengadakan protes serupa di Utrecht dan Amsterdam.

Sementara itu, kelompok-kelompok Muslim merencanakan demonstrasi di Amsterdam pada 2 Desember untuk memprotes populisme dan penebaran kebencian. Umat ​​Islam, yang berjumlah sekitar 5 persen dari populasi Belanda, menyatakan keterkejutannya atas hasil pemilu tersebut.

3. Amnesty International Belanda sebut hak asasi manusia telah hilang

Amnesty International Belanda mengatakan bahwa hak asasi manusia hilang ketika PVV berhasil memimpin dalam pemilihan umum pekan ini.

“Hak asasi manusia hilang kemarin. Sebuah partai rasis memenangkan pemilu di Belanda, sebuah partai yang melabeli sebagian masyarakat sebagai inferior dan mengucilkan mereka,” kata kelompok hak asasi manusia itu di X, dikutip Anadolu Ajansi.

Menurut penghitungan suara pada Rabu, PVV memenangkan 37 kursi di majelis rendah yang berjumlah150 kursi. Sementara itu, Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi yang dipimpin oleh Perdana Menteri Mark Rutte memenangkan 24 kursi, 10 kursi lebih sedikit dibandingkan pemilu sebelumnya.

Partai Rutte mengatakan, mereka akan mendukung pemerintahan sayap kanan-tengah di parlemen, tetapi tidak akan bergabung dengan pemerintahan berikutnya.

Baca Juga: Demo Iklim Terbesar Terjadi di Belanda, Diganggu oleh Isu Palestina

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Long life learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya