Pria Norwegia Buron Diduga Terlibat Ledakan Pager di Lebanon

Rinson Jose menghilang sejak pekan lalu

Jakarta, IDN Times - Polisi Norwegia telah mengeluarkan surat perintah pencarian internasional terhadap Rinson Jose, seorang pria berkewarganegaraan Norwegia keturunan India, terkait penjualan pager kepada Hizbullah yang meledak pekan lalu.

Rinson Jose, 39 tahun, menghilang saat dalam perjalanan kerja ke Amerika Serikat (AS) pekan lalu. Dia adalah pendiri perusahaan Bulgaria yang dilaporkan menjadi bagian dari rantai pasokan pager.

"Kemarin, 25 September, kepolisian distrik Oslo menerima laporan orang hilang sehubungan dengan kasus pager. Kasus orang hilang telah dibuka, dan kami telah mengirimkan surat perintah internasional terhadap orang tersebut,” kata polisi kepada Reuters pada Kamis (26/9/2024).

1. Polisi kriminal Norwegia konfirmasi permintaan tersebut

Polisi kriminal Norwegia, Kripos, yang menangani permintaan internasional, membenarkan bahwa permintaan tersebut telah dikirim, namun menolak memberikan rincian lebih lanjut.

Juru bicara Kripos menjelaskan bahwa ketika seseorang hilang di luar negeri, Kripos biasanya akan mengeluarkan peringatan global, atau yang disebut pemberitahuan kuning. Mereka juga dapat menghubungi rekan-rekan mereka di luar negeri secara langsung tergantung pada situasi.

Interpol belum dapat dihubungi untuk dimintai komentar.

Baca Juga: Warga Gaza Butuh Tempat Berlindung yang Layak sebelum Musim Dingin

2. Jose sebelumnya menolak untuk mengomentari insiden pager

Jose menolak untuk mengomentari kasus pager ketika dihubungi melalui telepon pekan lalu dan menutup telepon saat ditanya tentang bisnisnya di Bulgaria. Ia juga tidak membalas panggilan dan pesan teks yang dikirim berulang kali.

Pimpinan perusahaan tempat Jose bekerja, DN Media Group yang berbasis di Norwegia, mengatakan bahwa dia pergi untuk menghadiri konferensi di Boston pada 17 September, dan perusahaan tidak dapat menghubunginya lagi sejak 18 September. Jose bekerja di departemen penjualan grup tersebut.

“Kami belum mendengar kabar darinya sejak Rabu (lalu), dan kami tidak tahu di mana dia berada. Ini membuat kami khawatir,” kata CEO DN Media Group, Amund Djuve, kepada Associated Press.

3. Sebanyak 39 orang tewas akibat ledakan pager dan walkie-talkie di Lebanon

Menurut catatan perusahaan Bulgaria, Jose mendirikan perusahaan Norta Global yang berbasis di ibu kota, Sofia, pada 2022

Bulgaria telah menyelidiki peran perusahaan tersebut dalam penyediaan pager yang dipasangi alat peledak, namun tidak menemukan bukti bahwa alat komunikasi tersebut dibuat atau diekspor dari negara itu.

Awal pekan ini, Polisi Keamanan Norwegia (PST) juga meluncurkan penyelidikan awal terkait laporan mengenai keterlibatan sebuah perusahaan milik Norwegia dalam penjualan pager tersebut.

Pekan lalu, ribuan pager dan walkie-talkie, yang digunakan oleh anggota Hizbullah, meledak di Lebanon selama dua hari berturut-turut dan menyebabkan sedikitnya 39 orang tewas dan lebih dari 3 ribu lainnya terluka, termasuk warga sipil. Serangan tersebut diyakini secara luas dilakukan oleh Israel, meskipun negara itu sejauh ini belum mengonfirmasi atau membantahnya.

Baca Juga: Nestapa Pengungsi Suriah: Ditolak di Lebanon, Tidur di Jalan

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya