Polisi Tangkap Tersangka Pembunuhan Berantai 9 Perempuan di Kenya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polisi Kenya pada Senin (15/7/2024) melaporkan telah menangkap tersangka utama sehubungan penemuan sembilan mayat perempuan yang termutilasi di tempat pembuangan sampah di ibu kota, Nairobi.
Kepala Direktorat Reserse Kriminal, Mohamed Amin, mengatakan bahwa Collins Jumaisi Khalusha mengaku telah membunuh 42 perempuan, termasuk istrinya, sejak 2022. Pembunuhan terakhir terjadi pada 11 Juli.
“Kita berhadapan dengan seorang pembunuh berantai, seorang psikopat yang tidak menghargai nyawa manusia,” kata Amin kepada wartawan, dikutip Reuters.
Pria berusia 33 tahun itu diperkirakan akan hadir di pengadilan pada Selasa (16/7/2024).
1. Tersangka berusaha memancing korban lain sebelum penangkapannya
Amin mengatakan bahwa tersangka ditangkap pada Senin dini hari di dekat sebuah bar di Nairobi, tempat dia menonton final sepak bola Euro 2024. Petugas berhasil menemukannya setelah memeriksa salah satu ponsel milik korban. Ia disebut sedang berusaha memancing korban lain sesaat sebelum penangkapannya.
Polisi mengatakan bahwa tersangka tinggal di daerah kumuh Mukuru di selatan Nairobi, dekat dengan tempat mayat-mayat itu ditemukan. Di rumahnya, petugas menemukan beberapa ponsel, kartu identitas, parang yang diyakini digunakan untuk memutilasi korban, sarung tangan karet, gulungan selotip dan selusin karung nilon.
Baca Juga: Presiden Kenya Pecat Sebagian Besar Kabinetnya
Editor’s picks
2. Korban ditemukan melalui mimpi salah seorang kerabat
Penjabat kepala polisi, Douglas Kanja, mengatakan bahwa sembilan mayat telah ditemukan sejauh ini dari tempat pembuangan tersebut.
Polisi menuturkan bahwa mayat-mayat itu ditemukan setelah kerabat dari salah satu perempuan yang hilang mengaku diperintahkan untuk mencari korban di tempat pembuangan sampah melalui mimpi. Selanjutnya, kerabatnya meminta bantuan seorang penyelam lokal, yang kemudian menemukan mayat-mayat tersebut terbungkus dalam karung.
3. Polisi dituduh lalai menanggapi kasus tersebut
Dilansir Associated Press, Kanja mengatakan bahwa para petugas di kantor polisi terdekat telah dipindahkan untuk memberikan ruang bagi penyelidikan. Penduduk setempat menuduh polisi lalai karena karena banyaknya kasus orang hilang yang belum terselesaikan di daerah tersebut.
Pada akhir pekan, kelompok hak asasi manusia menandatangani pernyataan yang mendesak badan keamanan Kenya untuk mempercepat penyelidikan terhadap semua laporan penghilangan paksa.
Sebelumnya, ada kekhawatiran bahwa mayat-mayat tersebut kemungkinan terkait dengan penculikan dan penangkapan pengunjuk rasa selama protes anti-pemerintah baru-baru ini
Baca Juga: Presiden Kenya Batalkan Kenaikan Pajak Buntut Demo Mematikan
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.