Petugas Medis Lebanon Tuai Pujian atas Kinerja dalam Ledakan Pager

Respons cepat tim medis mencegah bencana yang lebih besar

Jakarta, IDN Times - Para pejabat Lebanon memuji tenaga kesehatan di negara tersebut karena respons cepatnya terhadap dampak ledakan pager dan walkie-talkie yang terjadi di seluruh negeri.

Sedikitnya 37 orang tewas dan hampir 3 ribu lainnya terluka dalam serangan yang menargetkan perangkat komunikasi yang digunakan oleh kelompok Hizbullah Lebanon pekan ini. Banyak pihak menyalahkan Israel atas serangan tersebut, namun Tel Aviv sejauh ini belum memberikan komentar.

Para pejabat mengatakan bahwa rencana darurat nasional yang diterapkan setelah pecahnya bentrokan antara Hizbollah-Israel sejak 7 Oktober sangat membantu dalam penanganan serangan terbaru ini, yang sebagian besar terjadi di Beirut selatan dan provinsi Bekaa dan Baalbek-Hermel.

1. Beberapa dokter melakukan operasi selama berjam-jam tanpa henti

Direktur Direktorat Perawatan Medis di Kementerian Kesehatan Masyarakat, Joseph El-Helou, memuji para petugas kesehatan atas kerja keras mereka, begitu juga dengan dedikasi mereka selama pandemik COVID-19 dan setelah ledakan Pelabuhan Beirut pada 2020.  

“Sektor layanan kesehatan Lebanon patut dicontoh, dengan respons cepat yang diakui secara luas. Beberapa dokter melakukan operasi selama berjam-jam tanpa henti,” katanya kepada Al-Araby Al-Jadeed.

Dia menambahkan, meskipun sebagian besar pasien kini stabil, beberapa masih dalam kondisi kritis. 

El-Helou juga menyoroti keberhasilan rencana darurat, yang melibatkan koordinasi erat antara Kementerian Kesehatan, rumah sakit pemerintah dan swasta, serikat medis dan keperawatan, Pertahanan Sipil, Palang Merah Lebanon, dan Otoritas Kesehatan Islam.  

Baca Juga: Banyak Orang Masih Terjebak di Bawah Reruntuhan Usai Lebanon Dibom

2. Rumah sakit kekurangan mikroskop bedah

Terlepas dari keberhasilan ini, El-Helou mengungkapkan tantangan besar yang dihadapi oleh tim medis, terutama tingginya jumlah kasus cedera mata, yang memerlukan lebih banyak mikroskop bedah.

“Rumah sakit terbesar hanya memiliki dua hingga empat mikroskop, sehingga memaksa kami untuk memindahkan pasien ke fasilitas lain,” ujarnya.

El-Helou juga mengkritik negara-negara Barat karena hanya menjadi penonton, sementara Lebanon menerima pasokan medis dari Irak, Iran, dan Yordania. Dia menambahkan bahwa tim medis dari Irak telah tiba untuk membantu. 

Menteri Kesehatan Firas Al-Abiad, yang mengunjungi korban luka di Bekaa dan Baalbek-Hermel, juga memberikan apresiasi kepada layanan sektor kesehatan karena telah mencegah bencana yang lebih besar.  

“Bencana ini bisa menjadi lebih buruk jika bukan karena kemampuan rumah sakit, rencana darurat, dan dedikasi staf medis,” katanya, sambil menjanjikan dukungan berkelanjutan untuk perawatan jangka panjang. 

3. PBB kecam serangan di Lebanon

Pada Jumat (20/9/2024), Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) mengecam ledakan pager dan walkie-talkie tersebut, dengan menyatakan bahwa serangan tersebut melanggar hukum internasional dan dapat dianggap sebagai kejahatan perang.

“Hukum kemanusiaan internasional melarang penggunaan alat jebakan yang disamarkan sebagai benda portabel yang tidak berbahaya,” kata Volker Turk, Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB (OHCHR), dalam pernyataannya kepada Dewan Keamanan PBB.

“Melakukan tindakan kekerasan yang bertujuan menyebarkan teror di kalangan warga sipil merupakan kejahatan perang," tambahnya, seraya menyerukan penyelidikan yang independen dan transparan.

Meskipun Israel masih bungkam soal ledakan tersebut, mereka telah mengisyaratkan untuk memperluas operasi militernya dari Gaza ke perbatasan di utara, di mana Israel telah terlibat bentrok dengan Hizbullah selama hampir setahun. Konflik ini telah merenggut ratusan nyawa di Lebanon.

Baca Juga: Tentara Israel Dikecam akibat Aksi Pelemparan Mayat dari Atap

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

Lifelong learner

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Rama

Berita Terkini Lainnya