Pelecehan Seksual, Pasukan Perdamaian PBB di Kongo Dipulangkan

Berkumpul di bar prostitusi di luar jam malam

Jakarta, IDN Times - Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) akan memulangkan sembilan penjaga perdamaian dari kontingen Afrika Selatan di Kongo timur, yang dituduh terlibat pelecehan seksual. 

Dalam pernyataan pada Jumat (13/10/2023), organisasi itu mengatakan pemulangan pasukan penjaga perdamaian dan seorang perwira senior dilakukan karena seriusnya tuduhan terhadap mereka.

Perwira senior diduga berusaha menghalangi penyelidikan atas tuduhan tersebut dan mengancam penjaga perdamaian lainnya. Dua perwira senior lainnya yang didakwa juga akan diganti, dilansir Associated Press.

1. Pasukan ketahuan berkumpul di bar prostitusi

PBB, pada Rabu (11/10/2023), mengatakan bahwa mereka telah mengambil langkah tegas sebagai tanggapan terhadap laporan pelanggaran serius yang dilakukan oleh pasukan penjaga perdamaian.

Menurut laporan, sembilan penjaga perdamaian kedapatan berkumpul di bar terlarang, yang merupakan tempat prostitusi, setelah jam malam. Mereka juga diduga menyerang staf misi penjaga perdamaian dan polisi militer yang berusaha menangkap mereka.

PBB mengatakan, otoritas Afrika Selatan telah mengindikasikan kerja sama penuh dalam hal ini, khususnya melalui penempatan penyelidik nasional. Organisasi itu juga berjanji akan membantu para korban.

Baca Juga: PBB Desak Akses Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Segera Dibuka

2. Kasus pelecehan seksual oleh pasukan penjaga perdamaian PBB bukan hal baru

Skandal pelecehan seksual yang dilakukan oleh pasukan penjaga perdamaian PBB bukan hal baru. Tuduhan sebelumnya juga muncul di Haiti dan Republik Afrika Tengah. Dalam banyak kasus, korbannya adalah anak-anak.

Sebagian besar pelecehan terjadi di Kongo. Negara itu menyumbang sepertiga dari hampir 2 ribu laporan pelecehan dan eksploitasi seksual yang diajukan terhadap PBB di seluruh dunia pada 2017.

DIlansir Reuters, PBB dalam beberapa tahun terakhir telah membentuk unit khusus untuk memerangi pelecehan seksual dan membantu para korban, termasuk di Kongo. Meski begitu, mereka mereka masih kesulitan untuk menghentikan masalah tersebut.

Berdasarkan sistem yang berlaku saat ini, PBB dapat menyelidiki kejahatan dan memulangkan pasukan penjaga perdamaian, tetapi tidak memiliki kewenangan untuk mengadili.

3. Sekitar 12 ribu lebih pasukan penjaga perdamaian beroperasi di Kongo

Lebih dari 12 ribu pasukan penjaga perdamaian PBB dikerahkan di Kongo timur, tempat di mana lebih dari 100 kelompok bersenjata beroperasi. Meskipun pasukan penjaga perdamaian telah hadir di negara itu selama beberapa dekade, namun konflik terus saja berlanjut.

Puluhan warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak, terbunuh oleh pemberontak M23 di wilayah timur. Awal pekan ini, kelompok bersenjata menyerang sebuah desa pertambangan di wilayah Fizi di provinsi Kivu Selatan dan menewaskan sedikitnya empat orang, termasuk dua warga negara Cina.

Dalam beberapa bulan terakhir, warga telah melancarkan protes yang menuding bahwa misi PBB tersebut tidak berbuat cukup untuk melindungi mereka. Pemerintah Kongo mengatakan mereka ingin PBB menarik pasukannya dari negara itu pada 2024.

Baca Juga: Erdogan Telponan dengan Sekjen PBB, Bahas soal Israel-Palestina

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya